Awan berhias pelangi mulai menyinari sebuah villa pedesaan di ujung pegunungan yang amat dingin.Terlihat nuansa indah di sana, seseorang nampak duduk di ujung pagar siap membukakan pintu majikannya. Berpikir akan membukakan pintu, majikan itu segera membanting seter ke arah villa. Namun seseorang tetap duduk diam , dan tak membukakan pintu.
Sadar akan hal itu, majikan itu terheran-heran.
"Woy, cepetan buka'in pintunya, kamu fikir mau mempermainkan saya"
Tak ada jawaban untuk beberapa jeda waktu yang lama,dengan tenaga penuh daya dia banting gerbang villa,dan segera membanting keras tubuh seseorang yang sedang terduduk diam. Terlihat perilaku kasar sang majikan, seharusnya seseorang itu sadar akan tubuhnya yang tersakiti namun ceritanya bukanlah ini.Terlihat seseorang itu tak sadarkan diri, terlihat jelas wajahnya yang pucat dan membiru.
"Ada apa dengan kamu, tolonglah bangun. Siapakah yang mungkin tega membuatmu seperti ini selain aku"
Dia berpikir bahwa seseorang itu sendirilah yang melukai dirinya sehingga seseorang itu tampak membiru seperti tersakiti dan terluka dalam tubuhnya.
"Majikan,saya sudah sadar, maaf telah merepotkan anda. Untuk hari ini saya terkena sial akibat saya sendiri"
"Benarkah sudah saya kira ,lalu ulah apa yang kau buat"
"Entahlah,tiba - tiba saja sebuah paku berkarat tertancap di tangan saya, lalu saya caput paku itu tanpa saya rawat. Biasalah saya orang pedalaman tidak tau bagaimana cara me rawat luka"
"Bisakah kamu berfikir untuk menelfon saya,apakah fikiran kamu juga sedalam tempat tinggalmu"
"Saya lebih baik begini,saya tau anda repot"
"Hah sudahlah, aku mengerti jalan fikiran kamu.kamu sangka aku begitu acuh dan kasar padamu selama ini"
"Tak pernah saya berfikir seperti itu"
"Sudahlah,saya tau itu. Kamulah orang yang tersesat bekerja kepada orang yang penuh dengan gangguan kejiwaannya tapi berfikirlah aku masih mengganggapmu ada"
"Maaf kan saya"
"Mari saya bantu untuk merawat luka mu"
"Baiklah"
************((
Aku adalah pria yang selalu kasar dengan seribu misteri dan emosi yang tiba-tiba,orang pertama yang selalu mendapatkan imbasnya adalah security di villa ku sekaligus penjaga villa ini, sebenarnya aku merasa bersalah jika terus menerus bersikap seperti ini tapi mau bagaimana lagi sikap ku sudah tumbuh sejak aku kehilangan semua orang yang kucintai dan mungkin tidak akan bisa sembuh, oh ya namaku sensa emo sebenarnya bukan itu namaku yang lengkap tapi aku lebih suka memakai nama itu karena cocok dengan kepribadianku.
Orang tua ku,kakak ku,pelayan rumahku yang sudah merawatku sejak kecil hingga kucing kesayangan ku telah meninggalkan ku seketika dalam tragedi pesawat yang terjadi kecelakaan dan korban yang tidak tertemukan dan hanyalah aku satu-satunya yang masih hidup dan menjadi sanksi atas peristiwa tersebut. Kini aku di adobsi oleh pewaris pesawat yang merasa bersalah karena kejadian itu, ya itulah ayah ku sekarang yang saat itu juga istrinya meninggal dalam pesawat itu juga, ayah angkatku dulunya miliyader yang tidak bijaksana dan ceroboh tapi sejak kejadian itu ayahku menjadi seorang pemimpin perusahaan yang bijaksana dan sangat kaya di negeri ini.aku yang merasa benci awalnya mulai luluh dengan sikapnya aku mulai mengerti bahwa sebenarnya ayah angkatku juga tidak menginginkan hal itu terjadi. Aku selalu sekolah di sekolahan ternama di negara ini,bukannya aku sombong tapi aku selalu mendapatkan juara 1 dimanapun aku sekolah. Sekarang umur ku 16 tapi aku sudah mulai kuliah besok, aku dulunya masuk jalur khusus sma 2 taun saja.
**
"Pak adi ini sudah saya rawat lukanya jangan sampai ceroboh lagi ya"
"Wah terimakasih tuan,apa tuan belum makan, jika belum akan saya belikan makan kesukaan tuan"
"Aku sudah kenyang nanti saja,ini uang untuk makan pak adi sana cepetan makan"
"Wah jangan gitu tuan, tuan selalu kasih uang tapi buat makan saya padahal kan gaji bulanan saja sudah cukup"
"Terserahlah pak adi aku mau istirahat dulu"
"Baik,terimakasih tuan"
Pak adi segera pergi dari ruang tamu, aku baru saja merawat lukanya. Di villa ini aku tinggal berdua saja Mulai dari aku diadopsi sampai sekarang, aku tidak mau tinggal dengan keluarga angkat ayahku, walau sebenarnya ayahku hanya tinggal dengan orang tuanya yang selalu tidak suka bila melihatku, aku dari kecil sudah suka bisnis karena bakat bisnis ku aku di berikan saham cukup besar yang sekarang kubuat menjadi tempat wisata air dan sekarang sudah mendunia dan selalu ramai oleh wisatawan, disitulah aku menafkahi kehidupan ku segala urusanku bahkan uangku terlalu banyak seusiaku ini, sekolahpun aku gratis karena aku mendapatkan beasiswa terus selama sekolah. Sungguh terlihat sempurna hidupku tapi dengann kepribadian ku ini aku sangat frustasi sendiri, aku pun tidak suka bersosialisasi dengan siapapun kecuali pak adi, bahkan masalah cinta sama sekali tidak pernah aku pikirkan . Semula hidupku indah dan penuh cinta tapi sekarang mulai hilang dan menjadi datar tak berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sensa
RomanceMudah saja menurutku hidup, wajah yang tampan,kehidupan yang sangat mencukupi,kepintaran yang luar biasa serta pada usia muda sudah bisa membuka bisnis yang sudah mendunia.Itulah aku namun tidak pada kenyataannya aku sangat frustasi dengan hidup ini...