07 maret 1992
"Ngeakkk ngeakkk ngeakkk" kulantangkan suaraku agar semua orang tahu ini aku yang telah diutus kebumi untuk ikut meramaikan panggung sandiwara ini sebagai seorang aktris kehidupan untuk takdirku dan takdir orang-orang dikehidupanku kelak. Tak sengaja ku lihat sesosok pria dewasa berpeci hitam berkulit hitam memajangkan sederet gigi berkilaunya sambil mencoba tuk merengkuhku. Apa dia yang disebut ayah? Sang perantara, seorang donorer yang menyumbangkan setitik spermanya untuk membantu ku terbentuk. Atau cuma pecahan dari sperma pembentuk ayahku(saudara). Hemp, dia ayahku yah dialah ayahku. Aku yakin, karena dibalik temanya yang hitam terpancar berpancar aura putih kesilauan dari dadanya yang menyiratkan kebahagiaan tak terkata karena berhasil membuktikan kejantanannya untuk kedua kalinya. Ohh,segini hangatnya kah pelukan seorang ayah? Rasa aman yang tibatiba menyelimutiku ketika lengan kokoh ayah mendekapku.
Sedetik
Semenit
Lima menit
Gubrak... i'm dreamed againt...:D
@zainuddin_Abd.Latif