Mars dan Venus

54 8 0
                                    

Author : Lola N Honeyfa
Genre : Teen fiction

°°°

Dia Venus, si bintang kejora yang selalu bersinar dengan cahaya birunya. Sayangnya, cahaya itu terlihat sendu, perlahan-lahan meredup. Tak ada lagi senyum ceria dari Venus, tak ada lagi cerita-cerita menyenangkan yang terlontar darinya. Venus berubah, dan Mars merindukannya.

---

Seorang gadis berambut sebahu berseragam batik abu-abu khas SMA Pancasila sedang berdiri di pinggir jalan sambil memeriksa isi tasnya, ia mencari-cari sesuatu yang sepertinya tertinggal di dalam kelas. Dengan sedikit mengeluh, ia kembali masuk ke perkarangan sekolah dan melangkah menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

"Ven!!! Venus!!!" Suara laki-laki itu terdengar bergema di koridor kelas sebelas yang tengah dipijaki Venus, suara langkah cepat darinya pun memaksa Venus untuk mempercepat langkahnya juga.

Betapa tidak beruntungnya Venus, ternyata pintu kelasnya sudah terkunci rapat. Dengan enggan, Venus membalikan tubuhnya dan harus menatap wajah laki-laki berkacamata yang kini berdiri tepat di balik punggungnya itu. "Gua panggil dari tadi juga."

"Apaan sih Mars?" Venus bertanya dengan nada risih, ia melipat kedua tangannya di depan dada. Mars tersenyum miring sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Masih marah sama gua?" Tanyanya dengan raut wajah yang sangat menyebalkan itu. "Asli... Kemaren tuh--"

"Apa? Ketiduran? Kebiasaan!" Venus menekuk bibirnya yang langsung dihadiahi sentilan kecil dari Mars. "Aw! Sakit ih!"

"Jelek ah jangan manyun gitu, pulang yuk pulang. Jangan ngambek gitu." Mars merangkul pundak Venus dan merapatkan tubuh mereka berdua. "Tadi kenapa ngehindar?"

"Ngehindar apaan?" Venus menepuk-nepuk tangan Mars yang masih saja merangkulnya. "Orang gua lagi nyari dompet, kayaknya ketinggalan di kolong meja. Ini apaan sih rangkul-rangkul? Lepasin!" Kini, bukan hanya tangan Venus yang menepuk-nepuk punggung tangan Mars, tubuhnya pun mulai memberontak untuk menjaga jarak dari Mars.

"Ih ga mau lepas ah. Udah ayo kita pulang!" Mars mulai berjalan dengan Venus yang masih dalam rangkulannya, ia pun memandu jalan Venus untuk menghampiri motornya. "Ini pake helmnya, kita terbang," ujar Mars sambil memasangkan helm pada kepala Venus.

"Kita mau terbang kemana Pak?" Tanya Venus setelah duduk di jok motor Mars.

"Kita ke matahari Mbak, gimana?" Mars mulai melajukan motornya, ia membunyikan klakson saat melewati teman-temannya yang masih duduk-duduk santai di area parkir. "Duluan ya!" Venus ikut tersenyum pada teman-teman Mars lalu menaruh kedua telapak tangannya pada saku jaket Mars.

"Kok ga jemput Lidia?" tanya Venus dengan suara cukup kencang agar Mars bisa mendengarnya.

"Udah ga deket," jawab Mars enteng lalu bersiul.

"Dih! Apa-apaan? Perasaan baru kemaren deh lu bilang kalau lu mau serius sama Lidia."

Mars tertawa, tawa yang sangat khas. Tawa yang membuat perut Venus seakan penuh dengan kupu-kupu yang berterbangan. "Males ah, ga jelas dia. Lagian ga terlalu deket juga kok."

"Lu yang ga jelas Mars! Kena karma orang baru tau rasa!" Venus menepuk kencang punggung Mars, bukannya mengaduh, Mars malah tertawa lebih lepas. "Dih, ketawa aja terus!"

"Abisnya lu lucu sih, jadi nyesel dulu pernah putusin lu hahaha." Seketika, wajah Venus bersemu, ini sudah kesekian kalinya Mars mengucapkan kalimat itu. Iya, Mars yang bernama asli Muhammad Anugrah Raisal Suryadi ini memang salah satu mantan pacar Venus. Mereka berpacaran selama setahun sebelas bulan dan putus secara sepihak dengan alasan yang tidak jelas pula. Katanya, Mars yang sangat hobi bermain game online itu ingin fokus mengikuti turnamen game sehingga ia harus memutuskan Venus. Tidak masuk akal bukan?

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang