.

20 0 2
                                    

Malam yang suhu dinginnya lebih ekstrim dari hari sebelumnya. Suara hujan yang seperti batu terdengar di atas genteng. Tidak adanya suara gemuruh memperjelas suara hujan jatuh. Ku perhatikan hujan itu turun. Inginku berdiri di bawahnya. apalahdaya, aku tidak akan pernah mendekatinya seperti aku mendekati makhluk makhluk ini. Aku hanya bisa menghirup udara segar yang dibawanya.

Dimana aku melewati jalan yang aku tempuh, mengunjungi tempat tempat, selalu berjumpa dengan teman baru dan musuh baru. Beruntungnya orang orang yang tidak pernah merasa di perhatikan oleh kasat mata.

"Hai!" Bayangkan seorang cewek yang melayang layang dengan membawa kepalanya di tangannya sedang membanguni tidur pagimu yang nyenyak. Setiap hari aku dibuatnya spot jantung. apa yang harus aku katakan? menjawab sapaannya? bisa bisa aku dianggap gila dengan teman temanku yang tinggal di 1 kamar di asrama. aku hanya melambai pelan.

Kususuri lorong kelas. selama aku berjalan, aku di pandangin selayaknya artis, tetapi dengan nuansa yang berbeda. Dengan tatapan yang tajam, ada yang matanya keluar, berdarah, Begitulah, Udah pada berhilangan anggota tubuhnya, mungkin faktor kematian mereka. Semuanya menyapaku. aku hanya tersenyum sedikit.

Demi kenyamanan belajar aku berusaha mengakrabkan mereka semua. Terlintas aku mendengar suara tangisan. Huh! Ku dekati sumber suara tangis itu. ternyata di kelasku sendiri. Untungnya aku yang datang kekelas, jadi gak ketahuan sama teman manusia ku. dan tidak beruntungnya dia nangis di bangku Ku, dan tidak beruntung lagi air matanya bukan bening tetapi merah, mengalir sampai membuat genangan darah, amis yang sangat menyengat. kepalanya menempel di atas mejah sampai wajahnya tidak terlihat.
Aku mencoba medekatinya dengan duduk di bangku sebelahnya.
"Kenapa menangis?" tanyaki, dia langsung mengangkat kepalanya, Astaga!, sontak aku sedikit terkejut. Keluar darah dari matanya yang tidak memiliki bola, hidungnya seperti tengkorak, mulutnya terkoyak sampai mendekati telinga.
"Ini adalah dunia baruku, tidak ada yang aku kenal disini, di dunia aku banyak teman." suaranya memang lembut, tapi sedikit ngeri aku melihat mulutnya yang terbuka lebar ketika berbicara.
"Yauda, nanti aku carikan teman, yang ada didunia kamu"
"Kenapa kamu bisa melihatku? apakah kamu di duniaku juga?" tangisannya mulai mereda.
"Bagaimanaya? Aku hidup di dunia manusia, tapi bisa melihat dunia kamu. Aku bisa melihat karena selalu ada yang menggangguku Setiap pagi, kamu bisa berteman dengannya."
"Benarkah?"
"Cari saja cewek yang suka melayang layang di udara, sambil membawa kepalanya."
"Baiklah terima kasih." Ucapnya girang.
sudah berapa banyak aku melihat wajah - wajah aneh. masih saja bergidik ngeri.

Di atas sekolah. selalu sendirian, langit - langit terlihat mendung. udara yang biasa di bawa oleh hujan mulai muncul. Ntah Kenapa si cewek melayang tidak di sampingku kali ini. mungkin karena makhluk nagis darah itu.
Baru saja di pikirin, makhluknya Udah nongol bersama rombongannya. Seperti cewek melayang itu guru mereka. Bahkan mereka menirukan perkenalan ketika anak baru datang ke sekolah. Anehnya aku disuruh dusuk bersama rombongannya.
"Baiklah Semuanya, perkenalkan makhluk baru telah hadir di hadapan kita. Silahkan kepada makhluk baru." Badannya di mana kepalanya di mana. jadi bingung memperhatikan kepalanya atau bagian lehernya.
"Perkenalkan saya makhluk baru. saya pindahan dari dunia manusia sekitar beberapa jam yang lalu. ketika saya meninggal saya masih cantik. ntah Kenapa wajah saya bisa menjadi seperti ini." aku yang melihatnya masih jijik dengan mulutnya yang terbuka.
"Di panggil apa?" tanyaku.
"Hai kamu!" Semuanya terkejut. Bahkan makhluk haluspun bisa terkejut. aku jadi heran. "Sudah Malam Kenapa masih di luar. bentar lagi hujan akan turun" Ternyata penjaga asrama yang mencari cariku.
"Iya bu" ketauan gak ya tadi? aku langsung bangkit dan menghampiri ibu asrama. ketika aku dan ibu asrama berjalan berbarengan aku menoleh lebelakang dengan isyarat mulut 'lanjutkan'. Cewek melayang menganggukkan kepalanya dengan kedua tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Makhluk BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang