⏩ONE⏪

51 3 1
                                    

'tapi hatiku bukan tempat wisatamu
yang bisa kau singgahi lalu pergi bagai turis
hatiku bisa patah bila engkau hanya sekedar
singgah
bermain sebentar lalu pergi bagai turis, turis,
turis, oooh turis'

Lyla-turis

Mentari's Point Of View

Nama gua Mentari, lebih tepatnya Mentari Adora Zein. Gua masih sekolah sih, masih kelas dua SMA, masih imut-imut gitu. Peace✌

Yang pasti gua punya sahabat dong, yakali enggak. Namanya Keisha, biasa gua panggil Echa. Dia sahabat gua yang cerewetnya minta ampun. Tapi kadang juga bijaknya seperti Mario Teguh. Kebayang kan gimana ?

Ohiya, kalian tau dong. Apa yang biasa dirasakan anak SMA ? Yap, falling in love. Pernah kan ? Pernah pasti. Itu yang gua rasain sekarang, sama cowok. Iyalah cowok, yakali cewek, apalah gua. Nama dia itu Bintang. Iyasih ganteng, makanya gua takut kalah saing sama anak lain. Dia sahabat gua juga kok. Masih untunglah jadi sahabat

Author's Point Of View

"Yeyyy gua menang lagi, gimana sih lo ah, payah," pekik seorang gadis berambut agak kecoklatan

"Lo mah curang wooo," dengus seorang lelaki tampan di sebelahnya

"Kalah mah kalah aja. Nggak usah pake fitnah bang," gadis itu mendengus dan mengerucutkan bibirnya

"Hahaha, iyadeh Mentari ku sayang" lelaki itu mencubit kedua pipinya, membuat ia semakin mendengus

"Ish, sakit Bintang bego," dengusnya lagi

Mentari? Bintang? Ya, itulah nama mereka. Mereka bersahabat sejak kecil. Saat ini mereka tengah bermain monopoli di belakang rumah Mentari

"Kok bego ? Harusnya itu 'sakit Bintang ganteng'" ralat Bintang

"PeDe gila lo," Mentari menepuk dahi Bintang dengan pelan

"Cie tepukan sayang," goda Bintang dengan alis yang naik turun

"Apaan ?! Nih, tepukan sayang !!"

'Plak'

"Ebuset, kenceng amat. Sakit dodol," gerutu Bintang, pasalnya Mentari menepuk dahinya dengan keras

"Kuy main lagi," ajak Mentari dan bersiap untuk kembali bermain

"Nggak ah capek gua. Gila aja, kalah telak 3-0," dengus Bintang

"Jalan aja yuk, boring," lanjutnya mengajak Mentari

"Boleh-boleh, kemana ?" jawab dan tanya Mentari bersemangat

"Wherever. Ngikut aja napa sih,"

"Fine !"

"TANTEEE BINTANG BAWA ANAK TANTE YA BENTAR" teriak Bintang meminta izin. Sangat tidak sopan

"IYA. NGGAK USAH DIBALIKIN GAPAPA" mama Mentari balas berteriak. Lah ? Padahalkan jarak ruang tamu sama televisi deket ? Emang Bintang mah ogeb

Bintang dan Mentari pun menghampiri mama Linda [read : mama Mentari] untuk bersalaman. Ngapain tadi izinnya pake teriak ?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TouristTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang