Sorry Rob

14 0 0
                                    

Matahari sudah terlihat dari ufuk timur. Mom membuka jendela kamarku. "MARRY, WOKE UP!" ugh, mum adalah alarmku setiap pagi. "Yes mum" kataku dengan lesu.

"I love you for a thousand years... Time stands still beauty in all she is, I will be brave.. I will not let anything take away.."

Ponselku berdering. Kulihat nama lelaki di seberang sana, Rob. Rob adalah kekasihku, ia seorang aktor yang tampan, pemain musik yang handal, dan intinya adalah idaman semua wanita. Langsung saja ku angkat telepon dari kekasihku. "Good morning, Rob!" aku berkata dengan semangat. "Good morning my sweet-heart! What are you doing now? Prepare yourself baby, I will pick you up at 10 a.m" suara lelaki di seberang sana terdengar semangat sekali untuk segera bertemu denganku. Well, seperti biasa dia langsung mematikan ponselnya. Aku bisa membayangkan wajahnya yang sudah siap dan benar-benar ingin bertemu denganku. Rob, kau memang lelaki yang unik. Aku berujar dalam hati dan menyunggingkan seulas senyuman di wajahku.

****

"Mum, mungkin aku pulang agak sore ya. Hari ini aku ada syuting bersama Rob" kataku kepada mum sambil mengoles rotiku dengan selai kacang kesukaanku. "Well, your bf is outside. Sana cepetan ke depan, jangan macam-macam ya!" mum menasihatiku. "Yes mum, tenang aja! I love you" aku langsung pergi dan mencium pipi ibuku yang lembutnya selembut sutra.

"Good morning my honey! C'mon! i'm ready.. Please come in" Rob membukakan pintu mobilnya untukku. "Jangan tertidur, sayang. Perjalanan dari sini ke North Cascades hanya 2 jam." Rob melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum kecil. "Okay, kau menghinaku kali ini. Jujur saja Rob, aku masih mengantuk.", aku berkata jujur kepada Rob. Itu hanya membuat Rob menyunggingkan seulas senyuman di pipinya.

****

Perjalanan kesana diiringi lagu Thousand Years yg disetel Rob~ Dengan wajah ngantuk aku bercanda dengannya agar aku tidak tertidur. "Gigi apa yang gak pernah menang?" aku memulai. "Eh? gigi yang gak pernah menang?! apa ya??" Rob menjawab. "Nyerah ya? jawabannya gigi seri...! hahaha" kataku. "Gyahahahaha ada" aja kamu lucu deh.." puji Rob. Begitulah perjalanan kami diselingi canda tawa. Moodbooster banget deh rasanya.. kataku dalam hati. Tetapi, tiba-tiba saja pemandangan berubah. Aku dan Rob yang tadinya tertawa riang kini hanya memandangi pemandangan bunga mawar merah yang mencair. Darah bercucuran di mana-mana. Astaga!...

****

Kecelakaan tragis terjadi. Rosalie dan teman wanitanya kecelakaan! Keringat dingin mengucur disekujur tubuh kami. Reflek, kami langsung keluar mobil langsung menolong Rosalie dan kawannya. Perjalanan hening. Rob serius menyetir hingga ke rumah sakit. Tentu saja Rob dan Marry tak bisa shooting tepat waktu. Telah terbayang olehku wajah Tom, sang sutradara. Degdeg-an. Itu yang terjadi setelah sampai di lokasi shooting.

****

Tak disangka, Tom dengan lembut menanyakan alasan kenapa aku terlambat. Sesudah menceritakan semuannya, Tom iba dan langsung ingin menjenguk Rosalie dan kawannya. Kami ke rumah sakit. Kata dokter, Rosalie kehilangan banyak darah. Mereka semua khawatir. Setelah periksa golongan darah, hanya darah Tom-lah yang sama dengan Rosalie. Tom dengan berani, langsung meng-iya-kan untuk donor darah. Melihat sosok Tom yang baik hati, aku mulai jatuh cinta diam-diam dengan Tom.

****

Ternyata, Tom juga menaruh hati padaku. Memberanikan diri, Tom menyatakan cintanya padaku. "Uh!! aku senang sekali, ternyata kami berdua menyimpan rasa yang sama." kataku dalam hati. Aku pun menerima cinta Tom. Kami berdua berpacaran diam-diam di belakang Rob. Aku telah selingkuh. Rob tak mengetahuinya sama sekali.

****

Suatu siang, ketika matahari tepat diatas kepala, Rob mengajakku berjalan-jalan di taman. Ketika mereka sedang bercanda tawa, Tom menelpon Marry untuk mengajaknya makan malam di sebuah restoran. Aku setuju. Rob juga mengajakku makan malam di restoran, dengan berat hati aku menolaknya karena sudah berjanji dengan Tom. Rob mulai curiga.

****

Malamnya, Rob membuntutiku. Rob melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau aku selingkuh dengan Tom. Rob pun memergoki kami berdua sedang bemesra-mesraan. Aku melihat Rob dan terkejut. Astaga! Aku pun meninggalkan Tom sendirian. Rob mengejarku. Aku minta maaf pada Rob, "Sorry Rob." kataku tertunduk lesu. Rob terdiam. "Aku benar-benar minta maaf Rob.." kataku lagi. "Aku tetap menyayangimu Marry" Rob berkata sambil langsung merangkulku. "Maafkan aku Rob, aku tak mencintaimu lagi. Aku cinta Tom. Kuharap kau mau mengerti perasaanku Rob. Kita jadi sahabat saja ya, percayalah kau akan menemukan cinta sejatimu. Bukan aku yang pasti. Kau terlalu baik untukku Rob." kataku menatap matanya. Kulihat mata Rob berkaca-kaca. Rob mau mengerti perasaanku, walau ia kecewa, akhirnya ia mau melepaskanku. "Good bye Rob" kataku sambil melambaikan tanganku padanya.

**********************************************************************************

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 02, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sorry RobWhere stories live. Discover now