Relationshit

64 3 0
                                    


Pernah ada rasa dibalik tinta hitam kutuangkan dalam sebuah goresan cerita, ada rasa yang terpenjara jauh didalam sanubari. Rasa itu mulai mendobrak masuk dan ingin menggerogoti goresan cerita yang pernah kulalui, tanpa kusadari aku melewatkan rasa dibalik kekecewaan.

Sekitar 6 tahun yang lalu aku mengenal seorang perempuan yang penuh semangat akan belajar, mempunyai senyum yang khas nan yang mempesona. Pertemuan tanpa disengaja, saat bertugas piket menunggu uks tiba-tiba ada perempuan berjilbab dengan tahi lalat disebelah kanan itu datang bersama temannya. "kak, ada obat untuk alergi gak? Kayaknya temenku terkena alergi udang", ujar kawan perempuannya.

"gak ada dek, adanya CTM bawa masuk ke uks aja biar kk liat dulu",ujarku. Tatapan mataku terarah kepadanya, melihat ada bintik merah dipergelangan tangannya dan kusarankan dia istirahat yang cukup. Seminggu kemudian tanpa sengaja ketika membuka FB tiba-tiba ada undangan pertemanan dari monika, ketika melihat profil fbnya ternyata dia adalah perempuan yang sakit kemarin.

"kak, acc fb adek makasih sebelumnyo",ujarnya lewat sebuah pesan di fb. Jika diperhatikan dia terlihat mempesona saat tersenyum, tapi sudahlah tak pengaruh untukku. Sosmed twitter pun menjadi incarannya juga "kak, acc twitter adek. Kakak baek deh hehe", ujarnya mengirim pesan di twitter juga".

Rasa dibalik tinta hitam kutuangkan dalam diary kembali "dear diary, hari ini 11 september 2011 ada perempuan yang cantik menyapaku lewat sosmed. Pernahkah dia tahu bahwa hatiku pernah terluka karena cinta, karena itulah aku takut jatuh cinta terutama jatuh cinta lewat tatapan matanya yang sendu".

Jam istirahat pun berbunyi disaat bersamaan sedang duduk sambil memandang langit ingin meluapkan bagaimana rasa kekecewaan, tiba-tiba ada teriakan dari arah bawah kelas "Kaaaaaaak Awaaaal, kak ada salam dari monika anak X.3 yang bejilbab ujar temannya sambil memperolok monika".

Kutatap kembali matanya dan dia hanya tersenyum melihatku, lalu ketika pulang sekolah disaat menuju gerbang. Monica berdiam diri dengan begitu gelisah dan perlahan langkahku menghampirinya "monica kan ! kenapa belum pulang nunggu jemputan atau sengaja nunggu seseorang",ujarku menyapanya.

"iya kak, be...lum nunggu papa jemput kak. Kk sendiri belum pulang?", jawabnya dengan nada gemetar dan tersipu malu.

"oh gitu, mau kk temenin? Kebetulan kk lagi boring juga nunggu anak pmr entah kemana, jawabku kembali sambil menatap matanya.

"iya kak makasih, eh tuh papa baru jemput makasih kak udh nemenin aku walaupun 5 menit sih daaah kak,assalamualaikum jawabnya kembali sambil terburu-buru.

Semenjak pertemuan dengannya, entah rasanya ad yang muncul secara tiba-tiba. Mulai dari jarang tersenyum namun ingin tersenyum dengan bicaranya yang khas di sosmed, terkadang penat tentang pr yang tak terhitung banyaknya dan dia hadir dengan senyum khasnya "smngt dong kak ! masa' sih kalah sama aku, mau gak naek kelas kalo aku sih ogah kak",ujarnya mengomentari status yang kubuat.

Resah dalam tetesan air hujan pun mulai perlahan reda, sepertinya ad pelangi yang indah sudah menyinarinya sehingga hati tak pernah kosong perlahan terisi dengan hadirnya sosok monika. Terimakasih kamu membuat senyumku kembali lagi, walaupun sosokmu misterius karna tak begitu mengenalmu namun yang kutahu kamu merubah hidupku perlahan menjadi indah.

Kami begitu dekat untuk pertama kalinya, namun tak pernah bertemu hanya sebatas menyapa lewat sebuah pesan. Kami dekat dengan sosmed, pesan sms hanya sebatas itu kami berkenalan entah darimana dia mengirim sebuah pesan tanpa kutahu artinya "rasanya php tuh gini nusuk banget s.a", ujarnya lewat sebuah pesan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

   Penyesalanku New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang