Laura Pov
Aku berjalan mengelilingi mall ini, tunggu aku seperti melihat sosok Daniel. Aku mendekat, aku melihatnya berlari. Seperti insting hewan aku juga mengejar Daniel. Aku benar-benar kangen padanya rasanya seakan mau mati tidak bertemu dengannya. Aku merindukannya.
Aku mendekat dia memeluk Julie.
"Maafkan aku"ucapnya jelas di telinga ku mungkin karena jarak kami tidak terlalu jauh.
"aku lebih memilih kehilangan Laura dibanding kehilangan mu" perkataanya seakan bom atom, air mataku keluar, kedua tanganku gemetar dan kaki ku entah kenapa lemas sekali. Aku menyadari jika dibandingkan dengan Julie,nomor urut di hati Daniel aku pasti di bawah Julie. Tapi mendengarnya langsung aku mengepal tanganku, sedih,marah dan kecewa semua gabung.
"kalau perlu kita tidak usah mengundang Laura di pernikahan kita agar kamu merasa nyaman. Bukan kah aku sudah berjanji tidak menghubungi dan bertemu dengan Laura." Jadi selama ini memang dia sengaja tidak menghubungiku, aku mati-matian menahan rindu padanya berusaha mengerti. Apa yang ku harapkan kami Cuma berteman tidak lebih aku tidak memiliki nilai apapun di hatinya aku hanya berkhayal tingkat tinggi.
"Kamu berjanji tidak menemui Laura, karena aku membencinya"ujar Julie memeluk erat, Julie melihat kearah ku dan tersenyum. Aku hanya mematung sambil menangis melihat pemandangan ini. "Iya. Dia tidak seberati dirimu baby" Daniel mengecup puncak kepalanya. Hah aku tidak berarti bagimu, gumam ku dalam hati. Aku langsung menoleh ke lorong sebelah kananku TOILET.
"Berjanjilah Kamu hanya mencintaiku"Tegasnya.
"aku hanya mencintai kamu Julie babyku" Daniel menciumnya.
Aku langsung berlari menuju toilet. Aku menangis di toilet mengacak-mengacak rambutku. Sungguh aku tidak peduli banyaknya pandangan mata yang melihat ku saat ini.
Kau keterlaluan Daniel. Aku membenci mu.
Sepulang ke rumah. Aku membasahi kepalaku dengan shower, cukup lama aku dikamar mandi sampai aku sadar ,Mama mengetuk pintu kamarku menyuruhku sarapan. Aku keluar dari kamar melihat jam di nakas pukul 7.00. tadi malam aku pulang jam 12 berarti 7 jam aku di kamar mandi. Aku melihat diriku di kaca. MENYEDIHKAN!! Aku tidak boleh seperti ini. Aku harus menjauh dari Daniel, aku tidak sanggup jika terus-terusan disini. Aku menoleh melihat stiker wall di sebelah kaca, menara eifell. PARIS, impian ku yang tertahan Karena Daniel.
Flashback on
"aku lulus"aku memeluk Daniel dari belakang.
"dimana?"tanyanya mencubit kedua pipiku.
"Perancis " aku memamerkan gigiku yang masih berkawat.
Raut wajah Daniel berubah. "kamu siap jauh-jauh dari ku.?"tanyanya,
Aku terdiam.
"kamu rela ninggalin aku?"tanya Daniel lagi. "aku baru sedih karena diputusin. Kamu ninggalin aku. Lagian kamu kan janji kita kuliah di universitas yang sama" Daniel memajukan bibirnya cemberut.
Aku diam. "kamu janji enggak akan jauh-jauh dari aku" Daniel merangkul pinggangku
"oke aku enggak jadi pergi"aku memeluk Daniel. Dia tersenyum dan mencium pipi ku. "aku akan beliin kamu tas Gucci edisi baru"cetus Daniel merangkul ku.
" Aku merasa sekarang nasibku sangat menyedihkan. Dulu kamu mempertahankan ku untuk tetap disisimu sekarang kamu mengusirku seakan tidak berarti apa-apa. Aku selalu berusaha bertahan disisi mu tapi kali ini aku benar-benar harus melepaskan mu"kataku pada diriku dicermin. Air mata ku jatuh lagi.Aku seperti orang bodoh berbicara dengan kaca. Aku melihat fotoku dengan dengan Daniel di nakas, aku memandanginya.
Sebelum keberangkatan ke paris, aku ingin mengosongkan gaun-gaun dibutik ku. Aku sibuk mempersiapkan pelelengan di Plaza senayan Indonesia. Aku benar-benar menjual bebas hasil karya ku. Siapa sangka akan ada siaran Live.
Aku melihat Raka datang, aku tidak menyangka dia akan datang setelah aku menyakiti hatinya.
"hai"dia datang dengan membawa bunga, kebiasaanya adalah datang dengan membawa bunga.
Aku menghampirinnya." Selamat ya acaranya sukses"dia mencium keningku. Aku senang raka dapat menerima bahwa aku ingin hubungan kami berakhir. Aku ingin menata hati ku. aku tidak ingin berbohong kalau aku mencintainya padahal hati ku sudah jatuh ke pria lain yang saat ini aku tidak tau keberadaan dan keadaannya.
******
Jangan Lupa Like dan Komentar ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My BF
RandomDiantara pria dan wanita tidak ada murni yang namanya persahabatan. Aku laura aku mencintai sahabat ku sendiri Daniel, kami sudah bersahabatan selama 8 tahun. aku tidak tau bagaimana dia tidak menyadari aku mencintainya apakah karena hubungan kami...