Bruuk
"Eh sorry Donn, gue nggak sengaja."
Donna yang sudah siap melemparkan sumpah serapahnya, langsung tertahan begitu tau siapa yang menabraknya.
"Eh iya gapapa kok, tenang aja." Sambil berusaha bangun dari posisi yang tidak elite tersebut tiba tiba ada tangan yang menjulur di depan Donna.
"Sini gue bantu bangun." Sambil mengarahkan tangannya yang langsung disambut oleh Donna.
"Thanks ya Josh." Kata Donna sembari membersihkan bagian belakang roknya yang kotor.
"Iya lagian kan gue yang salah. Eee gimana sebagai perminta maaf gue, nanti pulang sekolah gue traktir makan di kedai baksonya Mang Joko?"
"Eh, boleh deh." Jawab Donna salah tingkah.
Setelah bisa menguasai dirinya sendiri, Donna akhirnya pamit untuk pergi ke kelasnya. "Udah kan? Gue mau masuk ke kelas nih, udah mau bel."
"Iya, jangan jatoh lagi. Nanti gue jemput ke kelas lo deh." Jawab Rio sambil meledek. Yang hanya dijawab acungan jempol dari Donna.
"Kenapa gue jadi seneng ya kalo ketemu Joshia? Apa gue naksir sama Joshia? Tapi masa iya sih gue naksir Joshia, nggak lah nggak ada sejarahnya seorang Donna naksir sama cowok." Batin Donna, tanpa terasa sebuah senyuman kecil terlukis di bibir Donna.
"Kenapa lo senyum senyum sendiri Donn? Lo kesambet?" Felly menghampiri sahabatnya itu.
"Setan lo ngagetin gue, ngapain coba ngagetin?" Gerutu Donna.
"Idiih siapa juga yang ngagetin elo? Oang gue cuman nanya 'kenapa lo senyum senyum sendiri?' Gitu lagian siapa suruh pagi pagi gini udah ngelamun sambil sebyum senyum lagi." Felly meletakkan bokongnya di kursi.
Kriiing kriiing kriing
Bel masuk sudah berbunyi namun kedua nya tidak kunjung menyudahi obrolannya.
"Donna, Felly kalo kalian mau ngobrol keluar saja dari kelas saya." Bentak Bu Endah yang tiba tiba ada di samping meja mereka.
"Ma-maaf bu." Jawab mereka berdua sambil mengubah posisi duduk menghadap ke depan.
Saat ini dikelas Donna sedang pelajaran fisika yang gurunya adalah Bu Endah yang-terkenal-killer.
"Eh Donn, pokoknya nanti jam istirahat lo harus ngasih tau gue. H A R U S. Titah Felly sambil berbisik.
Donna hanya bisa menghela napas kasar, karena ia tau apabila sahabatnya itu pingin tau ia tidak bisa mengelak lagi.
Kriing kriing
Bel yang ditunggu setiap murid telah berbunyi bel-istirahat-pertama.
"Baiklah anak anak, pelajaran fisika kita hari ini kita akhiri disini. Terus belajar dan terimakasih." Kata Bu Endah sembari keluar dari kelas XI IPA-4.
Tanpa menunggu lagi, Felly langsung menyeret Donna ke kantin.
"Elaah, biasa aja kali Fell, gue nggak kabur kok." Donna mencoba melepaskan tangan Felly dari tangannya, namun sia-sia.
"Udah deh lo diem aja. Lo mau makan apa?" Felly melepaskan tangannya ketika tiba di kantin.
"Samain lo aja deh." Donna duduk disamping Felly sambil memasukkan kepalanya di lipatan tangan.
"Kalo gitu siomay aja ya."
Tanpa menunggu jawaban jawaban Donna, Felly langsung memesan makanannya.
Setelah kembali membawa dua porsi siomay, Felly langsung bertanya kepada Donna. "Jadi kenapa lo tadi pagi senyum senyum sendiri sambil ngelamun?"
Donna menegakkan tubuhnya sambil mendengus ia menjawab pertanyaan Felly. "Jadi tadi pagi Joshia nabrak gue terus sebagai permintaan maaf, dia mau ngajak gue makan bakso sepulang sekolah." Setelah menyuapkan siomaynya ke dalam mulut, Donna menatap Felly. "Terus lo mau tanya apa lagi nih?"
"Udah nggak ada." Jawab Felly sambil menyuapkan siomay ke mulutnya, lalu menatap Donna dengan intens, "Jadi sahabat gue yang satu ini lagi naksir cowok?" Girang Felly yang langsung dihadiahi bekapan dari Donna.
"Woy pelanin dikit napa tu suara?"
Felly hanya nyengir kuda sebagai permintaan maaf karna sudah menganggu siswa lain yang sedang makan dikantin.
"Udah belum makannya, gue mau balik ke kelas nih." Donna berdiri dari duduknya terus melenggang meninggalkan Felly yang masih di kantin.
"Woyy Donn tungguin gue napa sih? Hobi banget ninggalin gue." Felly yang ditinggal Donna akhirnya mengejar Donna.
"Donn, nanti siang pulang bareng gue kan?" kata Rio saat berpapasan dengan Donna.
Donna menghentikan langkah nya lalu menatap Rio, "Kayaknya enggak dulu deh, tapi besok gue bareng elo."
"Lah kenapa emang?" Tanya Rio penasaran
"Donna nanti pulang bareng si Joshia, sekalian ditraktir makan." Sahut Felly dengan napas memburu.
"Serah lo aja deh, tapi inget jangan ulang kesorean, nanti gue yang dimarahin bokap-nyokap lo lagi. Kata Rio sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Iya bawel." Tukas Donna sambil menyubit pipi Rio gemas, lalu meninggalkan Rio yang pipinya sudah merona.
***
Hayy guys.. gue balik lagi lama gak ketemu ya ada yang kangen? Plakk. Hehe bercandaa.
Eh iya ini cerita covernya baru loh, yang buatin temen ku. Gimana menurut kalian? Bagus? Jelek? Atau apa?
Terus gimana cerita ini? Menyentuh hati kah? Jangan lupa vomment ya, kalo ada typo maaf.
Tunggu kelanjutannya yah. Sampai jumpa di part selanjutnya 👋👋.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE In HATE
Teen Fiction"Sejak gue lahir, belum pernah gue ketemu orang kayak elo".- Rio "Pikiran gue nyuruh ngelepasin dia, tapi hati gue nggak sanggup".- Donna "Kalo gue sukanya sama lo, kenapa gue harus maksain buat suka sama dia?"- Joshia "Gue nggak mau nyakitin sahaba...