Amnesia

360 48 7
                                    

HALOOO HALOOO AUTHOR KEMBALI DARI HIATUS *tebar bunga* ADA YANG KANGEN GAK? #GAK

Dah males cing cong gak penting, langsung aja baca ceritanya~

Yuuki Makoto x Readers
Fandom: Ensemble Stars
Warning: OOC, gaje banget, alurnya ngebut, jangan tanya kenapa bisa dia jadi lupa ingatan :v saya juga gak tau dan tiba2 otak saya kepikiran ide ini :v

_-_

Bruk.

Pemuda bersurai coklat muda itu tersungkur. Sedikit mengaduh kesakitan karena wajahnya yang berciuman langsung dengan ubin kelas. Kacamatanya terlempar entah kemana.

Dia terduduk. Mengedipkan matanya beberapa kali.

"Hoi, Ukki~. Kacamatamu mana?" tanya seorang pemuda bersurai acak-acakan sembari menghampiri pemuda surai coklat muda itu. Padahal pemuda lain yang berwajah dingin melihat dengan jelas jika pemuda maniak uang itu menyembunyikan benda berharga orang yang baru saja ditanyanya di saku celana.

"Ukki? Siapa Ukki?" dengan tampang bak anak umur 5 tahun, dia bertanya. Akehoshi Subaru-si maniak uang-langsung menganga.

"Kembalikan kacamatanya lah," perintah Hidaka Hokuto, si pemuda berwajah dingin. Subaru memamerkan cengirannya.

"Hokke, tapi tadi saat kacamatanya jatuh, kacanya pecah," tawa Subaru memenuhi ruangan. Hokuto menatap Subaru dengan tajam, membuat tawa Subaru berhenti seketika.

"Lalu bagaimana jika dia terus menerus lupa ingatan?" tanya Hokuto sembari berkacak pinggang. Pemuda berambut oranye itu hanya mengangkat bahu.

Makoto Yuuki, pemuda yang baru saja terjatuh dan kehilangan kacamatanya, hanya menatap bingung ke arah Subaru dan Hokuto.

"Ini dimana?" Makoto kembali bertanya. Membuat Hokuto dan Subaru menelan ludah.

"Apa yang harus kita katakan? Jika kita menjawab sekolah pun, pasti nanti dia akan bertanya 'Sekolah itu apa?'," bisik Subaru kepada Hokuto. Hokuto mengangguk setuju.

"Sudahlah, ayo kita pergi ke optik saja untuk memperbaiki kacamatanya," ajak Subaru. Si bodoh dan si datar pun berlari pergi meninggalkan Makoto yang sedang terduduk dengan tanda tanya kecil di atas kepalanya.

[Your name] menatap Subaru dan Hokuto yang sedang berlari pergi meninggalkan sekolah dengan menaikkan satu alisnya.

Gadis bersurai [Hair Colour] itu menengok ke dalam kelas. Alisnya makin terangkat ke atas.

"Hee? Makoto-kun? Kacamatamu kemana?" [Your name] berjalan menghampiri Makoto. Pemuda yang dihampirinya itu masih memasang tampang bodoh.

"Kacamata itu apa?" tanyanya. [Your name] langsung jawsdrop.

"Hee? Kacamata itu adalah benda yang kau gunakan agar bisa melihat dengan jelas," jelas [Your name]. Makoto menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Pantas saja daritadi pengelihatanku terasa buram," ucap Makoto sembari memasang pose ala detektif. Senyum kikuk terukir di bibir [Your name].

'Kupikir dia akan lupa apa itu mata dan apa itu buram,' batin [Your name] dengan senyum kikuknya. Tiba-tiba [Your name] menjentikkan jarinya.

"Apa ada sesuatu yang kau ingat?" tanya [Your name]. Makoto kembali memasang ekspresi berpikir.

"Ada satu yang kuingat," ujar Makoto. Senyum [Your name] mengembang.

"Apa?" tanya [Your name] dengan antusias. Makoto terlihat berusaha mengingat sepotong ingatan yang belum dia lupakan.

"Hmm, aku mencintai seseorang bernama [Your name]," Makoto memamerkan senyumannya. Mendengar ucapan Makoto, [Your name] sontak memerah.

"Me-mencintai?" tanya [Your name] dengan senyum gugup. Makoto mengangguk.

"Tapi.. cinta itu apa ya?" tatapan bodoh Makoto kembali terlihat. Sementara [Your name] masih memerah seperti kepiting rebus.

"UKKI~! KAMI SUDAH MEMBETULKAN KACAMATAMU~," tiba-tiba sebuah teriakkan yang menggelegar tertangkap di telinga [Your name]. [Your name] menutup telinganya.

Tanpa memperdulikan adanya [Your name], Subaru dan Hokuto segera berlari ke arah Makoto dan memasang kacamata itu. Makoto tampak kebingungan.

"Ake? Hokuto? Ada apa?" Subaru langsung memasang tatapan terharu. Hokuto hanya memasang ekspresi datar. Makoto menengok ke arah [Your name]. Gadis bermanik [Eyes colour] itu langsung terlonjak dan wajahnya tambah memerah.

"Dan [Your name]? Kenapa wajahmu memerah?" tanya Makoto. [Your name] menggeleng dengan cepat.

"A-aku harus pergi. J-jaa~," [Your name] langsung mengambil langkah seribu meninggalkan kelas itu. Makoto, Hokuto, dan Subaru menatap kepergian [Your name] dengan raut muka bingung.

~Owari~

Ada yang minat voment? Vote dan coment kalian menyemangati author untuk ngepublish fanfic lain lho~ *lirik 50+ fanfic enstars yang lapukan di TL line*

Amnesia [Makoto Yuuki x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang