CHEONGJU
"Sujeongie? Ryu Sujeong, apa kau sakit?"
Teguran itu membuat Sujeong terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengerjapkan mata, beradaptasi dengan cahaya di sekitar. Didapatinya ia masih berada di dalam kelas, dengan seorang siswi berdiri di dekatnya.
"Ahh, Mina-ya!" ujar Sujeong. "Aku tak apa-apa."
"Kau ketiduran hingga kelas berakhir. Beruntung tak ada guru yang menyadarinya," tambahnya. "Oh, kau menangis?"
Sujeong menyentuh pipinya dan menemukan bagian basah di sana bekas air mata. Siswi berambut ikal dengan pin nama bertuliskan Mina itu memegang dahi Sujeong, kemudian diam sebentar merasakan hangat tangannya di sana.
"Sedikit demam. Kau mau aku menelepon orang tuamu untuk menjemput?" tawar Mina.
"Tidak, tidak usah!" tolak Sujeong.
"Aku dijemput dengan mobil, Sujeong. Mau kuantar?" Kali ini siswi di bangku paling depan menimbrung, padahal ia hendak beranjak.
"Terimakasih banyak, Eunha. Tapi aku tidak apa-apa."
Selang sedetik tiba-tiba seorang laki-laki muncul di ambang pintu kelas. Matanya mencari-cari seseorang di dalam.
"Sujeong. Aku mencari siswi bernama Ryu Sujeong!" seru laki-laki itu.
Siswa lain yang masih tersisa di dalam kelas pun menoleh ke arah Sujeong. Sedang yang dicari mengangkat tangannya sambil bangkit dari bangkunya.
Ryu Sujeong, Ryu Sujeong, dan Ryu Sujeong. Begitu banyak orang di sini yang memanggil namanya. Begitu banyak yang peduli dengannya, mengakui kehadirannya. Berbeda dengan Ryu Sujeong yang lain, yang hidup di dunia berbeda, yang namanya hanya dipanggil oleh kakaknya saja.
"Kim Yugyeom?" panggil Sujeong mendapati orang itu ada di luar mencarinya.
"Sujeong-a, dua hari ini kau ke mana? Kenapa tidak ikut latihan? Ayo sekarang ke ruang musik! Kau tak bisa kabur kali ini," ajak laki-laki itu.
"Aku tidak bisa bergabung dengan Insamony lagi, Yugyeom," jawab Sujeong hati-hati, berusaha agar tidak menyinggung perasaan.
"Apa? Yang benar saja! Kau sudah dianggap sebagai keluarga."
"Sampaikan permintaan maafku pada semuanya. Aku sangat senang bisa bergabung dengan kalian," ujar Sujeong seraya kembali ke dalam kelasnya untuk berkemas.
Sujeong tahu keputusannya ini salah. Memberikan harapan pada sebuah klub yang akan menjadi pembuka acara besar, kemudian meninggalkan mereka tanpa alasan.
Saat kakinya keluar dari ruang kelas, laki-laki yang tadi mencarinya menghadang lagi. Sujeong terkejut, ia pikir Yugyeom sudah pergi.
"Yugyeom-a, jangan paksa aku!"
Ia berjalan melewati tubuh tinggi Kim Yugyeom. Sebenarnya ia tidak tega, tetapi apa boleh buat. Dulunya ia juga bersikap seperti itu ketika Kim Taehyung memohon-mohon padanya untuk bergabung.
"Apa kau keluar karena Tae Hyung?"
Sesaat langkah kaki Sujeong berhenti mendadak. Kenapa tiba-tiba Yugyeom menyinggung tentang Taehyung? Jika itu yang ditebaknya, berarti Yugyeom tidak sepenuhnya salah. Tapi Sujeong masih enggan berbalik, ia hanya diam di tempat.
"Beberapa saat lalu Namjoon Hyung sempat memberi peringatan pada Taehyung Hyung tentang hubungan kalian berdua. Tapi kini kami menyesal dan tak peduli dengan itu lagi. Kami merasa bersalah pada Hyung yang telah membawamu ke tim kami itu. Jadi tidakkah kau juga merasa bersalah telah mengecewakan ia yang mati-matian membujukmu untuk gabung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle of the Memory [TaeJeong Vers.]
FanfictionCast : Ryu Sujeong - Lovelyz Kim Taehyung - BTS Kim Seokjin - BTS Support Cast : Namjoon&Yoongi (BTS), Sowon (GFriend), Jaehyun (NCT U), Yugyeom (GOT7), Wonwoo (Seventeen). Summary : Ryu Sujeong, seorang gadis berusia...