DIKALA SENJA AKU MENGENAL CINTA ( PART 1)

223 4 1
                                    

Setiap manusia memang hakikatnya tidak pernah jauh dari kata 'perkenalan' karena perkenalan itu merupakan awal kehidupan manusia untuk menjadi makhluk yang bersosial, yang saling memberi, belajar, bekerjasama dan berbagi segala sesuatu hal dalam kehidupan. Begitupula perkenalan singkat dengan mu merupakan awal dalam cerita antara aku denganmu.

Hallo namaku Inggit Deatrisya. Panggil saja aku Inggit. Aku bisa dibilang gadis yang kemarin senja baru saja lahir, karena umurku masih muda ya menginjak angka 17 tahun. Aku terlahir sebagai anak tunggal. Hmm, menurut orang-orang sih anak tunggal itu anak kesepian dan anak yang sangat manja.

Yang pertama "Kenapa orang lain menyebut anak tunggal sebagai anak yang kesepian?" karena faktanya menurut pandangan mereka, anak tunggal itu tidak punya saudara kandung alias tidak punya kaka atau pula adik yang bisa di ajak berdiskusi, ngerumpi, ngobrol bila sedang bosan atau curhat dalam berbagi keluh kesah mereka, mau itu tentang cinta, kehidupan sosial di lingkungannya, atau permasalah-permasalahan yang mereka alami. Namun menurutku itu fakta yang salah. Buktinya kapan aku merasa kesepian? aku tidak pernah merasa kesepian karena aku masih punya banyak teman yang selalu ada disampingku.

Yang kedua " Kenapa orang lain beranggapan bahwa anak tunggal itu manja? "
Karena menurut pandangan mereka, anak tunggal sering diberi kasih sayang oleh orang tuanya secara berlebihan tidak pernah dibagi bagi. Jadi anak tunggal selalu dikasih apa yang dia mau dengan mudah tidak perlu bekeluh kesah.
Ah, tapi menurutku semua itu tergantung dari individual anak tunggal itu sendiri dan Orang tua mereka masing-masing bagaimana mereka mengasuh serta mendidiknya.

"Di mana kau tumbuhkan jiwa dan ragamu?" tanya seseorang.
Maka aku menjawab, "Di tempat-tempat kebaikan itu berada, terutama pada mata dan kalbu anak-anakku" kata ibuku hatinya berkata.

DIKALA SENJA AKU MENGENAL CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang