I

132 11 2
                                    

"Farah bangun sayang. Sudah jam 8 kamu bilang ada wawancara jam 9, cepat mandi yang bersih supaya kamu diterima." teriakan eomma membuatku terbangun dan langsung bergegas mandi.

~

"Eomma, Farah pergi dulu. Doakan semoga wawancaranya lancar. Annyeong." Aku keluar rumah sambil sedikit berlari.

"Hati hati dijalan" jawab Eomma.

~

BRUKKKK

Aku ditabrak seseorang tidak jauh dari gedung radio17.

"Hati hati kalo jalan." ucap pria itu.

"Mian" ucapku dan langsung berlari meninggalkannya.

loh kan dia yang lari ga liat jalan kenapa aku yang minta maaf. Dan lagi, sepertinya wajah itu tidak asing. Apakah itu jeon Wonwoo? Kalau benar.....aigoo,kenapa aku harus ketemu buaya darat itu lagi.

Akupun menghiraukan pikiranku dan hanya terfokus pada wawancaraku hari ini. Yap hari ini aku melamar untuk menjadi penyiar di radio17, radio yang tengah digandrungi remaja karena inovasi acaranya.

~

"Wawancara selesai, hasil nya akan ditempel disini minggu depan. Terima kasih" ucap salah satu panitia.

Akupun menghela nafas lega dan keluar ruangan. Tiba tiba aku melihat lelaki yang tadi siang menabraku. Aku penasaran apakah itu benar dia?

"Ya, wonwoo!"teriakku. Diapun menoleh dan mendekatiku.

"Ia? Eh kamu Farah kan? Ah mukamu sedikit berubah. Ah tidak, mukamu sangat berubah, kau cantik dengan rambut pendek ㅋㅋㅋ "

"Baguslah kau masih mengingatnya" jawabku sambil menahan malu karena dipuji

"Bagaimana bisa lupa. Kau kan mantanku yang tak kunjung move on"ucapnya sambil memasang senyum smirk

"YAAAKK!!! Dasar buaya, tidak move on kepalamu. Sedang apa kamu disini?"

"Aku ikut wawancara, sama sepertimu"

"Ya sudah, aku pulang duluan ya"
AHHHHHH mengapa aku menyapanya. Bodoh, seharusnya aku tidak berbicara dengannya. Aku harap tak akan bertemu dengannya lagi

*1 minggu kemudian*

"hari ini aku akan ke radio17 untuk melihat hasil wawancara. Doakan aku diterima ya eomma." Aku bicara sambil melahap sandwich sarapanku

"go...od luck farah kkkkkk" jawab eomma mencoba berbahasa inggris sambil mengedipkan matanya. eomma ku ini selalu menjadi penyemangatku.

Aku pun pergi menuju halte bus dekat rumahku

Ya tuhan semoga aku diterima jadi penyiar disini. aku ingin membantu eomma, tidak mungkin aku terus terusan bergantung padanya, aku harus punya penghasilan sendiri minimal kebutuhan sehari hari.

~

"Wah disini ramai. Banyak sekali pesertanya, apa aku akan lolos?" gumamku sembari memperhatikan sekitar

"kita berdua akan lolos." Bisik seorang pria tiba tiba

Suara siapa itu, aku tidak sengaja mengeluarkan suara saat bergumam. Pria itu, Wonwoo! Astaga pria itu lagi, ya tuhan dosa apa sampai aku harus bertemu dia lagi TnT

"Ya! Kamu bikin kaget saja." Sambil memukul kecil pundak wonwoo

"Apa kabar eommamu?" tanyanya

"Eommaku baik. Tumben bertanya kabar eomma? Kukira kamu sudah tidak peduli." Jawabku meledek

Dia hanya diam tak menjawab. Tiba tiba seorang panitia keluar dan menempelkan pengumuman hasil wawancara. Sulit untuk melihatnya, terlalu berdesakan. Yang jelas disitu hanya tetulis 2 nama.

Farah....... FARAHHHHH. Ah itu namaku. Teriaku dalam hati, dan saat melihat nama peserta lolos satunya, aku terkejut. Yang lolos adalah Wonwoo. Ah sial mengapa dia harus diterima. Itu tandanya dia akan menjadi partner siaranku? Ah rasanya aku ingin mengundurkan diri. Tapi aku sangat butuh uang tidak mungkin aku mengundurkan diri.

"kita berdua diterima farah! Ini jelas jodoh, iya kan?" suara Wonwoo mengejutkanku.

Aku tak menjawab dan hanya terseyum. Lebih tepatnya senyum terpaksa.

Perutku terasa lapar, sebagian peserta pun sudah kembali pulang. Sepertinya aku harus mencari makan di dekat sini.

"ayo naik. Aku akan mentraktirmu makan karena kita berdua diterima." Tiba tiba buaya itu mencegatku. Ternyata sedaritadi ia mengikutiku dengan motornya.

Aku menaiki motornya tanpa sempat berfikir, rasanya seperti tersihir.

Pabo, kenapa aku menerima ajakannya. Rasanya ingin kuputar balikkan waktu. Harusnya aku menolak ajakan buaya darat ini.

~

kami makan di restoran yang cukup mahal, aku khawatir akan harganya tapi sudahlah lagi pula aku tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk ini.

~

Setelah makan aku diantar pulang, namun hanya sampai gerbang komplek. Aku takut eomma khawatir bila ia tau aku berhubungan lagi dengannya. Sampai dirumah, aku langsung ke kamar dan merebahkan tubuhku di kasur. Aku memikirkan kejadian dulu, dulu saat aku masih................




Ini FF pertama buatan iQi maaf banget kalau masih banyak kurangnya *bow*



Jangan lupa vote & comment
kritik membangun sangat dibutuhkan~
안녕 ^^

Blue Night "Love ON AIR" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang