5 - Tak Terduga

1.7K 117 11
                                    

Baca [BROKEN PIECES] 😊

SUDAH DIREVISI

HARI demi hari berlalu begitu cepat. Satu bulan berlalu saja serasa hanya satu minggu. Tanpa sadar kini hampir liburan kenaikan kelas. Dan banyak yang sudah merencanakan liburan mereka.

Di tengah kantin, Jessica dan dua kawannya tengah berbicara tentang rencana mereka. Dan yang paling banyak bicara adalah Jessica. Sedangkan kedua temannya hanya menyimak dan sesekali bertanya ataupun menjawab. Itu pun hanya sedikit.

"Liburan nanti lo mau kemana, Jes?" tanya Tania yang berada di depan Jessica.

"Rencana sih mau ke London. Tapi Mommy maunya ke Paris," jawab Jessica sembari memainkan kuku merahnya yang kemarin baru saja di cat.

Sella yang berada di dekat Tania masih meminum orange juicenya. Gadis itu hanya menyimak. Malas untuk bergabung dengan perbincangan ini.

"Sel, lo nggak kemana gitu? Kaya tahun kemarin 'kan lo ke Korea," kata Tania membuat Sella mau tidak mau harus bergabung.

"Ah, enggak. Tahun ini bokap gue cuma bilang mau ke bali doang," jawab Sella santai.

Perbincangan mereka akhirnya berlanjut hingga bel masuk berbunyi.

---

Sore itu, Zahra dan Tasya sedang duduk berdua di gubuk milik petani sembari berfoto dan menikmati pemandangan sekitar. Ya, mereka memutuskan untuk menginap di villa milik keluarga Zahra untuk menghabiskan liburan, ditemani kak Reno yang kini sedang bersantai di villa.

Setelah sedari tadi berkeliling, akhirnya mereka beristirahat disana. Menikmati pemandangan kebun teh yang begitu cantik.

Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang yang meminta tolong.

"Sya, ada suara orang minta tolong!" kata Zahra.

"Iya, gue denger. Kita cari aja yuk. Mungkin aja orang itu dalam bahaya," kata Tasya yang langsung menarik tangan Zahra untuk mencari orang yang minta tolong tersebut.

Setelah beberapa menit mencari, akhirnya mereka menemukan seorang gadis terjatuh di dekat perkebunan teh itu. Dan mereka menangkap bahwa kaki gadis itu berdarah. Mereka pun menghampiri gadis itu dengan hati-hati, takut jika tanah yang mereka injak membahayakan.

"Kok kamu bisa jatuh sih," kata Zahra sembari mengambil sapu tangan yang sempat ia bawa tadi, kemudian ia ikatkan ke luka orang itu agar darahnya tidak terus keluar.

"Tadi, aku lagi jalan-jalan. Terus karena tanahnya licin, aku jadi jatuh," katanya dengan ekspresi menahan sakit.

"Ya udah deh kalo gitu, kita antar kamu pulang, oke?" ajak Zahra yang dibalas dengan anggukan.

Mereka pun membawa gadis itu keluar dari kebun teh, tempat dimana ia terjatuh. Namun saat berada di dekat jalan, Zahra tergelincir-karena tanah yang licin-, dan terjatuh mengenai batang pohon yang runcing dan tangannya berdarah.

"Zahra lo nggak papa kan?" tanya Tasya yang di balas anggukan.

Mereka pun segera melanjutkan perjalanan. Zahra masih seperti biasa,menghiraukan luka di tangannya.

"Oh iya, nama kamu siapa?" tanya Zahra memecah keheningan.

"Airin, kak," jawab gadis itu, yang ternyata bernama Airin.

Love Story (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang