Prologue

514 76 31
                                    

"Hei, apa kalian tahu? Katanya ada obat yang luar biasa. Kalau kalian meminumnya sambil memohon, permohonan seperti apapun akan dikabulkan."

Laki-laki itu terduduk dipinggir jalan. Nafas nya tersenggal dan darah mengalir dari ujung bibirnya. Ia tidak dapat berpikir dengan jernih akibat hantaman keras yang ia terima dikepalanya. Berkelahi memang bukan keahlian Jeon Jungkook, terlebih ketika pikirannya sedang kacau seperti yang sedang ia alami saat ini.

Ramai nya Kota Seoul membuatnya muak, terlebih tatapan mata orang-orang yang berlalu-lalang memandangnya dengan jijik seakan-akan dia adalah "Sampah Masyarakat". Bukan, Jungkook sendiri bukanlah orang yang pantas mereka rendahkan. Dirinya sebagai salah seorang murid sekolah ternama di Seoul bukan hanya untuk pajangan belaka.

Laki-laki yang dari tadi memperhatikan Jungkook mengulurkan tangannya. "Kau baik-baik saja?" Sebenarnya Jungkook tidak tahu darimana laki-laki itu datang, hanya saja ia terlalu malas untuk memikirkannya. Dengan enggan Jungkook menerima bantuan laki-laki itu. "Sendirian melawan tiga orang memang bukan ide yang bagus, kan?" Jungkook bercanda sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Ia menggerutu karena celana seragam nya jadi kotor akibat perkelahian tadi.

"Ya, aku bisa tahu hanya dengan melihat kondisi mu sekarang."

"Thanks."

Jungkook tidak berniat untuk beramah-tamah pada laki-laki yang menolongnya tadi, maka ia memutuskan untuk pergi. Seoul dimalam hari terlalu dingin dan Jungkook terlalu letih untuk berdiri meski untuk beberapa menit saja. Hanya saja pertanyaan yang laki-laki itu ajukan membuat langkahnya terhenti.

"Jika kamu memiliki satu kesempatan untuk mengulang kembali waktu, apa yang akan kamu lakukan?"

"Apa, memangnya apa yang akan kau lakukan dengan itu?"

Topik ini berhasil membuat Jungkook tertarik, terlebih saat-saat seperti ini adalah waktu yang tepat untuk mengulang kembali kehidupannya.

"Aku akan memberikanmu sebuah obat, minumlah sambil memohon sesuatu. Permohonan apapun akan dikabulkan."

Jungkook menerima sebutir obat yang dibungkus dengan pita merah. Namun, ia tertawa karena mengganggap laki-laki itu sangat bodoh.

Mana mungkin seseorang dapat mengulang kembali waktu?

Tapi laki-laki itu tidak tetap diam dan menatap Jungkook dengan tatapan kosong.

"Kau tidak bercanda?"

Jungkook menelan ludahnya ketika laki-laki itu berkata,

"Gunakanlah satu kesempatan ini dengan bijaksana."

Laki-laki itu meninggalkan Jungkook dengan seribu pertanyaan didalam otaknya.

Jika ia memiliki kesempatan untuk mengulang kembali waktu?

Orang itu adalah sosok pertama yang muncul dipikirannya.

Wajahnya, senyumannya, suaranya dan cara ia memanggil Jungkook.

"Kookie-ah~"

Dan Jungkook memutuskan untuk meminum obat itu.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang