Joseph sedang duduk dimeja kantin paling pojok. Dua tong sampah terletak bersebelahan dengan mejanya. Ia ditemani oleh kedua tong sampah itu untuk memakan santapan siangnya. Setiap siswa yang ingin membuang sisa makanannya, beberapa dari mereka sengaja melempar makanan tersebut ke arah Joseph. Ada juga yang melemparnya dari jauh, berpura-pura ingin melempar kedalam tong sampah tetapi justru mengotori wajah Joseph.
Joseph selalu dikucili oleh semua siswa disekolahnya. Tak ada satu pun yang ingin berbicara kepada Joseph. Tubuh cowok berumur 16 tahun itu sangat gempal dan penuh lemak. Berat badannya sekitar 90Kg dengan tinggi hanya 160 cm. Tak hanya itu saja, wajah Joseph dipenuhi oleh bercak-bercak merah yang bisa membuat siapa pun merasa jijik melihatnya.
Siswa-siswa di sekolah Joseph merupakan orang kaya. Mereka datang kesekolah dengan mobil pribadi. Joseph sering memerhatikan anak-anak kulit putih di sekolahnya sering membagikan barang-barang berharga ketika mereka habis berkunjung ke luar negeri.
Pakaian dan peralatan sekolah mereka pun bukan main mahalnya. Rata-rata semua siswa di sekolah Joseph memakai sepatu reebok pump yang harganya hampir $100 atau setara dengan Rp.1.300.000.;
Joseph justru hanya memakai sepatu converse biasa alias yang tidak original. Steve merupakan anak kulit putih terkaya di sekolah Joseph. Steve Gates. Anak dari pencipta Microsoft , yaitu Bill Gates. Bayangkan saja berapa milyar gaji ayah Steve per minggu.
Steve dan kedua temannya yang paling sering mem -bully Joseph. Segala cara dan kesempatan mereka gunakan untuk mempermalukan Joseph dan membuat cowok gempal itu sengsara seumur hidup.
"Dasar gempal!!" Steve meneriaki Joseph yang tengah berjalan di koridor. Anak-anak yang lain ikut menertawakan Joseph.
Dia selalu ingin balas dendam terhadap mereka yang mem bully nya.
"Joseph!! Kenapa wajah mu banyak bercak merah? Apakah itu darah kering dari korban yang kau impit hingga mati?"
Steve dan kedua kawannya tergelak berbahak-bahak. Anak-anak disekeliling mereka pun ikut tertawa bersama.
"Astaga... Kau memang legenda, gempal! "
Joseph tak mengacuhkan orang-orang disekitarnya. Dia tetap berjalan melewati koridor sambil dihina-hina.
Bel pulang sekolag berbunyi. Joseph keluar kelas lebih cepat dari biasanya. Seakan nasib buruk selalu menimpanya, Steve berdiri di depan pagar sekolah, menunggu kehadiran Joseph si Gempal.
Joseph menghentikan langkahnya ketika melihat Steve, ia berusaha untuk menyembunyikan dirinya namun terlambat. Steve melihat Joseph lalu berlari untuk menariknya.
"Eh, eh.. Kesini. Jangan kemana-mana dulu"
Tanpa berkutik, Joseph melakukan perintah Steve. Dia berdiri kaku disebelah Steve. Lelaki itu sedang merogoh sesuatu didalam tasnya lalu ia menemukan 2 butir telur dan kemudian melemparkannya ke kepala Joseph.
Kepala Joseph dipenuhi telur. Baunya sangat amis bahkan Steve sendiri hampir muntah di buatnya. Bagaimana tidak amis, telur itu adalah telur busuk.
Steve tergelak kencang, mengundang perhatian siswa lain. Tak berselang beberapa lama, Steve dan Joseph dikelilingi oleh siswa-siswa lain. Mereka menonton kesengsaraan Joseph. Karena merasa lalu dan tak kuat menahannya, Joseph berlari meninggalkan kerumunan.
"Lari, gempal! Lari!! Larilah seperti si Forest Gempal!! "
Semuanya kembali tertawa. "Hati-hati nanti lemak mu berjatuhan!!! Kalau berjatuhan, jalanan akan basah dan kalau kau tergelincir, mungkin kau bisa mengimpit seseorang hingga mati!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pumped Up Kicks
Short StoryCERPEN INI TERINSPIRASI DARI LIRIK LAGU PUMPED UP KICKS. Joseph adalah seorang remaja berusia 16 tahun. Dia memilki tubuh yang gempal, bercak merah mengelilingi wajahnya, rambutnya pendek. Dia selalu mencoba untuk berteman dan berbaur tapi ia tidak...