Orang tua ku sudah pergi untuk kembali pulang ke kota. Hati ku cemas memikirkan bagaimana keadaan mami. Dan aku rindu dengan kekasih ku itu. Sudah sejak kemarin aku tak bertemu. Tak memberi kabar. Bahkan dia tak tai jika aku ada di pesantren.
Dipesantren ini hanya boleh pulang saat liburan saja. Huhhh... itu pasti membosankan.
--keesokan harinya--
Aku keluar kamar untuk mandi. Tapi dati.aku keluar kamar hingga aku selesai mandi, para santri di sini menatap ku dengan tatapan yang sangat aneh. Lalu ada yang menegurku.
"Permisi..!!!" Terdengar seperti suara perempuan. Dan aku membalikan badanku.
Yha... tepat sekali dugaan ku. Perempuan berbaju lebar dan jilbab pink besar yang menutupi kepalanya.
"Assalamualaikum ukhty" sapanya pada ku
"Hey.. nama gue Lisa, bukan ukhty" teriaku dengan jari yang menunjuk kearahnya.
"Maaf ukhty, saya hanya ingin mengingatkan, bahwa di pesantren ini seluruh santri putri harus menggunakan jilbab. Dan untuk panggilan saya "ukhty" itu artinya adalah saudara perempuan.
"Jilbab??" Tanyaku kaget. "Aku harus memakai kain diatas kepala? Hah..!! Itu pasti akan menyulitkan ku" kayaku dengan nada sebal.
"Nina, kamu ajari cara pakai jilbab padanya" pintanya pada salah satu santri putri di dekatnya. Dan dia hanya menganggukkan kepalanya.
"Mari ukhty, saya ajari cara bagaimana menggunakan jilbab" katanya yang lembut padaku
###***###
Melihat diri ku di cermin dengan pakaian yang tak seperti biasanya, membuat diriku pangling pada diriku sendiri.Cuaca hari ini cukup panas. Aku keluar dari kamar untuk mencari udara segar. Oh ya... aku belum mengatakan mengapa aku masih ada di kamar. Itu karna hari ini hari jumat. Yang membuat hari ini semua santri di liburkan dari pelajaran pesantren.
"Hhhhhuuuuggggghhhh.... panas sekali udaranya" ingin rasanya aku melepas kain yang melekat dikepalaku. Ini memyusahkan ku. Aku sudah tidak betah disini. Aku ingin pulang.
--malam tiba--
Baru satu hari gue disini. Rasanya gak enak banget. Setiap hari barus pake baju yang nyebelin ini, penutup kepala yang gede ini. Hhuuuuhhhffff... ini melelahkan.
Aku berfikir untuk kabur.
"Nah.. itu dia gerbang keluarnya" kataku membatin.
"Tapi.. jika aku keluar lewat pintu gerbang, pasti aku tidak di perbolehkan. Bagaimana ini" fikirku lagi.
"Ahhaaaa...aku punya ide, aku loncat saja dari tembok itu"Aku berusaha untuk memanjat tembok tinggi ini.
Bbuuugghhhh...
"Aauuu... sakit sekali" kataku dengan suara kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Merelakan, Melupakan, & Meng-ikhlaskan
RomanceHanya tiga hal yang paling menyakitkan. Walau akan menambah keimanan ku pada-Nya. Semoga Allah selalu memberiku ke sabaran. Maaf kalau ada kosa kata, tanda baca, atau salah ketik, dll. Karena saya hanya manusia biasa, dan kesempurnaan hanya milik Tu...