Laura Pov
Aku sedang menyusun barang-barangku ke koper. Besok aku harus segera kembali ke Indonesia, semalam mama menghubungiku mengatakan bahwa papa masuk rumah sakit karena serangan jantung. Jujur aku malas kembali ke Indonesia bukan karena aku tidak suka Negara ku tapi aku tidak suka salah satu penduduknya-daniel. Aku belum mengabari Christ kalau aku akan kembali ke Indonesia. Karena aku tau dia sangat sibuk di dubai. Aku khawatir bagaimana jika bertemu dengan Daniel, ah aku bener-bener ke pedean mana mungkin aku akan ketemu Daniel, Julie akan menjaga Daniel menjauh dari ku. Aku benci wanita itu.
Beberapa hari kemudian
Penerbangan ke Indonesia membutuhkan waktu 2 hari karena aku harus transit di berbagai Negara lain. Ini dikarenakan aku pulang tanpa rencana. Aku langsung ke rumah sakit, supir keluarga ku sudah menjemput di bandara.
"Makasi pak kasim."ucap ku saat pak kasim sudah menghentikan mobil di depan pintu masuk rumah sakit. Aku melihat mama sedang mengobrol dengan seorang pria, siapa ya. Aku tidak asing jika melihat punggungnya.
"Laura"jerit mama senang langsung memeluk ku. 'DANIEL' Batin ku menjerit.
"bagaimana kabar papa ma?"tanyak ku langsung mengalihkan pandangan ku ke mama walau tadi sempat memandang Daniel.
"papa masih di ICU. Tapi dokter mengatakan ini karena papa terlalu lelah sayang"mama mengelus rambutku.
"aku ingin melihat papa ma"ucap ku, mama membawa ku melihat papa. Sedangkan Daniel tak sedikit pun aku melihatnya cukup saat pertama kali aku datang.
Aku sedih melihat kondisi papa, aku tau ini karena di keluarga kami tidak ada anak laki-laki. Papa memiliki 2 putri, aku dan seina. Tapi aku malah pergi meninggalkan keluarga ku karena sedih dan seina masih sma, mana mengerti dia mengenai perusahaan. Aku kagum pada papa walau dia merupakan pengusaha sukses dia tidak pernah memaksa aku dan adik ku agar menggeluti dunia.
"Tante Daniel pamit pulang"suara yang tak asing. Aku tidak membalikkan badan aku masih menatap papa ku dari kaca.
"Iya nak, laura Daniel mau pulang kamu antar gih" ucap mama.
Aku hanya diam.
"tidap papa tante, laura biar menemani om, laura pasti sangat khawatir. Daniel pamit"
'aku kira, sakit itu sudah tidak ada, kecewa itu sudah hilang. Ternyata aku salah. Aku tidak menyangka saat melihat Daniel kenapa rasa benci muncul padanya. Ini semua karena nya. Kalau saja aku enggak sebodoh ini karena patah hati meninggalkan keluargaku. Jauh dari keluarga yang ku cintai.Karena dia, pria brengsek yang tidak pernah menganggap aku ada' batin ku berdebat keras. Aku membalik melihat mama.
"Mama pulang lah dan istirahat, aku akan menemani papa"usul ku.
"Mana bisa mama pulang, sedangkan papa mu belum sadar"ujar mama.
"Ma, sekarang perusahaan papa siapa yang menangani?"tanya ku.
"Daniel"jawab mama. Sontak aku kaget kenapa pria itu.
"Kenapa dia ma?"tanya ku tidak senang.
"karena itu yang di blg papa mu pada pengacaranya. Papa mu belum yakin menyerahkan perusahaannya pada adiknya. Walau om reno adalah wakil papa. Tapi papa belum percaya sepenuhnya meski dia adik kandung papa. Jadi satu-satunya pria yang di percayai papa mu adalah Daniel."jelas mama
"Ma, dia kan punya perusahaan sendiri. Mana bisa dia menangani 2 perusahaan sekaligus"
'mama juga khawatirnya begitu, apalagi kondisi psikologis Daniel sedang tidak bagus. Tapi tadi dia mengatakan dia dengan senang hati, dia akan mengemban amanah ini"jelas mama.
"Ma aku bisa menangani perusahaan papa kenapa mesti orang lain"marah ku. Aku marah karena perusahaan ku di tangani oleh orang lain atau karena orang itu adalah Daniel, entahlah aku juga tidak tahu.
"aku akan masuk kantor besok"ucap ku yakin. Walau setelah beberapa menit aku menyadari satu hal,aku tidak memiliki jiwa pengusaha, yah walau aku pengusaha pakaian juga aka desaigner, tapi ini sangat berbeda.
--
Jangan Lupa Like dan Komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My BF
RandomDiantara pria dan wanita tidak ada murni yang namanya persahabatan. Aku laura aku mencintai sahabat ku sendiri Daniel, kami sudah bersahabatan selama 8 tahun. aku tidak tau bagaimana dia tidak menyadari aku mencintainya apakah karena hubungan kami...