03

13.8K 1K 53
                                    

Krystal kembali ke pesta dan ia langsung menuju ke Sulli untuk izin pergi dari tempat itu.

Setelah itu, ia berjalan keluar dan menyetop sebuah taksi untuk mengantarnya pulang. Krystal tidak tahu, bahwa sedari tadi langkahnya terus di perhatikan oleh salah satu pria yang ditemuinya tadi.

Pria itu mendesah dan mengusap wajahnya gusar, "Memang benar kau tidak mengingatku. Itu lebih baik, daripada kita memiliki hubungan yang buruk." ujarnya tenang.

"Kau puas?"

Pria itu membalikkan badannya dan melihat pria yang sudah menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun.

"Apa maksudmu?" tanya pria itu.

"Jangan bodoh, Oh Sehun!" bentak pria yang baru saja tiba itu.

Sehun tersenyum kecil, "Kau mencintainya, kan? Jika kau mencintainya, maka ambil saja. Lagipula, aku sudah mencoba tubuh indahnya."

Perkataan Sehun benar-benar membuat Jongin kesal setengah mati. Kepalan tangannya bahkan menguat seiring dengan rasa benci yang ia simpan pada Sehun.

"Kau bajingan, kau membiarkan ia kalut dalam masa lalunya."

Jongin berbalik, ia tidak ingin berdebat lebih lama dengan Sehun, karena itu akan membuat hubungan mereka memburuk.

"Jangan melupakan fakta bahwa kau juga ikut andil malam itu!"

Langkah Jongin langsung terhenti.

Sehun tersenyum sinis kemudian berjalan ke arah Jongin dan tatapan mereka sekali lagi beradu, "Jangan lupa bahwa kau yang membawa ia ke kamar, dan jangan lupa bahwa kau meninggalkannya saat ia meminta tolong padamu!"

Sehun langsung melangkahkan kakinya dan berjalan meninggalkan Jongin yang masih membeku di tempatnya.

Lalu, ingatannya kembali pada malam itu. Malam yang membuat hatinya sesak dan penuh dengan rasa bersalah.

---Flashback On---

"Sial!"

Jongin mengumpat seraya membuang dokumennya. Sedangkan Sehun, ia tertawa dengan kencangnya karena berhasil memenangkan proyek besar dari Jongin.

"Baik, apa perintahmu?" tanya Jongin pada Sehun.

Faktanya, saat ini mereka tengah bertaruh untuk memperebutkan sebuah proyek. Dan yang kalah akan menuruti apapun yang pemenang inginkan.

"Baik, mari kita lihat apa yang aku inginkan." ujar Sehun santai sembari memikirkannya.

Saat ini keduanya sedang berada di ruangan Sehun. Jongin yang terus menunggu merasa kesal karena Sehun belum juga memutuskan keinginannya. Akhirnya, Jongin memilih untuk menonton televisi.

"Itu." tunjuk Sehun ke arah televisi.

Jongin mengerut keningnya, "Kau ingin televisi?" tanya Jongin.

Sehun menggeleng, "Jung Krystal, aku ingin kau membawanya ke hotel ku malam ini."

"Apa maksudmu?" teriak Jongin.

Membawa seorang Jung Krystal? Astaga itu adalah hal yang sangat mustahil melihat bagaimana keadaan keluarga gadis itu. Ia adalah model terkenal dan keluarganya berasal dari kalangan terhormat.

"Bawa ia ke kamarku malam ini, ia sangat cantik, kan?"

"Tapi-"

"Kau harus melakukannya, Jong. Kau tidak pernah mengingkari janjimu, kan?"

Benar, ia adalah Kim Jongin yang terhormat. Dan ia tidak pernah mengingkari janjinya. Tapi, ini sangatlah tidak mungkin.

"Sehun, ia itu Krystal. Akan sangat sulit untuk membawanya ke kamar."

My Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang