"kau selalu menyuruhku kesana kemari, menyuruhku untuk mengambil ini dan itu. Kau membuatku menjadi pendongkrak popularitasmu, tanpa pernah peduli padaku, yang kau pedulikan hanyalah karir dan popularitas mu. aku hanyalah pemasok kekayaan untukmu. Tanpa menghargai perasaanku kau bersama wanita lain dan membuatku menjadi pembantumu. Kau mengendalikanku seperti seorang dalang pada wayangnya, membuatku selalu mengikuti perintahmu tanpa bisa menolaknya" ucap Chaeryn kembali mendekatkan cutter yang di pegangnya pada pipinya yang sudah di penuhi liquid merah yang sangat kontras dengan kulit seputih susu namja yang sedang terbaring lemah di bawahnya
"Setiap hari, setiap saat, setiap waktu aku selalu ada di dekatmu dan selalu ada di saat kau membutuhkan, tapi kau tak pernah menganggapku sebagai kekasihmu, kau menganggapku sebagai bayanganmu, menganggapku sebagai sesuatu yang tak pernah merarti untukmu. Tapi kau salah besar oppa!!!" ucap Chaeryn menarik cutter itu hingga melukai pipi namja yang tak lagi mulus berkat ulahnya
"aku banyak belajar darimu oppa, pernah suatu hari kau menyuruhku datang ke tempatmu dan di sana kau mempermalukanku di depan umum. Kenapa? Kenapa kau mempermalukanku? Apa mempermalukan seseorang menjadi sesuatu kesenangan tersendiri untukmu? Menyakiti seseorang bisa membuatmu bahagia? Begitu? Tapi karenamu lah kini aku tahu rasanya, ternyata menyiksa orang itu lebih menyenangkan daripada yang ku bayangkan" Chaeryn menarik cutter itu dan menusukkannya di tangan kanan namja itu
"arrggghhh !!!!!!!!!!" teriak sang namja ketika liquid merah itu keluar dari sela sela kulitnya yang terkoyak
"Apa kau tau hukum karma? Kau tahu hukum pembalasan hn? Kau tahu? Biasanya pembalasan itu lebih kejam daripada perbuatan, kelak jika kau tak mengalaminya, anak dan cucumu lah yang kena. Tapi aku masih kasihan pada mereka yang tak tahu apa apa, so kau lah yang harus menanggungnya" ucap Chaeryn menyimpan cutter itu di meja dan mengambil sebuah pisau, melihat Chaeryn membawa pisau mata sang namja makin terbelalak bahkan hampir keluar dari tempatnya
"tenang saja oppa, ini tak akan sakit, ah ya, Jiyong oppa kau membuat tato lagi ya di jarimu, padahal aku sudah bilang aku tak suka kau membuat tato lagi" ucap Chaeryn lalu memotong jari jari namja yang di panggilnya Jiyong oppa itu
"arrrggghhhh appo... Chaeryn aaaaarrrrggghhhh chebal appo" teriak sang namja saat Chaeryn dengan telaten memotong satu persatu jari tangan kiri Jiyong. Teriakan Jiyong yang seperti itu bagaikan sebuah nyanyian untuk seorang Lee Chaeryn dalam melakukan aksinya saat ini
"waeyeo oppa? Ah oppa! Apa kau ingat dulu di salah satu acara yang aku pandu kau membicarakan wanita lain sedangkan semua orang tahu kau memiliki hubungan denganku, hingga di belakang panggung semua orang bertanya padaku. Kau sukses oppa. Sukses menginjak nginjak harga diriku saat itu, membuatku merasa menderita, membuatku merasa sakit tapi tanpa kau sadari aku sedang membuat sebuah rencana untuk membalasmu" ucap Chaeryn yang selesai memotong jari jari Jiyong lalu menusukkan pisau itu ke perut Jiyong
"arrrgh appo" teriak Jiyong merasakan perih di perutnya
"ah sakit ya? Minum ini biar tak sakit" Chaeryn memberikan sebuah botol kaca berisi cairan bening
"minumlah, ini tidak akan membunuhmu, karena aku takkan membiarkan mainanku pergi tanpa bersenang senang dulu denganku" memberikan minuman itu pada Jiyong, membiarkan Jiyong memegang botol itu di tangan kanan Jiyong yang jarinya belum ia potong, 'BELUM' jadi masih ada kemungkinan bahwa jari jari tangan kanan Jiyong juga akan di potong oleh Chaeryn
"kau psy ARRGGHHH" ucapnya terputus saat Chaeryn mengambil garpu dan menancapkan ke kakinya
"PSY? Psy apa? Psy oppa tak ada di sini da sedang sibuk mempromosikan lagu terbarunya, atau kau ingin menyebutku psycho ?" Chaeryn kembali menghujamkan garpu itu ke kaki Jiyong dan memelintirnya membuat kulit Jiyong ikut terbawa bahkan sampai ototnya dan sedikit memperlihatkan tulang Jiyong di karenakan daging dan otot Jiyong yang telah terkoyak dan menempel di garpu yang dipegang chaeryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
shadow
Fanfictiontentang rasa sakit yang lama dipendam oleh chaerin karena kelakuan kekasihnya #skydragonver