#1 A Moment to Remember

21 3 0
                                    

Aku disini, memperhatikanmu dari jauh. Aku tidak berharap lebih untuk kau dapat mengenaliku, cukup untukku melihatmu setiap hari seperti ini. Pangeranku.
~Jung Eun Ran

***

Jung EunRan, Kalian pasti akan langsung menertawakan nama konyol ini pada detik pertama kalian mendengarnya. Tapi apakah sebuah nama bisa dianggap konyol? Entahlah, bahkan sekalipun Presiden Korea Selatan yang menertawai namaku itu, aku tidak lagi peduli.

Bohong!

Karena pada akhirnya aku tidak setangguh itu untuk tidak peduli.
Aku menyumpal lubang telingaku dengan kedua jari telunjukku, menutup mata seakan itu akan mengurangi volume dari  lengkingan milik Chanyeol dan sekawanannya yang meneriaki namaku sejak kelas pertama usai.

"Ya! Chanyeol-ssi, Jebal! Eoh?"

Dan mereka semua diam.

"Kau, apa kau bilang?" tanyanya, aku yakin dia tidak setuli itu untuk mendengar permohonanku.

Sekali lagi, aku memohon seperti orang bodoh.

"Tolong berhentilah, sungguh aku tidak ingat untuk menyalinnya dibuku tugasmu," jelasku cepat.

"Tapi kau tidak lupa menyalinnya dibukumu, ck! Kau benar-benar ingin membuatku kesal ya?" Aku dapat melihatnya menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan didepan dadanya.

"Aku minta maaf, sungguh aku tidak akan mengulanginya,"

Setelah itu Chanyeol terdiam, matanya menatapku tanpa arti membuatku merasa ditelanjangi saat itu juga. Aku menunduk menghentikan pandanganku agar tidak bersiborok dengan mata bulatnya itu.

"Menyebalkan," ucapnya kemudian berlalu dari hadapanku.

Aku meringis mendapatkan diriku masih seperti biasanya, pecundang. Sekeras apapun aku untuk menentang mereka tetap saja pada akhirnya aku kembali pada sebutan pecundang, yang sudah melekat dalam diriku.

Aku menjatuhkan kepalaku pelan diatas meja, menghirup pasokan udara sebanyak kubisa. Pria itu tidak bisa tidak membebaniku barang seharipun, sejak hari dimana Pria itu menolongku dari beberapa orang menakutkan di Stasiun, dia selalu memintaku untuk balas budi atas kebaikannya waktu itu dengan harus mengerjakan pekerjaan rumahnya setiap hari. Menyebalkan, kan?

Err! Aku menggaruk asal kepalaku yang mendadak gatal mengingat wajah iseng pria jangkung itu.

.

.

.

.

.

.

"Oh Sehun! Ya! Itu Oh Sehun dan Park Chanyeol!" -

Aku mengangkat kepalaku dalam sekejap ketika mendapati nama tak asing itu memasuki gendang telingaku.

Oh Sehun.

"Lihat? Betapa berkharismanya mereka, Oh tidak! Aku mendadak sesak nafas,"

"Yaa! Kau berlebihan! Bukankah mereka terlihat aneh?" tanya yang lain.

"Aneh apanya?"

"Mereka selalu bersama setiap saat, datang dan pulang Sekolah bersama, makan siang bersama, berada di satu club sekolah yang sama dan lagi- mereka belum punya pacar!" Jelas gadis itu.

"Maks- Yaa! Kau mau bilang bahwa mereka adalah Gay?!"

"Pikirkan saja sendiri,"  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Moment to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang