Hari di mana diadakan classmet pun tiba. Para anggota OSIS sudah sibuk dari pagi. Entah mengurus sound system, konsumsi, lapangan, jadwal pertandingan, dan lain-lain. Saat ini aku (sok) sibuk menghapus papan tulis yang akan digunakan untuk menulis skor.
Jadi anggota OSIS itu ada enaknya juga. Aku jadi tahu jadwal ataupun hal-hal penting dalam acara. Bahkan jadwal pertandingan pun tahu. Kesempatan ini kugunakan untuk mengetahui kapan Putra akan bertanding. Setelah undian lawan dan hari, Putra mendapatkan pertandingan pada hari pertama dan jam pertama, yang artinya sebentar lagi akan dimulai.
"Dimulai sekarang?" terdengar obrolan anak OSIS.
"Iya,"
"HAI SEMUA!" suara toa Vidya terdengar lewat mikrofon yang tersambung seantero sekolah, kecuali ruang guru.
"Yang jadi MC jangan Vidya plis. Gue masih pingin kuping gue berfungsi," celutuk seseorang. Aku terkekeh mendengarnya.
"Biarin sih,"
"Pada udah siap belum sarungnya?!"
Terdengar jawaban seantero sekolah. Semakin lama semakin banyak siswa siswi keluar kelas.
"Pertandingan pertama adalah futsal antara kelas XI-C IPA dan XII-A IPA! Yeuw, mana tepuk tangan pendukungnya!"
Gerombolan fans--kuyakini ada fans Putra--cogan di SMA bertepuk tangan paling keras. Aku mendengus, pasti selesai pertandingan, mereka akan kecentilan.
"Diharap para pemain bersiap-siap ke tengah lapangan. Oh! Jangan lupa sarung! Oi Putra! Sarungnya dipake!" Vidya menunjuk-nunjuk Putra yang hanya menyampirkan sarung ke pundaknya. Seantero sekolah tertawa seketika. Entah Vidya lupa kalau mic masih menyala, atau memang sengaja.
"Agnes! Lo yang jadi penulis skor ya!" suruh Vidya. Aku mengangguk.
"Yak! Ini dia pertandingan futsal pertama kita! Tepuk tangannya! Tampilan pembukanya entar aja ya!"
Mending Vidya jadi yang ngurus sound system aja, daripada MC deh.
Pertandingan futsal sarung berjalan dengan meriah. Tingkah laku para pemain yang kesusahan memakai sarung membuat semua siswa tertawa. Ditambah sorakan para fans menambah keramaian sekolah. Pertandingan futsal babak kedua dijeda dengan penampilan dance sarung dari kelas XI-A IPS. Setelah itu, pertandingan futsal dilanjutkan lagi.
Omong-omong tentang permainan Putra, ia keren banget. Gak, dia gak main tendang-tendangan. Putra jadi kiper. Menahan bola yang masuk, melemparkan bola ke pemain lain, sesekali menjinjing sarungnya. Lucu deh pokoknya!
Tak sampai 90 menit, pertandingan pertama selesai dengan skor 3-2. Tentunya 3 skor untuk kelas XI-C IPA, kelas Putra. Mereka bersorak-sorak senang, bersama-sama mengangkat Putra ke atas dan melemparkannya pelan layaknya cheers.
"Gue istirahat dulu ya," aku meletakan spidol dan penghapus di meja yang ada.
"Apaan, cuma nulis skor aja capek," gerutu Vidya. Aku membalasnya dengan memeletkan lidah.
Aku berjalan menuju kantin. Sebenarnya ke kantin bukan niat asliku sih, pasti kuyakin Putra dan gerombolan tim futsalnya akan ke kantin untuk beli minuman. Oh, untuk apa beli minuman kalo para fansnya membelikannya? Aku pun berbalik menuju lapangan lagi. Benar saja, Putra dan beberapa anak famous yang lain sudah dikerubungi fans yang sibuk meminta foto atau memberikan minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnes
Teen FictionKau tahu? Bagaimana rasanya jatuh cinta? Sulit diartikan dengan kata-kata. Yang pasti, kau akan lebih memperhatikannya dan jantungmu akan melakukan gerakan berdegup yang lebih cepat. Tapi, bagaimana jika disaat kau merasa orang yang kau suka sudah...