Halo halo, author kembaleh lageh~
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan ヽ('▽`)/ tadinya author mau bikin fanfic spesial lebaran, tapi gatau harus bikin gimana ╯﹏╰ ya, anggep aja ini sebagai THR dari author, teehee~ *kedip mata*Btw readersnya makin dikit aja yha 〒▽〒 author jadi ndak semangat publish fanfic ( TДT)apa karena fanfic author jelek2 semua yha? (o;TωT)o #FanficLuGamutuSemuaThor
Akehoshi Subaru x Readers
Fandom: Ensemble Stars
Warning: OOC, gaje, alur sulit dimengerti, absurd, typo(s), dll_-_
Dua orang pemuda dan seorang gadis menapaki koridor. Mereka saling bersampingan, dengan dua orang pemuda di pinggir sedangkan sang gadis berada di tengah. Keheningan menyelimuti mereka, sampai yang si gadis mengucapkan sebuah pertanyaan yang sepertinya kurang penting. Ya, mungkin hanya untuk mencairkan suasana, sih.
"Subaru-kun."
[Your name] memanggil pemuda bersurai oranye yang sedari tadi berjalan sembari mengangumi sebuah koin 5 yen. Kegiatannya terhenti, kepalanya menoleh.
"Ada apa, [Your name]-chan~?" tanyanya. [Your name] terdiam sejenak. Memikirkan kata-kata yang tepat untuk ia katakan.
"Apa Subaru-kun benar-benar mencintai koin?" Satu pertanyaan yang terinspirasi oleh kegiatan yang dilakukan sang pemilik surai oranye. Entah apa yang membuat Subaru tertawa saat mendengar pertanyaannya.
"Tentu saja! Koin itu sangatlah berkilauan! Maka dari itu aku menyukainya!" Subaru mengarahkan koinnya menuju jendela. Dapat ia lihat pantulan cahaya dari koin itu. Membuat senyumannya mengembang.
Kepala [Your name] mengangguk tanda mengerti. Dia kembali berjalan dalam diam. Sambil memikirkan pertanyaan apa lagi yang bisa membuatnya tidak canggung atau berharap dia segera sampai di kelas.
"Hey, baka Akehoshi."
Yang sedari tadi diam mulai angkat bicara. Subaru menengok ke arah si manik biru. Begitupun dengan [Your name].
"Ada apa, Hokke~?" Kepala Subaru memiring beberapa derajat. Hokuto membungkam sejenak, melemparkan tatapan datarnya ke arah Subaru.
"Aku ingin menanyakan satu hal," ucap Hokuto. Mendadak langkahnya terhenti. Spontan, dua orang lainnya juga berhenti mengangkat kaki.
"Hmm? Apa?" tanya Subaru. Dan lagi-lagi Hokuto diam tanpa suara sesaat.
"Seandainya kau sedang berada di jalan raya. Kemudian tak sengaja koinmu terlempar. Di detik-detik koinmu akan jatuh ke selokan, [Your name] sedang menyebrang jalan dan tidak menyadari bahwa ada sebuah truk yang melaju ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Sang pengemudi juga tidak menyadari keberadaan [Your name]. Yang manakah yang akan kau selamatkan terlebih dahulu? Koinmu atau [Your name]?" tanya Hokuto panjang lebar. Kelopak mata Subaru mengedip beberapa kali, berusaha mencerna penjelasan dari Hokuto. Sementara [Your name] tersenyum kikuk.
"E-eh? Ke-kenapa bawa-bawa namaku?" Pertanyaannya diacuhkan. Hokuto hanya diam, menunggu jawaban dari Subaru.
"Ya tentu saja koinku lah!"
Rasanya [Your name] ingin terjun dari jendela setelah mendengar jawaban Subaru. Sebenarnya si Subaru itu teman macam apa, sih?!
[Your name] membuang muka. Memperlihatkan ekspresi biasa, seakan-akan jawaban dari Subaru bukanlah masalah yang besar baginya. Tapi, kalau dalam hatinya mah, dia sudah ingin nangis guling-guling.
"Kenapa kau lebih memilih menyelamatkan koinmu?" Alis Hokuto terangkat sebelah. Kurang puas dengan jawaban yang baru saja Subaru berikan untuk pertanyaannya. Dan seketika dahinya mengkerut saat Subaru malah mengeluarkan tawa khasnya.
"Karena itu adalah koinku!" Untuk kedua kalinya, ucapan Subaru membuat Hokuto bingung. Sebenarnya apa maksud dari pemuda pencinta barang berkilau ini?
"Hah?" tanya Hokuto. Mengisyaratkan Subaru untuk menjelaskan maksudnya dengan lebih detail.
"Ya karena koin itu adalah koinku! Berarti koin itu adalah milikku! Sedangkan kalau [Your name]-chan, bukanlah [Your name]-chan-ku. Berarti [Your name]-chan bukan milikku. Dan lebih baik aku menyelamatkan apa yang menjadi milikku!"
Hokuto menepuk dahinya. Jawaban konyol dari orang konyol terlihat tambah konyol, eh?
"Jika yang akan tertabrak truk adalah [Your name]-mu?"
"Ya jelas aku menyelamatkan [Your name]-chan lah!" jawab Subaru mantap. [Your name] terlonjak. Wajahnya memang biasa saja, tapi perubahan warna yang mencapai telinga, tidak dapat menyembunyikan perasaannya.
"Kenapa?"
"Karena [Your name]-chan-ku lebih berkilau dari koinku!"
Seketika tampaklah sebuah nyawa yang melayang-layang di atas tubuh [Your name]. Tentu saja itu hanya bayang-bayang [Your name].
"Nah, [Your name]-chan, agar kau tidak mati ketabrak truk dan aku mau menyelamatkanmu, maukah kau menjadi milikku?"
Oke, sepertinya nyawa [Your name] kali ini benar-benar telah lepas dari tubuhnya.
~Owari~
Adakah yang minat voment? :'v *mojok*
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Subaru Akehoshi x Readers]
FanfictionSiapa yang harus Subaru selamatkan? Koinnya atau [Your name]? Cover by Maria Anastasia (temen author)