01

428 43 10
                                    

                  

"Mwo? Kenapa kau tiba tiba ingin kita putus? Apa ada yang salah denganku? Apa aku kurang baik untukmu? Aku bisa menjadi lebih baik asal kau tidak meninggalkanku" Seribu pertanyaan muncul dibenak Sungjae yang sebenarnya menuju pada satu pertayaan 'Sohyun-a,apa yang membuat mu ingin putus denganku?'

"Kita sudah tidak bisa bersama lagi,aku menemukan lelaki yang lebih baik darimu" Sohyun menatap kearah Sungjae.

"Hanya itu? Itu alasan yang tidak masuk akal,aku bisa lebih baik darinya. Sohyun-a tolong beri aku kesempatan satu kali lagi" Sungjae memohon kepada Sohyun.

"Kau tak bisa lebih baik darinya. Kau selalu tak punya waktu untuk ku,kau tak pernah bisa saat kita hendak berkencan,kau tak bisa memberikan apa yang aku mau" Sungjae terdiam sejenak. Benar juga apa yang dikatakan Sohyun,ia tak pernah punya waktu untuk Sohyun.

"Mianhae Sungjae-a" Sohyun mengembalikan gelang berwarna merah maroon pemberian Sungjae saat kencan pertama dan berlalu meninggalkan Sungjae yang masih diam terpaku.


Setelah masuk kedalam gor,Sungjae langsung menghempaskan dirinya ke matras. Sudah 1 bulan setelah ia putus dengan Sohyun tapi tetap saja Sungjae masih belum bisa melupakan gadis pujaannya itu. Terlalu banyak kenangan manis yang dilaluinya bersama Sohyun.
Brak !
Seorang yeoja terjatuh dari balik pintu gor membuat Sungjae bangun dari matras dan melihat kearah yeoja itu. Tak mau dirinya terlihat oleh Sungjae,yeoja itu segera mengambil barangnya yang terjatuh dan pergi secepat mungkin.
Tapi terlambat,Sungjae sudah berdiri dari matrasnya dan menghampiri yeoja itu. Untungnya yeoja itu masih sempat melarikan diri sebelum wajahnya terlihat oleh Sungjae.
"Yak chakkaman !" Sungjae memanggil yeoja itu namun yeoja itu malah mempercepat langkahnya. Sungjae mengambil kunci yeoja itu yang terjatuh. Cinderella. Itu yang tertulis di kunci milik yeoja itu. Sepertinya ini kunci loker. Sungjae memasukan kunci tersebut kedalam saku celana olahraga nya,menyambar tas nya lalu pergi meninggalkan gor.

"Yook Sungjae!"Tentu saja itu pasti Changsub yang memanggilnya. Salah satu sahabat gilanya. Sungjae membalikan badannya menghadap kearah Changsub yang berlari di lorong sekolah.
"Ada apa?" Sungjae menatap datar sahabatnya.

"Kumohon,bantu aku. Tadi Seon ssaem memberikanku tugas tambahan karena nilai ulanganku anjlok. Setelah ini aku akan mentraktirmu,janji" Setelah mendengar kata 'traktir' Sungjae menyetujui permintaan sahabatnya dan pergi ke perpustakaan kota.


"Tolong carikan aku buku tentang fisika,tapi jangan banyak-banyak. 5 saja cukup. Jika sudah ketemu,kau duduk dulu saja di meja no.6 , banyak buku yang harus aku cari" Sungjae membiarkan temannya berlalu. Ia pun mulai mencari apa yang disuruh sahabatnya itu.
"Fisika..."Sungjae mencari dengan teliti apa yang sahabatnya maksud.
Bug!
Sebuah buku terjatuh di rak kedua dari tempat Sungjae berada membuat celah antara lorong fisika dan lorong kimia.
Mata mereka bertemu. Lebih tepatnya mata Sungjae dan yeoja kemarin yang ada di gor. Cukup lama mereka bertatap mata hingga...

"Yak,apa yang kau lihat?" Changsub menepuk pundak Sungjae membuat Sungjae berbalik kearah Changsub.

"Ah itu.." Baru saja Sungjae mau menunjuk,tapi yeoja tadi sudah hilang.

"Ah aku tidak melihat apa-apa. Ngomong – ngomong kenapa kau ada disini? Aku kan yang mencari buku fisika" Sungjae mengalihkan pembicaraan.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar benar mencari bukunya" Changsub menatapnya dengan ejekan.

"Aish kau pikir aku tidak akan mencarinya hah? Aku kan tetap mau traktiranmu itu" Sungjae menjitak kepala Changsub.

"Hahaha,arraseo arraseo. Kalo begitu aku mau mencari buku lainnya lagi" Changsub pergi meninggalkan Sungjae.

Detective CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang