Story 2 - It's a final ?

6.8K 730 51
                                    

.
.
.
.
.
.

Jungkook dan taehyung sudah berada di kamar jungkook. Taehyung duduk terpekur di tepian ranjang sedangkan jungkook duduk diam di kursi tak jauh dari ranjangnya. Mereka berdua berkutat dengan pikiran mereka masing-masing.

Jungkook masih bingung dengan ucapan taehyung di ruang makan tadi. Ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia dengar. Tapi itu taehyung,taehyung yang mengatakannya sendiri.

"Kookie-ya."

"Hhmmm"

"....." taehyung kehilangan kata-katanya.

"Apa maksudmu hyung? Apa maksud perkataanmu tadi?." tanya jungkook yang melihat taehyung terdiam.

"Aku..aku tidak ingat kook."

Jungkook terdiam menunggu taehyung menjelaskan apa yang sebenarnya bergulat di pikiran taehyung.

"Aku sungguh tidak ingat apapun."

...

"Yang ku ingat. Aku terbangun di sisi yeri. Kami berdua ughhh...telanjang." wajah taehyung sedikit memerah. Tentu saja ia malu.

"Kalian?"

"Tapi sungguh aku tak ingat apapun kook. Kami semua baru saja mengadakan makan malam bersama di apartemen yeri. Dan kami berakhir dengan mabuk. Aku tidak tahu kenapa aku terbangun di kamar yeri dalam keadaan seperti itu. Yeri juga mengatakan kepadaku kalau ia juga mabuk dan tak ingat apapun."

"Kalau ia tak ingat apapun kenapa ia bisa menuduhmu yang menghamilinya??" tanya jungkook penuh selidik meski hatinya kini terasa remuk redam.

"Walaupun ia tak ingat tapi tubuhnya tau apa yang terjadi malam itu kook."

Keduanya terdiam.

"Aku takut kook."

"..."

"Bagaimana kalau malam itu ternyata memang aku melakukannya dan anak itu adalah anakku?" taehyung menundukkan kepalanya. Pikirannya benar-benar sedang bergelut dengan segala kemungkinan yang tak menemukan titik temu.

"Bisa saja ia menjebakmu hyung."

"Mana mungkin kook. Aku,jimin,yoongi hyung dan juga yeri sangat dekat. Kami bersahabat sejak kami trainee. Yeri sudah seperti adik bagi kami. Dan aku tidak melihat yeri dekat dengan laki-laki manapun. Ia juga tidak pernah terlibat skandal. Bagaimana mungkin ia tega menjebakku?"

Jungkook terdiam. Ia berpikir memang sangat tidak mungkin yeri menjebak taehyung. Dan kenapa taehyung? Ada jimin atau yoongi kalau memang ingin menjebak. Pikirannya buntu. Dan satu yang mengusiknya adalah kemungkinan malam saat mereka mabuk dan memang melakukannya tanpa sadar. Hati jungkook terasa teremas oleh kemungkinan itu. Matanya terasa panas. Sebisa mungkin ia menjauhkan pikiran terburuknya itu. Taehyung yang amat sangat ia sayangi dan cintai mana mungkin melakukan hal yang begitu tidak bermoral.

.

.

.

Sudah 3 hari taehyung menginap di rumah jungkook. Taehyung memang butuh waktu untuk sendiri. Ia tak peduli saat manajer dan CEO agencynya marah-marah kepadanya di telepon. Hingga pagi ini saat taehyung duduk termenung di taman bagian samping rumah jungkook,manajer taehyung menelepon jungkook. Mereka memang saling mengenal karena taehyung mengenalkan jungkook pada manajernya.

"...."

"Iya hyung..aku mengerti.."

"...."

Waiting (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang