Setelah acara ishoma, kelas kembali penuh dengan para peserta didik baru lainnya. aku yang menyadari bahwa kelas Ayana sudah banyak murid berdatangan, segera mengajak Moureen kembali kekelas kami yang ternyata bersebelahan. Ya! Tadi setelah Sholat, kami mampir kekelas Ayana dahulu seperti yang telah dijanjikan tadi pagi dan benar saja Ayana tengah asik mengobrol dengan beberapa teman barunya. Terbukti sekali dia pandai memikat orang, sangat berlainan denganku yang dari tadi hanya berbicara dengan Moureen dan nimbrung percakapan beberapa teman Ayana. "Mou, balik kuyy. Udah rame nih kelasnya Ayana. lagian kalo lama lama nanti kita telat. Gue takut diomelin sama kakak OSIS."
Mou yang tengah asik mengobrol dengan teman teman Ayana melirikku, "Ah alay lo Thal, cuma kesebelah doang. Gabakal telat, lagian kalo telat gapapa kali, dihukumnya sama kak Fakhri ini. Malah demen gue haha."
"ihh yaudah, gue tinggal balik yaa Mou. Ay gue balik kekelas ya. Byee.." aku segera melenggang kearah pintu namun Mou memanggilku dan mengekoriku kekelas setelah berdadah dadah ria dengan Ayana dan temannya. Dasar!
Kami memasuki kelas yang sudah mulai penuh dan disambut oleh suara gaduh para penghuninya, berlawanan sekali dengan suasana saat ada kakak OSIS di dalamnya. Saat aku akan menghampiri kursiku, ada anak cewek yang menghampiri. "hai, lo Athala kan? Kenalin gue Juvita, panggil aja Juu. Oiya tadi lo dicariin sama ka Eki"
Juu ini cewe yang duduk didepanku sama Mou. Keliatannya si baik, semoga aja deh. Itung itung nambah temen. "gue? Dicariin ka Eki? Mau ngapain Juu?"
"katanya si data diri lo ganda sama anak sebelah." OH! masalah itu. Biasa disekolah baru. Yang baru tau kalo gue sama Ayana kembar cuman dikit. "sama anak yang namanya Ayana kalo gasalah, masa sampe alamat rumah lo sama. Atau lo... kembar?"
"cerdas lo Juu!" ucapku dan melanjutkan tujuan utamaku untuk duduk.
"EH SERIUS THAL?" Juu mengikutiku dan duduk dikursinya yang tepat berada dihadapanku. Aku hanya mengangguk. "WIH KEREN" Juu memberiku tatapan tak percaya. Seluruh penghuni kelas riuh mendengar beritaku dan Ayana. Namun sedetik kemudian hening karena ketiga kakak OSIS kembali memasuki ruangan kelasku.
"ini kelas apa pasar sii, rame amat dari luar ae kedengeran suaranya." Kak Fakhri yang baru masuk langsung menggerutu.
"tau lo, untung aja kalian dapetnya kita yang jaga. Coba kalo Bagus. Behh abis lo pada." kak Eki menimpali. Matanya menyapukan pandangan keseluruh ruangan dan saat matanya tepat memandang kearahku, dirinya seperti teringat sesuatu. "Athala, sini deh bentar."
Aku segera bangkit dari kursiku dan menuju kedapan kelas. " kenapa kak?"
"Jangan takut gitu mukanya, gue Cuma nyampein titipan pertanyaan dari guru. Lo kembar ya?"
Masalah itu lagi. "oh itu, iya kak aku sama Ayana kembar"
"SERIUS WEH? Gila, amazing!!" kak Eki bertepuk tangan yang membuat seluruh kelas tertawa akibat tingkahnya yang menggelikan. "keren sumpah."
Aku mengikuti yang lain tertawa. Tapi tawaku in berbeda. tawa garing. Seakan akan sudah muak dengan topik ini. Jika kalian berpikiran bahwa aku membenci Ayana, itu kesalahan fatal. Aku tidak pernah membencinya, sedikitpun. Well belum pernah dan jangan sampai. Meskipun perlakuan Orangtuaku terhadap kami benar benar beda.
"Yaudah, Athala boleh duduk." Kak Eki mempersilahkanku kembali kekursi.
Saat semuanya sudah kembali tenang, kak Irish baru mulai bersuara. "jam pulang bentar lagi nih. Gue cuma mau ngingetin kalo besok ada barang barang yang harus lo bawa. Gue catet aja ya di papan."
Aku mengeluarkan buku catatanku dan mulai menulis yang ada dipapan:
1. botol minum team
2. pulpen terbang
KAMU SEDANG MEMBACA
Athala
Teen FictionIni cerita seorang Athala Aryska Febian, tentang seluruh kehidupannya di masa remaja yang sama sekali tidak ada kesan sempurna. Kehidupan keluarganya serta kehidupan percintaanya. Keluarga - semua orang menginginkan keluarga yang harmonis, begitupun...