4 months later
8 August
Maddie's POV
"Happy Birthday Mendes...."
Begitulah nyanyian kami saat memberikan surprise ke Shawn tadi. Sekarang, kami semua berkumpul di meja panjang di halaman belakang rumah Shawn, menikmati makanan yang sudah dipersiapkan.
Semuanya baik-baik saja sekarang. Cameron dan Nash sudah lulus dari High Shcool. Sisanya, aku yang lain masih bersekolah di Fairfax High School.
Nick, Lily, Chloe dan Grethan, entah kenapa tiba-tiba mengikuti casting di tempat yang berbeda sekitar 2 bulan lalu. Dan Puji Tuhan, mereka semua lolos. Ya, sekarang mereka sering sibuk shooting.
Sisanya, Aku, Shawn, Nash, Cam, Taylor, Aaron, Carter, Hayes,Matt, Gilinsky dan Johnson mendapat E-mail dari seseorang bernama Bart Bordelon sekitar 2 minggu yang lalu. Kami mendapat tawaran untuk berkumpul jadi satu dan membentuk sebuah grup berisi viners, namanya Magcon.
Dan aku lebih terkejut lagi ketika Jacob berkata padaku bahwa ia juga mendapat E-mail tawaran itu bersama Mahogany. Mereka berdua memang cukup terkenal di Vine.
Setelah berunding, kami semua menerima tawaran itu. Dan menurut rencana, besok kami semua akan berkumpul untuk mendiskusikan semuanya. Sebagian besar memang sudah direncanakan Bart, tetapi ia membutuhkan persetujuan kami semua.
Ketika Mom dan Dad mendengar kabar ini, mereka senang sekali. Tentu saja, sebentar lagi Aku dan Jacob akan pergi, menelusuri negara demi negara untuk Magcon Tour.
Jika kalian bertanya bagaimana dengan Brooklyn, ia netral. Karna walaupun dia bukan viners atau ikut casting, ia sudah terkenal. Dia anaknya David Beckham, ingat? Silahkan katakan kalau aku dan teman-temanku sangat tidak update karna kami saja tau Brooklyn anak dari David Beckham saat diberitahu salah satu murid perempuan di sekolah kami.
"Maddie?"
Aku menengok ke sebelah kananku, Shawn, yang barusan memanggilku.
"Yeah?"
Shawn menyelipkan rambutku ke belakang telingaku, "Kau sedang memikirkan apa?" tanyanya.
"Tidak, aku hanya senang" kataku tersenyum.
"Why?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya.
"Ini semua serasa seperti mimpi. Besok kita akan diskusi, dan kalau semua beres, kita akan pergi ke berbagai negara, Shawn" kataku excited.
Shawn tertawa lalu merangkulku, "Me too" jawabnya sambil mencium pipiku.
"Shawn, boleh aku bertanya?"
"Yeah"
"Kau tidak akan meninggalkanku, kan?" tanyaku
Shawn mengerutkan keningnya lalu tersenyum, "I will never leave you, never in a million years" katanya.
"Promise?" tanyaku.
"Promise"
Shawn tersenyum dan mencium bibirku sekilas.
"Kalaupun aku pergi jauh, aku akan selalu pulang padamu. Karna kau adalah rumahku" kata Shawn pelan.
"So, I'm your home?" kataku sambil tertawa pelan.
"Yes, you are my lovely home" kata Shawn sambil tertawa pelan.
Aku tersenyum, "I love you so much, Shawney" kataku.
"I love you more, Medey"
Aku bersumpah, tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan kebahagiaanku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfiction[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...