"Hai Nyet!"
"Gila gila gila, pa kabar weh?"
"Cie yang ulang tahun, cie..." godanya.
"Happy birthday Nyet! Sorry belum bisa ngasih lo hadiah yang mahal, cuman bunga matahari kesukaan lo aja. Emm sorry juga karna.." ucapannya terputus, karena ia memikirkan apa yang akan ia katakan selanjutnya.
"Karna gue baru sempat kesini, dan juga gue sibuk Nyet. Lo tau kan bentar lagi lulusan. Hehehe," lanjutnya seraya menghapus air matanya.
"Masa ya, kemaren pas gue ke cafe yang biasa kita datengin itu loh," suaranya tercekat "Ada cewek. Galak banget, kayak lo Nyet, seriusan!"
"Terus tuh cewek marah ke gue, katanya, gue udah ngambil tempat duduk favorit nya Nyet. Idih padahalkan ya itu..." lagi, air matanya mengalir tanpa ia bisa tahan lagi.
"Tempat kita, Nyet."
"Lo kenapa sih diem aja? Masih aja dingin kayak dulu."
"Anjir lo mesti tau Nyet, gue udah gak ngerokok lagi loh!" katanya disertai cengiran yang sangat lebar.
"Di cafe ada kopi baru yang rasanya nikmat banget! Asoy banget Nyet!" ia terus bercerita hingga ia lupa bahwa; lawan bicaranya hanya diam. Diam yang tak mungkin bisa membalas apa pun yang laki-laki itu lakukan. Dia diam. Diam dalam takdir. Laki-lak tersebut hanya menarik nafasnya dalam-dalam sambil menyerka air matanya.
"Iya-iya ah gue gak nangis, kok."
"Nyet, gue minta maaf," ia kembali menarik nafasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan perkataannya "Maaf karna gak bisa bales perasaan lo, maaf karna gue egois..."
"Gue cuman gak mau persahabatan kita rusak, cuman karna lo suka sama gue."
"Gue sayang sama lo sama seperti lo sayang ke gue, Nyet."
"Cinta lo gak bertepuk sebelah tangan, gak."
"Gue egois ya Nyet? Karna gue gak mau bales perasaan lo? Lo salah. Gue sayang juga sama lo, lebih dari sekedar sahabat."
"Maaf..." hanya itu yang bisa ia ucapkan. Hanya itu.
"Coba gue gak ninggalin lo di cafe itu, coba aja gue gak kasar sama lo, coba aja gue dengerin omongan lo sampe selesai..."
"Anjing!"
"Semua gak bakal terjadi. Lo gak bakal disini sendirian. Lo masih bisa ngerayain lulusan bareng gue, Nyet. Kita lulus bareng-bareng pasti."
"Emang gue bangsat ya Nyet, hahaha" tawanya terdengar lirih.
Ia sakit. Sangat sakit. Bahkan ia tidak bisa mengembalikan takdir yang telah merebut sahabatnya.
"Gue gak tau kalo lo sakit parah Nyet, gak tau sama sekali. Setelah kejadian di cafe itu, gue gak pernah ngeliat lo di sekolah, kenapa Nyet?"
"Kenapa gak pernah cerita kalo lo sakit?"
"Kita sahabat kan? Jadi apa pun yang mau lo ceritain gue, gue siap buat dengerin."
Lagi-lagi lawan bicaranya hanya diam. Bukan dia tak mau membalasnya, namun takdir membuatnya diam selamanya. Tanah yang berada di depan laki-laki itu tak menampakkan akan hidup. Takdir telah jauh ikut campur. Takdir yang bermain disini.
Laki-laki itu tau. Sekuat apa pun usahanya mengembalikan sahabatnya itu, semuanya akan percuma. Sudah terlambat. Sekarang tinggal nama. Fisik sahabatnya itu telah jauh terkubur diantara pasir-pasir.
Angin dengan lembut menyentuh kulit laki-laki itu. Disini, takdir bermain sangat cepat. Disini, ia ditemani penyesalan. Disini, ia menangis karena tak bisa mengembalikan waktu. Disini, didepan tempat per-istirahatan terakhir sahabatnya, ia menyesal. Penyesalan yang percuma. Tak akan ada yang kembali jika sudah saatnya Tuhan menjemput.
Semua telah percuma. Ia terlalu sulit menerima takdir. Terlalu bergelut dengan penyesalannya. Saat ini, apa pun yang ia lakukan rasanya percuma. Rasanya ia ikut mati dengan masa lalu.
Satu tahun yang lalu, ia masih bisa tertawa bersama sahabatnya. Satu tahun yang lalu, ia masih bisa mengajak sahabatnya minum kopi bersama di cafe langganan mereka. Satu tahun yang lalu, ia bahkan masih bisa menemani sahabatnya membaca banyak novel. Satu tahun yang lalu, ia masih bisa mendengar celotehan sahabatnya. Satu tahun yang lalu, ia masih bisa memeluk sahabatnya. Namun, satu tahun yang lalu, ia menolak dengan kasar rasa yang dimiliki sahabatnya untuk dia.
Disini ia menyesal,di depan makam sahabatnya.
Inggrid,1998
---
Hola! ini cerita pertama. semoga suka! sempatin vote+comment. saya butuh feedback yang baik. so,to...
wkwk, oke sekian.
Sun<3