Chapter 6

80 6 5
                                    

Mike' POV

'sebenarnya gue gak boong, Da. tapi mau gimana lagi." batinku.

'''''''''

Hari ini bener-bener hari yang ga bisa aku lupain. Hari pertama jalan berdua sama Amanda. Fiks. Aku gak bakalan pernah bisa move on dari dia.

"Wih udah jam 8 nih, pulang yuk." ajak Manda.

"Gak kerasa ya udah malem. Lo sih cerewet, ngomong melulu, jadi lupa waktu deh."

"Ih siapa suruh lo denger. Daripada diem-diem gak jelas, megnding gue ngomong kan." kesal Amanda.

"Tapi lu ngomong kelebihan."

"Yaudin ga usah denger kalo gue ngomong. Gue duluan." kata Manda sambil berdiri dan dalam ancang-ancang untuk meninggalkanku.

"Eyy kok ninggalin gue. Gue anter pulang."

Secara refleks tangan kananku menggenggam tangan kiri Manda, dan menariknya agar tak pergi.

Aku mendapati Manda seperti salah tingkah. Aku yakin ia terkejut dan gugup akan posisi kami saat ini. Seperti truk gandengan. Tapi gue suka. Haha.

"Cie ngambek" ejekku.

"Lo sih, kan gue ngomong biar kita santai gitu gak awkward. Lo nya ya-"

"Tuhkan cerewetnya keluar lagi." potongku. Tapi bukan potong pake pisau atau gunting ye.

Manda menutup mulutnya menggunakan tangan kanannya. Lalu memukul lenganku.

"Aduh sakit.. aduhh duh.." aku pura-pura meringis kesakitan.

"Eh eh.. itu kan gak kuat mukulnya. Sakit ya? Banget?" Manda menatapku iba sambil mengelus tanganku yang terkena pukulannya.

Lo manis banget, Manda.

"Becanda." aku terbahak.

Manda kembali memukulku dan melepaskan genggamanku lalu jalan duluan.

"Yah ngambek lagi. Mandaaaa ngambek mulu ah" teriakku sambil mengejarnya.

Aku kembali menggenggam tangannya hingga tiba di parkiran. Manda salting lagi hahaha.

Kami pun menaikki Jery lalu on the way ke rumah Manda.

______

"Malem, Ma, Bang." sahut Manda.

"Eh dah pulang si ubi adek abang. Pacar baru ya? Ganteng juga." Aku melihat orang yang dipanggil 'abang' oleh Manda menaik turunkan alisnya yang tebal sambil menatap Manda.

Amanda terlihat salah tingkah. Sungguh ia sangat manis jika salting haha pengen aku telen. Eh tunggu apa jangan2.. aku semut/?

"Ih abang. Bukan, ini temen sekolah aku. Kenalin, ini Mike."

"Mike"

"David"

Kami bersalaman. "Jagain adek gue baik-baik ye, soalnya orangnya cengeng, takut gelap, cerewet, gak bisa sendiri, apalagi ye, duh banyak pokoknya, trus dia-" Seketika aku melihat Manda memukul abangnya itu.

"Nah, tukang mukul juga." tambah Bang David.

"Iya, Bang. Tadi dia mukul gue juga. Gak cuma sekali loh, Bang." adu ku.

Amanda menatapku tajam.
"Mending lo pulang aja sekarang." usir Manda.

"Kok calon pacar diusir?" ejekku.

"Nah iye, dosa lu, Bi. Calon pacar diusir." ejek Bang David.

"Daripada kalian berantem, makan aja dulu. Mama udah selesai masak." sahut tante Clara, Mamanya Manda.

Our Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang