"Sen, lo punya banyak mantan ya?" Tanya seorang gadis berkulit putih pucat sambil mengerutkan dahi.
"Kata siapa? Mantan gue mah dikit." Ucap Arsen dengan nada songong.
"Masa sih? Berapa emang?" Tanya gadis itu tidak percaya.
"Cuma dua puluh lima." Jawab Arsen dengan nada santai.
"EH BUSETT?!! SERIOUSLY? GOBLOK SEGITU BANYAK, TOLOL!" Teriak gadis itu histeris sambil menoyor kepala Arsen.
"Lah suka-suke gue dong, gue ini yang punya mantan, ngapain lo yang repot?" Ujar Arsen dengan nada menyindir.
"Repot lah, gue kan calon pacar lo. Masa iya, gue jadi pacar lo yang ke dua puluh enam? Helloo its no good, boy." Gadis itu mencebikkan bibirnya.
"Emang siapa yang bilang kalo gue mau jadi pacar lo? Nggak ada." Sungut Arsen.
"Ada, gue orangnya. Gue bakal bikin lo jadi pacar gue gimana pun caranya." Sungut gadis itu tidak mau kalah.
"Kenapa sih lo nggak mau nyerah?" Arsen menatap gadis itu bingung.
"Karena dalam kamus besar hidup seorang Alexa Rownie nggak ada yang namanya kata MENYERAH!"
→→→→→
Oke, ini cerita aku yang kedua xoxo
Karena cerita aku yang Still Waiting di unpublish, ya.. menurut ku masih banyak adegan yang masih perlu di edit huhu.Kritsar dari kalian sangat di butuhkan.
Vomment please.
Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different But Complementary
Teen Fiction"Gue tau gue bukan cewek baik-baik, bahkan menurut gue sendiri, gue cewek petakilan, jail, nggak bisa diem dan nggak ngerti apa yang namanya cinta. Aku mah apa atuh hanya segelintir butiran debu di mata kamu." -Alexa Rownie- "Lo tuh jadi cewek ya a...