Maaf sudah menunggu lamaa=)))) Typo everywhere~~~
Happy Reading~
.
.Tak berapa lama Sinb menoleh dan benar saja di belakangnya sudah kosong, hanya menyisakan bekal yang tadi di bawa lelaki itu. Sinb menoleh dan mengambil bekal itu "Yasudah! Aku kan bisa jalan sendiri. Dasar makhluk masa depan yang aneh" ucap Sinb seraya berjalan kembali. Dalam perjalananya gadis itu tak henti-hentinya menggerutu tidak jelas, pasalnya ia masih kesal lelaki macam apa yang tega meninggalkan seorang gadis di sini. "Seharusnya ia memaksaku untuk tetap ikut" ucap Sinb seraya kembali memutar bola matanya.
Gadis itu sudah melewati jembatan curam, hutan, sungai dan tempat-tempat engerikan lainya. "Lihat! Aku memang bi--- aaaaaaaaa!" ucapanya terputus saat melihat kawanan anjing hutan di depanya gadis itu tidak tahu apa yang harus di lakukan selain menutup matanya menggunakan tangan dan menangis. akhirnya satu anjing liar menyerang padanya dan?
"Pergi kau bodoh"
"Eh?"
ucapan seseorang membuat gadis itu perlahan membuka matanya, yang di lihatnya sekarang adalah seorang lelaki yang memakaiHanbok berwarna biru siapa lagi jika bukan Jungkook, lelaki yang tadi meninggalkanya dan sekarang ia tengah berjuang untuk mengusir kawanan anjing hutan menggunakan api obor yang di bawa di kedua tanganya.
*
"Aw! Pelan-pelan! Sakit tahu"
"berlebihan, sudah baikan?"
Jungkook dan Sinb masih diam, mereka sibuk dengan pikiranya masing-masing.
"Apa sebaiknya kita pulang saja? Mungkin di puncak gunung sana akan lebih berbahaya lagi" Jungkook mencoba membuka suara, gadis yang di ajak bicara masih melamun. "Hei! Kau tidak dengar?" Jungkook mengguncang tubuh di sampingnya yang masih larut dalam pikiranya. Sinb menggelengkan kepalanya kemudian menatap lelaki di sampingnya. "Sebenarnya aku tidak suka untuk menurut terhadap orang asing, tapi ucapanmu itu ada benarnya. Baik kita pulang saja!" Sinb berkata seraya bangkit dan mengipas-kipaskan Hanbok nya. "Dasar"
Jungkook berjalan di depan sementara Sinb di belakang, sesekali Jungkook menengok ke belakang memastikan Sinb baik-baik saja. Entahlah perasaanya sangat khawatir terhadap Tuan Puteri itu.
"Jungkook-ssi! Gendong aku!" ucap Sinb seraya melipat kedua tanganya di dada. Dengan berat hati akhirnya Jungkook menggendong Sinb di punggungnya.
Mereka hening, tak ada satupun yang berbicara. "Kau menyebalkan" Sinb tiba tiba berkata seperti itu kemudian memukul pelan pundak lelaki di depanya. "Ada apa denganmu?! Hei! Appo"
"Kau membuat jantungku tak beraturan sejak tadi"
"Huh?"
Jungkook mengentikan langkahnya kemudian menengok kearah gadis di belakangnya, Welldia tidak mengerti apa yang gadis itu bicarakan. Setelah beberapa menit Jungkook terdiam, dia akhirnya menurunkan gadis itu dan berbalik menatap Sinb. Jungkook menatap lekat gadis itu sebentar kemudian berbalik membelakanginya.
"Aku tidak boleh jatuh cinta.. tidak, aku akan kembali ke masa depan.. aku kembali, tidak akan meninggalkan perasaan apapun terhadap Sinb atau yang lainya. Itu harus, karena tempatku memang bukan di sini" Jungkook berkata dalam hati dan melanjutkan jalanya tidak memperdulikan Sinb yang masih menatap harap kearah lelaki di depanya.
"tidak punya perasan" desis Sinb seraya menatap sinis kearah lelaki di depanya. Ia kemudian berjalan dan menendang kerikil di depanya, memang seharusnya ia tidak mempunyai setitikpun perasaan terhadap lelaki dingin itu. Karena pada akhirnya ia akan terluka tentu saja harga dirinya juga.
setelah sekitar satu jam mereka berjalan, Sinb melihat Jungkook yang sedang berteduh di pohon rindang. "Kalau kau mau melanjutkan perjalanan sendirian, kau bisa jalan. Tak usah menungguku" ucap Jungkook seraya memperhatikan sekeliling. Sinb hanya diam dan tidak memperdulikan ucapan Jungkook dan ia terus berjalan, di perjalanan Sinb terus memaki dirinya sendiri "Kenapa aku harus menyukai orang seperti dia! Huh menyebalkan, tidak punya perasaan, dingin dan...argh" sinb meremas tanganya seraya memandang langit yang mulai redup karena tertutup awan.
setelah berjalan lama akhirnya Sinb tiba di istana dengan selamat.
Ia langsung menunggu Jungkook lewat dari gerbang istana, Well.. dia khawatir juga terhadap lelaki itu. Gadis itu bertopang dagu memandang lurus kearah gerbang istana yang ada di jauh di hadapanya. Sesekali Sinb menghembuskan nafas kasarnya untuk ke sekian kalinya.
Gadis itu mulai tak sabar, sejak tadi Jungkook belum muncul juga di sekitar istana. Apa ia baik-baik saja? Walaupun Sinb sudah di tolak mentah-mentah oleh lelaki itu. Namun, tidak bisa di pungkiri ia mengkhawatirkan lelak itu. Saat senja mulai menampakan dirinya di ufuk barat yang menampilkan warna Jingga yang sangat kuat.
Sinb, gadis itu dengan menunggangi kudanya mulai menyusuri jalan yang tadi di lewati olehnya. Apalagi jika bukan mencari lelaki itu. Bagaimana jika ia di makan binatang buas? tidak.. tidak..
saat kudanya berhenti di sebuah pohon rindang, mata sipitnya tertuju kepada benda kain berwarna biru dan putih. Sinb, gadis itu menuruni kudanya dan mulai mendekati benda tersebut. Apa yang di lihatnya? Hanbok?bukankah itu milik... Jungkook?
Sinb mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru di sana, ia tidak menemukan apapun selain hanbok. "Apa lelaki itu sudah kembali ke tempat asalnya?" Sinb berkata lemah seraya mengambil hanbok yang tergeletak di bawah. Bulir-bulir bening mulai menumpuk di kedua sudut matanya dan perlahan jatuh. "semoga.. dia mencintaiku di masa yang akan datang"
**
BRUK
"OMO!---- Jungkook Sunbae?" pekikan seorang gadis yang tengah mengeringkan rambutnya membuat gema seluruh ruangan.
Lelaki bersurai hitam itu mengedarkan pandanganya ke sekeliling. Lelaki itu membalikan tubuhnya dan mendapati seorang gadis yang memakai rok seatas lutut, yang sedang mengeringkan rambut basahnya.
Lelaki itu menelan salivanya kasar. Benarkah itu Hwang Sinb? gadis cupu, dan kutu buku yang selalu memakai pakaian tebal dan juga kacamata botolnya.
"A-apa ini rumahmu?" Sial.. perkataan lelaki itu tercekat dan mulai menampakan suara serak nya. Gadis di hadapanya hanya mengangguk.
Jungkook meneguk jus yang di berikan gadis itu. Ia menceritakan kejadian konyol dan tidak masuk akal kepada gadis di depanya. "Aku tidak tahu.. mengapa aku bisa ada di sini. Yang aku ingat adalah sedang ber istirahat di sebuah pohon dan memejamkan mataku. Setelahnya aku tidak tahu lagi"
Sinb hanya mengangguk pelan, gadis itu tersenyum. "Ah! aku juga bertemu denganmu di sana! di sana kau orang yang menyebalkan, cerewet, intinya hal yang jelek ada padamu di masa lalu" ucap Jungkook seraya menunjuk Sinb. "Kau tahu Sunbae? bahkan aku di masa lalu sangat menyukaimu dan aku yang di masa depan juga masih menyukaimu. Baik aku bereinkarnasi menjadi Hwang Sinb yang tidak mempunyai teman, kutu buku.. tapi aku tetap menyukaimu. Aku bisa hidup seperti ini karenamu. Kau satu-satunya alasanku untuk tinggal di sini, setidaknya hidupku lebih berwarna karena melihat senyumanmu walaupun dari jauh" Ucap Sinb seraya tersenyum.
Jungkook masih mematung memandang gadis di depanya, kemudian lelaki itu tersenyum kemudian menarik gadis di depanya untuk mendekat kearah pelukanya.
END
'
KAMU SEDANG MEMBACA
SinKook STORIES
FanfictionHallo! Bagi SinKook Shipper.. mampir ke works aku yuk! Disini ada kumpulan Ff oneshot, Dribble, Ficlet, Two Shot, Short Story, Song fic... dll~ Sinb GFriend & Jungkook BTS Terima kritik dan saran loh wkwk Have fun! Don't forget to Vmoment.. Thankyou...