Nightmare

963 8 0
                                    

Haiii.. Ini cerita pertamaku,

Aku nulis ini karena aku diberi tugas sama guru ku buat cerpen dan gatau kenapa hasilnya gini drama banget kayaknya. Heehee...

Warning: jangan baca kalo takut kecewa dan maaf aku baru pertama jadi baru tahap pembelajaran.. Kalo ada saran tolong kasih komentar .

Gue terima kok komentar yg macem-macem pedes sekalipun.

So... Happy reading!!

---------------------------------------------

Aku melihat sinar matahari terik menerjang mataku memaksa ku untuk menyipitkan kedua mataku.

Ku injak kan kaki ku ditempat yg menurutku asing "dimana aku?" Batinku.

Aku melihat sekeliling dan mengedipkan mataku berkali-kali tak percaya. Ini mengerikan!

Aku melihat sama sekali tak terdapat pohon atau sesuatu yg hijau disini bahkan tanah yg kupijaki ini retak, nyaris tentunya. "kenapa begitu gersang?" Hatiku merasa sakit melihat ini. Terlintas dibenakku "apa aku berada di neraka?" Aku terduduk ditempatku air mataku turun tak terbendung. Aku ingin pulang,aku takut disini ini bukan bumi ini bukan bumi.

--------------------------------////--------

Aku melihat ada orang jauh di depan mataku.aku menghampiri sekeluarga yg menggunakan baju lusuh di Depan sebuah rumah,oh bukan ini lebih mirip dengan gubuk.

Aku memberanikan diri bertanya pada mereka sesuatu yang membuat aku penasaran saat ini.

"apa yang terjadi disini?"

Mereka melihat ku dengan tatapan sendu. Aku dapat melihat tatapan mata itu penuh rasa kalut,sedih,dan takut.

"Ada apa?" Kataku lagi dengan penasaran.

"Ini... Karena nenek moyang kami" kata seorang wanita paruh baya.

"Apa maksudnya?" Aku mengerutkan keningku.

"Apa kau tidak tahu? Dunia ini telah gersang, tidak ada pohon, tanah pun retak dimana mana, mencari airpun susah bahkan untuk minum aja kami butuh perjuangan penuh." Ucap seorang pria paruh baya.

"Mengapa itu bisa terjadi?"

"Ahh apa kau bercanda?!!" Bentak seorang laki-laki yang mungkin seumuran denganku.

"Apa maksudmu?" Aku tetap tak mengerti apa yang mereka maksud.

"Kauu!!!! Kau kan nenek moyang kami itu? Yang telah merusak tanaman yg berada di rumahmu itu? Benar kan?"

Aku tersentak mendengarnya. Ya dia benar aku memang melakukan hal itu dia benar aku selalu merusak tanaman,tiba tiba air mataku menetes tanpa aku sadari.

"Heii... Tidak perlu pura-pura sedih! Bukankah kau senang dan nenek moyang kami yang lain senang dengan apa yang terjadi sekarang?"

"Aku minta maaf atas sikapku selama ini,aku menyesal. Sungguh!"

"Menyesal katamu? Kemana saja kalian? Sekarang percuma saja jika kau menyesal itu sudah terlambat. Tidak kah kau melihat keadaan saat ini. Lihatlah dunia ini sekarang? "

Aku Hanya bisa diam menatap seseorang yang sedang berapi-api di hadapanku ini.

"Ahh...aku lupa dengan melihat keadaan sekarang bahkan tidak pantas jika dikatakan ini adalah dunia. Bumi tidak seperti ini? Ini bahkan mirip neraka!! Bayangkan kami hidup di neraka? Bahkan ketika kami belum mati?"

-DEG-

Hatiku serasa dihantam oleh tembok yang sangat besar. Hatiku hancur mendengarnya. Apakah aku sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal? Betapa bodohnya aku melupakan tanaman hijau yang sangat berguna bagi dunia yang sering aku anggap sampah? Kemana hati nuraniku? Mengapa aku sekejam ini? Merusak dunia!! Aku hanya bisa diam mendengar laki laki ini mengatakan semua panjang lebar.

"Kau harus bertanggung jawab atas semua ini!!!" Tiba tiba laki laki itu mencengkram tanganku dengan kuat dan mendorong ku hingga aku tersungkur.

"Aku minta maaf" aku berhenti sejenak aku tidak tahu harus berbuat apa aku hanya gadis berumur 18 tahun yang masih dibilang ingusan.

"Aku...aku tidak tahu mengapa sekarang menjadi seperti ini" aku terbata-bata dan tidak mampu membendung air mataku.

"Ahh tidak usah sok sedih!! Kau harus menerima balasannya".

Lelaki itu mengeluarkan pisau ditangannya dan mengarahkan pisau itu tepat di Depan leherku.

Aku takut, sangat takut apa aku sekejam itu hingga aku harus dibunuh?

"Jangaann.." Air mataku semakin turun dengan derasnya di pipiku.

Masa depan bumikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang