Cek mulmed:cover by @exleyh
Senin,11 juli 2016
-------------------------
Pagi ini dea siap dengan seragam putih abu-abu miliknya dan converse hitam kesayangannya.Dea segera turun dari tangga langsung menuju bagasi mobil,dea tidak berniat untuk sarapan dirumah hari ini atau pun hari berikutnya,karna dia pasti tau apa yang akan terjadi bila kehadirannya di meja makan.
Hari ini adalah hari senin,hari yang paling membuat anak sekolahan seperti dea malas turun,hari senin adalah hari yang panjang bagi siswa-siswi pertiwi yang diawali oleh upacara yang harus mendengarkan celoteh dan omelan dari kepsek mereka,dan juga mata pelajaran yang banyak dan lama sekali,rasanya dea tidak ingin turun hari ini,tapi dikarenakan ada ulangan harian matematika hari ini dengan terpaksa dea turun dengan perut nya yang masih kosong.
"Dean lo nggak mau sarapan dulu.."tanya ganzo yang berlari dari dalam mendatangi dea yang sudah ingin menjalankan mobilnya.
"Gue udah terbiasa semenjak xander pergi gue nggak pernah sarapan bahkan makan bareng mereka.."jawab dea yang tidak melihat kearah ganzo.
"Tapi lo nggak mungkin upacara dengan keadaan perut lo yang masih ko-"
"Gan..mending perut gue yang kosong dari pada nyokap sama bokap gue nggak makan gara-gara kehadiran gue disitu.."kata dea yang memotong pembicaraan ganzo.
"Please gan..jangan bikin gue sakit lagi ngeliat perlakuan mereka sama gue.."kata dea pelan yang membuat ganzo diam tidak menjawab perkataan dea.
Melihat ganzo diam,dea menarik napas panjanh dan melajukam mobilnya keluar dari perkarangan rumah itu.
-------------------
Sementara keadaan didalam rumah begitu tenang dan damai,mama dan apa dea sedang sarapan bersama kenzie dan ganzo sambil diiringi canda tawa seperti keluarga yang bahagia."Kamu mau yang mana zie.."tanya mama dea yang menanya selai apa yang diinginkan kenzie.
"Aku mau yang kacang aja tan.."jawab kanzie yang menunjuk botol selai berwarna coklat muda yang berisi selai kacang.
"Panggil mama aja zie,kamu kan udah tante anggap anak sendiri,kamu juga zo,mulai sekarang kalian berdua keluarga dirumah ini,semenjak xander nggak ada tante sepi dan nggak ada lagi yang manggil tante dengan sebutan 'mama'.."kata mama dea kepada kenzie dan ganzo,dan kembali mengingat xander.
"Udah tan..kan sekarang ada aku sama kak ganzo,sekarang kam-"
"Gimana sama dea tan......dia kan juga anak tante.."sambar ganzo yang membuat raut wajah mama dea berubah begitu juga dengan kenzie.
"Mama nggak ma-"
"Kalian tu nggak adil tau nggak sama dean.."kata ganzo dingin kepada mereka semua.
"Kak..kakak nggak inget dia penyebab kak xander ninggalin kita selamanya apa.."kata kenzie dengan nadanya yang sinis.
"Semua itu bukan salah dean zie,semua itu udah diatur sama tuhan,kita nggak bisa nyalahin dean begitu aja.."
"Kakak tu kenapa sih suka banget ngebela si dea,seharunya kakak tu lebih ngebela aku.."kata kenzie lebih sedikit keras.
"Karna dia LEBIH BAIK dari pada kamu,semuanya juga bakal pada tau siapa kamu sebenarnya zie.."kata ganzo yang berdiri pergi mencari dea untuk mengajaknya sarapan bersama.
"Dean.."panggil ganzo sudah berada didalam kamar dea.
Tapi ganzo tidak menemukan keberadaan dea.
Ganzo berlari kecil menuju bagasi mobil dea dan benar saja dea masih ada disana baru saja ingin keluar dari perkarangan rumah itu.
"Dean lo nggak mau sarapan dulu.."tanya ganzo yang berlari dari dalam mendatangi dea yang sudah ingin menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Biggest Dream'
Teen FictionApakah kalian tau apa mimpi terbesarku..? Mimpi terbesarku adalah ingin melihat orang yang disekitarku kembali menyadari keberadaanku disekitar mereka. -Deandra Alodie Zuquinia.