Chap. 11 : Selamat Tinggal

575 57 11
                                    

[Kaede's Pov]

Bangku Yuki-chan kosong.

Bangku Jassens-kun dan David-kun juga kosong.

Semuanya heran karena Yuki-chan sangat rajin, ramah, dan patuh pada nasihat orang yang lebih tua. Dia bukan seperti Karma-kun yang senang bolos dan terlambat masuk kelas.

Baru saja kami semua akan memulai pelajaran, Karasuma-sensei memasuki kelas dengan panik dan terburu-buru.

"Ada yang tahu ke mana perginya Yuki !?"

Aku menatap heran Karasuma-sensei.

"Memangnya ada apa dengan Yuki-chan, sensei ?", tanyaku sedikit khawatir.

Karasuma-sensei menyelaraskan nafasnya, karena ia berlari dengan terburu-buru dan panik tadi, "Yuki menghilang sejak pagi, dan aku menemukan surat yang ia tulis untukku.", kata Karasuma-sensei sambil memberikan kertas itu ke Koro-sensei.

Koro-sensei sedikit bingung.

"Ada apa dengan Yuki-san, Koro-sensei ?", Nagisa-kun mengangkat tangannya dan memasang wajah penasaran luar biasa.

"Nuru...sensei sedikit khawatir dengan Yuki-san karena di sini ia menulis "aku tidak tahu aku akan hidup atau mati. Tapi akan kuusahakan hidup.". Bisa kau jelaskan, Karasuma-sensei ? Apa hubungannya dengan Yuki-san ?", Koro-sensei bertanya sambil menyerahkan kembali kertas itu ke Karasuma-sensei.

Kulihat Karasuma-sensei sedikit terdiam, ia menghela nafas dan bertanya, "Kalian tahu bahwa St. Grimnem adalah sekolah yang juga mengajarkan bertarung ?", kami mengangguk.

"Kalian tahu codename 2 teman Yuki yang lain ?"

"Ya..kalau tak salah Shooter dan King. Walau aku sedikit heran...dengan kata Shooter.", aku menjawab dengan ragu.

"Selain itu, julukan lainnya adalah Assassin dan Hunter, kan ? Ditambah sekolahnya adalah sekolah untuk bertarung, apa kalian tahu maksudku ?"; Karasuma-sensei bertanya.

Kami semua terkejut.

"Jangan-jangan...Yuki bertarung dengan sekolah lain ?", ungkap Isogai-kun, ikemen sekaligus ketua kelas.

Bertarung ? Yuki-chan !?

"Ya, Isogai-kun benar. Yang kubingungkan adalah tempat di mana ia bertarung dengan sekolah lawannya, St. Kensde.", Karasuma-sensei menghela nafas.

Aku sedikit cemas dan khawatir, namun segera lega setelah mendengar Koro-sensei mengatakan demikian, "Nuru...pelajaran Bahasa Jepang diganti menjadi pelajaran Olah raga. Sensei akan mencoba cari di seluruh negara."

Koro-sensei segera melesat pergi, sehingga pelajaran Bahasa Jepang ditukar dulu dengan olah raga.

Anehnya, saat latihan, Karasuma-sensei terkena serangan telak terus-terusan, dan menambahkan 1 poin untuk kami semua. Kami merasa aneh.

"Tambahan 1 poin.", kata Karasuma-sensei ke-10 kalinya.

"Tidak usah menambahkan poin, Karasuma-sensei.", kata Kataoka-san mendadak. Kami semua terkejut luar biasa. Karasuma-sensei memandang bingung.

"Apa maksudmu, Kataoka-san !? Ini poin pertamaku yang kuterima !!", teriak Terasaka dan teman-teman 1 kelompoknya.

Kataoka-san mendelik tak suka.

"Jadi, kalian puas mendapatkan poin dari kecurangan ?", Kataoka-san berkata tajam. Kami semua bingung dengan maksud perkataan.

Maehara-kun ikut maju, "Kataoka benar. Aku tahu Karasuma-sensei dari tadi tak fokus menghindari serangan kami.", Maehara-kun tersenyum tipis melihat Karasuma-sensei.

Ansatsu Kyoushitsu FF INA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang