2. Kali Kedua

8K 625 249
                                    

Hair - Little Mix🎶

###

ENJOY!

     KARENA Cella si sekertaris lagi-lagi tidak hadir, terpaksa Adena yang harus menggantikan tugas Cella untuk pergi mengantarkan absen ke ke ruang guru. Kalau bisa dibilang, Adena paling malas kalau disuruh jalan-jalan di sekitar sekolah. Gadis itu bahkan memilih untuk diam di kelas saja ketimbang berkeliaran.

     Setelah mengantarkan absen ke meja Bu Mira, Adena lantas berjalan mendekati pintu keluar. Namun, langkah Adena sempat terhenti saat Bu Siska menahan lengannya saat dia melewati meja guru itu.

     "Saya minta tolong ya, sama kamu," ujar Bu Siska, lalu dia mulai meraih sesuatu yang ia selipkan pada buku cetak di atas mejanya. "Tolong kamu pergi ke kelas XI IPA 4 dan bilang kalo ada tugas dari saya. Soalnya saya ada urusan mendadak." tambahnya lagi pada Adena, sambil mengulurkan kertas kecil padanya.

     Kening Adena mengernyit. Namun, dia tetap meraih kertas itu dengan pelan. "Iya, Bu." balas Adena lalu segera berlalu dari sana.

     Terpaksa, Adena harus melangkah ke lantai tiga, tempat dimana kelas sebelas berada. Kini, Adena sudah berdiri di depan pintu bertuliskan XI IPA 4. Sebelah tangannya yang terkepal mengetuk pintu itu dan segera membukanya.

     Sontak, kelas yang awalnya ribut langsung hening saat Adena menampakkan wajahnya di depan mereka. "Permisi. Saya cuma mau kasi tau kalo Bu Siska ninggalin tugas." ujar Adena hati-hati, mengingat dia sedang berhadapan dengan kakak kelas sekarang.

     Salah seorang dari arah depan pun menyuruh Adena untuk menuliskan tugas itu di papan tulis, dan langsung dituruti oleh Adena. Dia mengambil spidol tinta hitam dari tempatnya dan langsung menulis titipan Bu Siska.

     "Makasih," lagi-lagi Adena berucap setelah memastikan kalau tugas di papan yang ditulisnya sudah benar. Gadis itu baru saja ingin melangkah saat suara pintu yang terbuka versi kasar, yang secara nyata menampakkan sosok Raffa dengan gaya andalannya membuat Adena mengurungkan niatnya.

     Raffa menatap Adena datar sementara gadis itu menatap Raffa dengan tatapan bertanya. Adegan itu murni terjadi seperti yang kerap kali ditemui di sinetron-sinetron. Adena bertingkah seolah-olah dia tidak mengenal Raffa, dan memilih untuk terus melangkah. Namun, langkah Adena harus lagi-lagi terhenti saat Raffa mencegat tangannya.

     Samar, Adena dapat mendengar bisikan pelan dari Raffa yang berupa; "Hai Adena."

****

     Kantin di SMA Antariksa tidak pernah sepi untuk sehari saja. Tempat itu selalu ramai, meskipun bukan jam istirahat sekalipun. Adena memutuskan untuk menemani Mika membeli makanan, berhubung temannya yang satu itu dari tadi terus-terusan mengeluh karena maagnya yang sakit.

     Tawa Adena meluncur saat mendengar cerita Mika tentang kebiasaan buruknya masa kecil. Namun, saat Adena baru saja berniat untuk membalikkan badan, dia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sementara meneguk minumannya. Alhasil, minuman orang itu tumpah ke baju seragamnya.

     Adena menggigit bibir bawahnya saat dia sadar kalau orang yang ditabraknya adalah seniornya.

     "Sialan! Lo kalo jalan pake mata dong!" ujar Vano terkesan emosi, karena sekarang sebagian dari seragamnya harus basah karena ulah Adena. Laki-laki itu memang sangat tempramental. Salah sedikit, nyawa bisa jadi taruhannya.

Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang