for the sake of a promise

1

" Baiklah aku sudah merasa sangat bosan" ucapku pada diriku sendiri.
Aku sendiri di rumah tak ada siapapun aku sedang liburan, dan masa liburanku ku habiskan di rumah orang tua ku.
"Aku benar-benar tak menyangka akan seperti ini, jika tau begini lebih baik aku menghabiskan liburanku di rumah nenek saja " ucapku kesal. Bagaimana tidak selama liburan aku hanya Diam di rumah, slama aku disini aku baru keluar 2 kali bagaimana kesal bukan hanya diam di rumah seperti dipenjara.
Aku hanya bisa bermain hp ku slama aku liburan hanya itu yang bisa aku lakukan, aku sedikit bersyukur aku menghabiskan liburan di rumah orang tuaku karna rumah orang tuaku di kota setidaknya banyak sinyal disini jadi aku bisa internetan sesukaku.
Aku membuka akun facebook ku, aku menatap akun facebook yang sedang aku buka " aku merindukanmu sangat-sangat merindukan mu" ucapku pelan. Aku kaget ketika aku merasakan pipiku mulai basah mataku memanas air mataku kini telah mengalir tanpa bisa aku hentikan " a..ku mer..indu..kan..mu" ucapku sambil terisak.
mataku begitu berat aku menutup mataku dan semua gelap seketika.
"Kia bangun sayang sudah sore na" suara ibu membangunkanku.
Aku menatap ibuku, kini mataku terasa perih sepertinya aku habis menangis, aku mengingat apa yang terjadi sebelum aku tertidur. Ibuku sudah keluar semenjak aku menatap dan tersenyum kecil padanya.
Aku bangun dari tempat tidurku ku tatap pantulan diriku dari meja riaku, begitu berantakan rambut yang tak karuan mata bengkak yang membuatku seperti orang tak terawat.
"Aku membencimu" aku berbicara depan cermin riasku " sangat- sangat membencimu" kataku lagi.

-**-**-

aku menepati janjiku aku disini menatap tempat di depanku aku tersenyum " aku merindukan mu" kataku pelan.