Seorang gadis dengan pakaian Maid yang tertutup, dengan hijap Pink yang menutupi rambut hingga dadanya. Gadis itu dengan cekatan membasuh piring-piring yang kotor dan membasuh cangkir-cangkir yang masih ada sisa kopi di dalamnya. Iris Hazel itu menatap lekat setiap piring atau cangkir yang ia basuh sambil sesekali bersenandung ria.
Sesekali iris Hazel itu menatap jam dinding yang berwarna abu-abu yang menunjukan pukul; 21:04, ia bergumam kecil saat iris Hazelnya terus melirik sesekali ke arah jam dinding. Kenapa ia tidak pulang?bukannya Maid yang lain sudah pulang?itu yang sedang gadis itu-Yaya-rutuki saat atasannya yang bisa dibilang super duper menyebalkan menyuruhnya untuk membersikan Caffe sampai selesai. Sedangkan yang lain sudah pulang.
"Haaah..."entah sudah berapa kali Yaya mendesah pasrah saat tangan-tangannya masih sibuk membersihan cangkir-cangkir yang kotor. Yaya yang merasa lelah butuh istirahat sebentar, dengan perlahan ia mendudukan dirinya di kursi sambil menghela nafas.
"Ini tidak adil..."gumam Yaya pelan saat iris Hazelnya meredup setiap kali melihat jam dinding.
"Yaya kau sudah selesai?"seorang pemuda dengan jas hitam mewah dan dasi biru laut memutar kenop pintu dan membuka pintu perlahan, Yaya terkesigap dan bangun dan berdiri lalu membungkuk saat pemuda itu masuk dan menatap Yaya datar.
Air. Yah!pemuda itu bernama Air!lebih tepatnya Air Ahaziah, dari keluarga Ahaziah yang cukup terkenal dan merupakan keluarga yang memiliki Perusahaan cukup ternama di Pulau Rintis. Tapi ironisnya, Air malah memilih mendirikan sebuah Caffe kecil di pinggir kota, dan bekerja di situ.
"A-a... belum, masih ada sendok-sendok yang belum ku cuci..."Yaya menunduk sambil berujar kecil. Air yang mendengar gumaman Yaya hanya mengangguk kecil sambil berjalan ke arah Yaya.
"Hm...ini sudah malam..."gumam Air seraya menarik kursi dan duduk di kursi itu.
"Masih banyak?"sang pemuda menoleh ke jam dinding dan hanya menatapnya sebentar seraya perhatiannya teralihkan oleh seorang gadis yang sedang menunduk.
"Se-sedikit lagi!"seru Yaya gugup sambil kembali ke bak cuci dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
Semua orang akan gugup saat mereka ada disatu ruangan oleh seorang pemuda tampan dan memiliki kasta yang tinggi. Begitupula Yaya, wajahnya masih memerah walau tak terlalu terlihat jelas. Yaya tak bisa menahan ke gugupannya sekarang.
"Haaaah...akirnya selesai..."gumam Yaya menghela nafas panjang sambil mengurut dadanya pelan. Ia sunguh lelah mencuci piring, cangkir, dsb. Dan sekarang tangannya benar-benar pegal dan nyut-nyutan.
"Ku antar kau pulang..."gumam Air seraya berjalan ke pintu memutar kenopnya dan membuka pintu.
"A-aku bi-bisa pulang sendiri kok!"ujar Yaya dengan tergagap. Air menoleh dan memberikan tatapan datar pada sang gadis.
"Aku tidak menerima penolakan..."
.............................................................................
Boboiboy Belongs to © Animonsta/Monsta studio
Warning: OC, OOC, AU, Typo(s), alur cepat, berbelit XD
Genre: Roman, Drama, Hurt/Conform, Konflik etc.
Rated: T
........................................................................
Happy Reading:
The Maid And The Employer
[Prologue]
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid And The Employer
FanficCaffe Veronica, Yap!itu adalah tempat kerja Yaya. Membuat Yaya sedikit merasa bebas/"Aku tidak menerima penolakan..."/"Ok!nanti sore, aku akan datang ke rumahmu!""A-a a-ada kerjaan, tu-tugas!"/"Hmn...kakak tampan bila sedang basah begini..."#summary...