Affection

116 16 7
                                    

Written By : Red_Devil1 and albert_krisna

Aku mengusap air mataku yang sedari tadi terus mengalir. Apa salahku? Kenapa dia meninggalkanku? Apakah aku sudah keterlaluan sehingga dia bosan, jenuh, lalu meninggalkanku?

Siapapun yang mengetahuinya, aku mohon beri tahu aku. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku terlanjur sayang dengannya. Aku mulai nyaman dengannya.

Dia yang selalu menuruti kemauanku. Dia yang selalu menghormatiku. Dia yang selalu menyayangiku. Apa yang kurang dari dia?

"Sudah lah, Alexa. Kamu bisa mencari pengganti dia. Masih banyak orang di luar sana," ucap ibuku yang justru membuatku tambah menangis.

"Hiks... ibu, aku nggak bisa cari pengganti dia. Dia udah ada di sini, bu!" aku menepuk dadaku pelan. Dia akan selalu di sana. Tak akan tergantikan.

"Sampai kapan kamu akan terus begini? Jangan siksa diri kamu sendiri, Lexa!" ibu mengusap pipiku pelan.

Aku menangis sesenggukan sambil mecorat-coret kertas yang berada di hadapanku. Aku menulis lirik lagu untuk dia. Semoga dia juga dapat mendengar apa yang aku sampaikan. Aku menatap lirik lagu yang sudah bisa dinyanyikan itu. Aku menyenandungkan dengan pelan.

Jauh kau pergi meninggalkan rumahku. Di sini aku merindukan dirimu. Ingin ku coba mencari penggantimu. Namun tak rajin tak seperti dirimu oh BABUku

"Sudah Alexa. Nanti ibu carikan pembantu baru ya. Jangan sedih lagi. Pasti ada yang rajin kayak dia."

Astaga pembantuku, kamu tak akan tergantikan. Kamu tetap akan di hatiku.

~END~

Drabble SPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang