8

41.8K 1.8K 5
                                    

Menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal kemudian menatap Iqbaal yang masih bersekap dada dihadapannya

(Namakamu) mencoba mengubah keputusan Iqbaal , ayolah ! Iqbaal cinta mati dengan istrinya , kenapa dia tidak bisa mengubah keputusan telak Iqbaal ? ayo (Namakamu) ! You can !

Berdeham sedikit kemudian mendekat kan tubuhnya dengan Iqbaal , tersenyum kecil dan mengusap jas dokter Iqbaal yang terlihat mempesona ketika Iqbaal memakainya

Iqbaal melihat istri tercintanya berada disampingnya dengan kelakuan ? Iqbaal pastikan itu rencana istri nya yang bisa membuatnya terdiam seketika

"Sayang .."panggil (Namakamu) dengan pelan dan sepertinya hanya terdengar oleh Iqbaal dan (Namakamu) karena suara (Namakamu) terdengar seperti bisikan manja

Iqbaal menaikkan satu alisnya menatap istrinya yang terlihat cantik , oh selalu cantik .

(Namakamu) memainkan jari –jari Iqbaal di tangan mungilnya , ia mengusap pelan punggung tangan itu dan sedikit menatap Iqbaal yang terhipnotis akan kelakuan istrinya

"Lepaskan (Namakamu) dari posisi asisten Iqbaal atau ...—"

"Atau ?"ulang Iqbaal seakan penasaran akan ucapan istrinya ini

(namakamu) membuat posisinya kini berhadapan dengan Iqbaal , wajahnya ia buat sedekat mungkin dengan Iqbaal

Iqbaal tersenyum menatap istrinya membuat jarak bibirnya dengan bibir (namakamu) hanya sehelai rambut , jika bergerak sedikit maka mereka akan berciuman

(Namakamu) menyunggingkan senyum angkuhnya

"Atau (Namakamu) tidur di kamar tamu .."

Iqbaal ingin protes saat mendengar ucapan (Namakamu) tetapi (Namakamu) lebih dulu mengecup bibir Iqbaal dengan lembut

Seketika Iqbaal terdiam dan mengerjapkan kedua matanya dengan polos saat (Namakamu) secara cepat mengecup bibirnya

"Pilih mana ?"tanya (Namakamu) dengan senyum angkuhnya

Iqbaal menarik (Namakamu) untuk dapat mencium nya kembali , (Namakamu) memancing Iqbaal untuk mencium dirinya sampai memerah

Ketika Iqbaal akan mencium bibir (Namakamu) , (Namakamu) lebih dulu menutup bibir Iqbaal dengan tangan mungilnya

Iqbaal membolakan kedua matanya

(Namakamu) menggelengkan kepalanya

"Tidak untuk kali ini , kalau mau cium .. pindah kan posisi (Namakamu) .. "ucap (Namakamu) dengan suara manjanya

"Sayang ...please.."mohon Iqbaal tampak ingin protes dengan ancaman (Namakamu)

(Namakamu) mencoba menggoda Iqbaal dengan bibir mungilnya ia majukan kedepan , dan menipiskan kembali jaraknya dengan Iqbaal

Iqbaal yang tampak ingin menyerang bibirnya , kini harus terhalang lagi dengan tangan mungil (Namakamu)

(Namakamu) tersenyum

Iqbaal mengerang kesal

"Fine ! (Namakamu) boleh ke posisi yang (Namakamu) mau asal jangan posisi dimana (Namakamu) kerja yang dibawah rumah sakit ,please cium Iqbaal.. "mohon Iqbaal dengan wajah inginnya

(Namakamu) tersenyum dan menarik wajah suaminya untuk mendekat kepadanya , Iqbaal menatap istrinya dengan penuh cinta

"My baby lovely sini sayang .. cium istrinya .. uu tatata... "(Namakamu) mencium bibir Iqbaal dengan perasaan bahagianya

Iqbaal dengan cepat melumat bibir istrinya dengan lembut

'Well bukan perkara yang susah untuk meluluhkan seorang Iqbaal '

**

Dengan wajah memerahnya yang sedikit terlihat akibat Iqbaal yang mencium habis dirinya diruangan Iqbaal , (Namakamu) berjalan kearah ruangannya yang telah ditentukan Iqbaal sebagai posisi nya nanti

Yaitu menjadi karyawan yang tugasnya mengetik data pasien yang datang

(Namakamu) melirik suaminya yang tampak kesal akan permintaan istrinya yang ingin posisi tidak seruangan dengan Iqbaal

Iqbaal merasakan istrinya menatapnya , Iqbaal melirik kearah istrinya dengan tatapan cinta tapi kali ini sedikit kesal

Kenapa harus pisah ruangan ?

"Apa liat-liat Iqbaal ? "tanya Iqbaal dengan kesal

(Namakamu) tertawa kecil dan mencoba menggenggam tangan suaminya , Iqbaal merasakan genggaman (Namakamu) hanya mengeratkannya dengan lembut bahkan Iqbaal mengusap punggung tangan itu

"Iqbaal tambah ganteng kalau lagi kesel gitu , makan apa tadi yang ? kok bisa ganteng gini ?"bisik (Namakamu)

"(Namakamu) .."rengek Iqbaal pelan

(Namakamu) tertawa kecil mendengar rengekkan suaminya , kemudian Iqbaal terlihat membuka ruangan yang memang hanya untuk (namakamu) bekerja . Ia tidak ingin istrinya gabung dengan karyawan lain .

Possesif seorang suami

"Ini ruangan (Namakamu) ,(Namakamu) hanya boleh terima tamu kalau Iqbaal udah liat . Iqbaal punya cctv disini , Iqbaal pantau (Namakamu) dari ruangan Iqbaal , jangan terima cowok lain .. awas kalau ketahuan "jelas Iqbaal yang tampak belum terima istrinya pisah ruangan dengannya

(Namakamu) mengusap pipi suaminya dengan lembut lalu mengecup lembut bibir Iqbaal

Iqbaal hanya menatap istrinya dengan manja

"Sayang Iqbaal .. jangan terlalu capek ya , nanti sayang Iqbaal bisa sakit .. kalau nanti sayang Iqbaal capek ,keruangan Iqbaal.. ya sayang .."ucap Iqbaal dengan tangan mengusap kepala (Namakamu)

(Namakamu) memutarkan kedua bola matanya dengan malas

"Namanya kerja pasti capek lah yang , Iqbaal gimana sih .."

"Suami bilangin malah dibantah .. dengerin apa kata Iqbaal yang .. bandel banget jadi istri .."

"ish.. iya sayang ..iya cinta ..iya-iya my muah-muah .. dah puaskan ?"

Iqbaal mengangguk pelan kepalanya dan menunjuk pipinya

"Cium dulu sebelum Iqbaal balik kerja .. "Ucap Iqbaal dengan manjanya

(Namakamu) dengan sedikit jinjit mencium pipi kanan , kiri ,kening dan bibir Iqbaal . Sudah hal yang lazim dan wajib untuk mereka

Setelah itu Iqbaal keluar dari ruangan istrinya dengan pelukan erat dan ciuman kembali baru ia ikhlas pergi ..

Iqbaal pergi

(Namakamu) melompat kecil dan menari kecil

"Gue kerja...gue kerja...yeaahh... welcome new world .. yeahh.. "teriak (Namakamu) sambil menari hula-hula

**

Bersambung..

My Possesif Husband (Seq Touch Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang