apa benar

6K 262 2
                                    

Sepulang dari rumah zeera aku langsung bertanya kepada zira,keponakan kecil ku itu.
Namun dia tak mau menjawab pertanyaan ku,dia hanya diam seraya asyik bermain dengan bonekanya.aku menghela nafas panjang aku pun balik ke kamar ku.aku hanya menatap langit yang dipenuhi bintang dan juga sang rembulan tak kalah bersinar nya dari kelap kelip bintang.seakan mereka bersaing dengan cahaya yang mereka miliki.
Aku terus mengingat perkataan hilda dan sahabat zeera tadi.apa benar apa yang mereka bicarakan.ah kenapa aku tak bisa melupakan perkataan mereka ya.

***
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah.hingga aku berdiri tepat di pintu X.mipa²,aku duduk dikelas seraya menunggu para ke tiga sahabat ku yang selalu ke toilet setiap pagi.

Aku kembali mengingat perkataan mama kak ari kemarin.aku heran kenapa mesti aku,kenapa bukan orang lain.

Apa benar hanya aku.namun bagaimana dengan kehidupan aku.

Tak begitu lama menunggu para sahabat ku itu mereka pun sudah duduk tepat di samping ku.berbagai pertanyaan mereka tanyakan.

"Ra kamu belum jawab pertanyaan kita kemarin"ujar bunga si cewek kepo.

"Pertanyaan apa sih"ujar ku.

"Pertanyaan...apa yang mama kak ari omongin sama kamu"ujar bunga.

Aku hanya diam menatap wajah mereka yang super duper kepo dengan masalah ku.aku melihat ka arah pintu dan disana ada kak ari yang tersenyum kepada ku.namun saat aku tersenyum kepada kak ari.sahabat ku pun bingung melihat ku.

"Ra"ujar hilda melirik ke arah ayu.

"Hm.."ujar ku yang masih betah dengan senyuman ini.

"Kamu sakit ya"ujar hilda seraya mengecek keadaan ku.

"Apaan sih,siapa yang sakit coba"ujar ku sambil menepis tangan hilda dari kening ku.

"Nah terus kenapa senyum-senyum sendiri"ujar bunga.

"Siapa yang senyum-senyum sendiri"

"Aku senyum sama kak ari tau"ujar ku melihat ke arah pintu,namun tak ada sosok yang ku maksud.

"Kok gak ada ya kak ari"ujar ku.

"Emang dari tadi gak ada siapa-siapa di situ"ujar ayu.

"Ra kayaknya kamu memang sudah mulai jatuh cinta deh sama kak ari"ujar ayu.

Apa benar gumam ku dalam hati.

Pelajaran pertama di mulai.sedari tadi aku tak fokus dalam pelajaran.aku terus memikirkan kak ari.

***
Kenapa sih otak ku tak pernah absen memikirkan zeera.apa otak ku hanya ada dia saja.allah aku tau rasa ini dari engkau, maka aku juga ingin rasa ini berubah jadi dosa.

"Ari"ujar bu sonia.

"Iya bu"ujar ku.

"Coba jelaskan apa yang ibu jelaskan tadi"ujar bu sonia.

"Kenapa mesti ari bu"ujar ari polos.

"Dari tadi kamu gak perhatikan apa yang ibu jelaskan,ari gak biasanya kamu seperti ini"ujar bu sonia.

Ari memang siswa yang paling cerdas dikelas nya bahkan dia sangat di banggakan oleh guru-guru setiap masuk di kelasnya.tak heran bu sonia merasa ada yang berbeda dari ari.

"Maaf bu"ujar ari.

"Sekarang kamu maju ke depan dan kerjakan soal halaman 250 nomor 5"ujar bu sonia.

Ari pun menuruti apa perkataan bu sonia.

Sementara di satu sisi zeera pun mengalami hal yang sama dengan ari,dia juga harus menjelaskan apa yang di katakan bu erni,untung saja dia bisa menjelaskan kalau tak dia bakal hilang penghargaan sebagai siswa terdisplin,rajin,cerdas dan sopan.

Jam pelajaran pun selesai,zeera pun hanya duduk sendiri di kelas dia tak mau di nganggu oleh siapa pun. Begitu juga dengan ari.ya meski dia selalu menyendiri sih.

"Aku heran sama zeera"ujar hilda.

"Iya dari tadi dia melamun aja"ujar bunga.

"Tadi kak ari dikelas aku lihat juga menyendiri, apa ada masalah dengan zeera dan kak ari"ujara azka.

"Aku rasa ada suatu hal yang menganjal di fikiran mereka deh"ujar fajar.

"Iya benar tu,tadi aku anterin buku ke kantor dan bu sonia sama bu erni lagi gosipin zeera dan kak ari.ya katanya sih yang aku dengar nih ya mereka melamun di kelas kata bu sonia dan bu erni"ujar fajar.

"Kenapa ya"ujar fahmi.

"Gimana kalau kita cari tau,kalian tanya ke zeera dan kami tanya ke kak ari soal hubungan mereka"ujar fajar.

"Susah"ujar mereka semua kecuali fahmi dan fajar.

"Kok susah sih"ujar fahmi.

"Dia gak mau cerita tentang permasalahannya"ujar hilda dan azka berbarengan.

"Aah..pusing mikirin mereka"ujar bunga.

***
Seperti biasa setiap pulang sekolah dan selesai ganti baju dan makan kami berkerja di toko.hari ini toko milik aunti zahra lumayan ramai sehingga aku kualahan harus bolak-balik jadi pelayan sama kasir di saat zeera mengantarkan pesanan pelayan.untung saja ada fahkri,fajar dan azka yang membantu kami.

"Mau pesan apa mas"ujar ku menatap mereka bertiga.

"Capek ya"ujar fakhri

Aku hanya mengangguk.

"Mau kita bantuin"ujar fakhri.

"Dengan senang hati kalau kalian gak keberatan"ujar bunga.

"Enggak kok,kita kan cuma melayani pesanan tamu dan bukan mengangkat para tamu sampai keluar toko kan?"ujar fakhri yang membuat ku tertawa.

Mereka pun mulai membantu pekerjaan aku di toko.

Setelah mengantar pesanan aku pun kembali disana aku melihat azka dan ke dua sahabat nya.namun saat aku hendak masuk langkah ku terhenti melihat kak ari yang ntah sejak kapan berdiri di hadapan ku.

"Capek ya,mau aku bantu"ujar kak ari.

Aku berusaha mengucek mataku untuk memastikan bahwa didepan ku itu benar-benar kak ari.

"Kenapa, ini beneran aku muhammad ari kausar"ujar nya tersenyum tipis.

Lamunanku terhenti ketika mendengar suara cempreng milik ayu.

"Ra ayo masuk masih banyak pesanan yang harus kamu antar"ujar ayu.

"Eh ada kak ari ayo masuk kak"ujar ayu saat melihat kak ari didepan matanya.

Aku dan kak ari pun masuk.disana ku lihat fajar dan fahkri membantu ayu dan bunga.aku juga melihat hilda dan azka yang sedang membuat pesanan para tamu.aku melihat ada cinta di mata mereka.aku senang,namun bagaimana dengan ku.apa aku terus berbohong bahwa aku masih mengharap kan kak gibran,bahkan aku juga bingung dengan perasaanku ini.

"Ra pesanannya banyak banget aunti yakin kalau kamu antar satu persatu terus balik lagi kasihan kamu"ujar aunti.

"Insyaallah zeera sanggup aunti"ujar ku.

"Kamu belum sembuh total"ujar aunti.

"Biar ari aja aunti yang bantuin zeera antar pesanan kue dari pelanggan"ujar nya.

"Wah benar,ya udah kamu sama zeera anterin kue ke pelanggan ya.ini alamat nya"ujar aunti tanpa merasa tak enak.

Aku dan kak ari pun meninggalkan toko, di jalan aku terus mengobrol dengan kak ari,kami bergandengan kereta.
Tak terasa hari sudah sore aku dan kak ari pun kembali ke toko dan toko juga udah sepi disana juga masih ada azka dan sahabat nya yang masih duduk di kursi.

Apa benar aku jatuh cinta

Jantung Terakhir Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang