Anniversary

56 5 4
                                    

Setelah memainkan beberapa memori dua tahun lalu, kini aku segera bersiap untuk menyambut Anniversary kami yang ke dua. Aku segera memakai dress yang berwarna hitam, aku membiarkan rambutku terurai. Agar tidak terlihat pucat dan polos aku memoleskan bedak yang tidak begitu mencolok dan juga sedikit airliner dan blush on taklupa lipgloss yang berwarna pink bibir, aku tambahkan untuk menambah kesan sempurna diwajahku.
Aku tersenyum melihat diriku dari pantulan cermin dihadapanku.

"Perfect! Gaksabar mau ketemu kamu Gaaaa!!!" Kataku.

Lalu aku membawa sling bag yang berwarna putih gading agar dapat memudahkanku menyimpan gadget dan dompet. flat shoes yang berwarna senada dengan dengan tasku pun kujadikan sebagai alas kakiku.

---------------

Aku sudah berada didepan caffe yang Dhirga janjikan. Aku melihat mobil Dhirga yang baru saja melesat melewatiku,

"Dhirgaaaa!!!" Teriaku, namun nihil ia terus melajukan mobilnya "loh dia mau kemana kitakan janjian di Caffe iniii" tanyaku pada diriku sendiri.
Dhirga tidak memberhentikan mobilnya di Caffe tempat janjian kami, dengan penasaran aku mengikutinya..

Justru mobil Dhirga ia berhentikan di tempat pemakaman

"Loh ngapain mobil dhirga ada disini?" Heranku, aku mencoba mendekatinya.
ia berada dipinggir salah satu nisan, ia membawa sebucket bunga mawar.

"Happy Anniversary yang ke tiga Audi sayang...." kata dhirga lirih sambil meletakan bunga itu tepat di batu nisannya.

"Audi? Audi sayang? Maksud kamu apa Ga??" Tanyaku dari kejauhan. aku terus mendekatinya dan betapa terkejutnya aku saat melihat Nisan itu

Claudia Hasnamudhia
Lahir : Jakarta, 31 Januari 1995
Wafat: Jakarta, 17 Oktober 2016

Aku benar benar tak menyangka, yang tertera di batu nisan itu adalah namaku dan juga tanggal kelahiranku.
Dhirga menangisi batu nisan yang bernamakan diriku itu.

"Maafin aku sayaangg, aku memang lekaki yang jahat! Maafin akuuu" ujar Dhirga sambil mengelus nisan itu.
Aku mendekati Dhirga, mencoba meyakinkan bahwa aku ini ada, aku mencoba berjongkok mensejajarkan tubuhku dengan dirinya. Aku gapai punggung Dhirga, namun nihil, tanganku tidak bisa menggapainya.
Air mataku tiba-tiba terjatuh seiringan dengan tanganku yang jatuh karena tidak bisa menggapai Dhirga

"enggak!!! Gak mungkinnn!!! DHIRGAAA aku disiniiii !!!!" Teriku pada Dhirga, namun seakan angin berlalu Dhirga sama sekali tak menghiraukan suaraku itu, rintihan tangisku mengisahkan sebuah kepedihan saat aku tidak bisa lagi menggapai Dhirga

"Maafin aku sayanggg...." ujar Dhirga , kini ia mencium batu Nisan itu.

"Maaf untuk apa Dhirga? Aku disini, Dhirga lihat aku ada dibelakang kamuu!!!" Lagi lagi aku meyakinkan kehadiranku ini pada sosok Dhirga yang terlihat begitu kehilangan.

Aku mencoba memeluk Dhirga dari belakang, namun seperti plastik yang menempel dikaca, aku tidak terasa.
Tangisku semakin menjadi ketika aku melihat Dhirga meneteskan air matanya. Ingin rasanya menghapus air mata itu tapi ternyata apa dayaaa...

"Happy anniversary ke tiga Audi sayang...." lirihnya lalu ia mencium batu nisan itu dan beranjak pergi menjauh dari batu nisan yang bertuliskan namaku itu.

"Tiga? Ini Anniversary kita yang ke dua Dhirgaaaa!!" Jeritku lalu seperti ada petir yang menyambar, aku teringat akan kejadian yang menimpaku tahun kemarin.

-
-
-
-

Scroll up yuu biar gak ngegantung!! ;)

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang