Without Me

682 119 15
                                    

Langit sudah kejinggaan ketika Sasuke menggelar selimut di rerumputan. Hal pertama yang Sasuke lakukan adalah menyeduh ramen setelahnya baru menyiapkan buah dan minuman.

Sasuke menyerahkan dua buket bunga pada Naruto. "Buket matahari ini dariku sedang mawarnya dari Sai dan Ino. Kau tahu, mereka juga menyangimu." Pria 45 tahun itu tersenyum pada kekasihnya. "Mereka sempat heran ketika tahu kita merayakannya dengan ramen tahun ini, namun ketika aku bilang ini permintaanmu.. kurasa mereka mengerti."

Naruto terkekeh kecil mencium wangi bunganya, tak bisa bicara apa-apa. Beberapa tahun ini Naruto memang membisu namun Sasuke tak pernah melepasnya. Cukup Sasuke yang bicara.

"Sudah matang." Sasuke melirik jam pasir yang semua pasirnya sudah pada bagian bawah, tertanda ramen siap makan. Dengan telaten, Sasuke menyiapkan ramen Naruto.

Sasuke tersenyum ceria. "Happy Anniversary." Entah sadar atau tidak, airmata Sasuke mulai mengalir. "Tahun ini yang ke-22, 'kan? Tujuh tahun sudah kau berhenti bicara padaku."

Naruto tersenyum sedih. Matanya berkaca-kaca. "Sasuke.."

Uap panas ramen melayang diantara keduanya.

Dengan perlahan Sasuke beranjak mencium batu nisan Naruto. Lama dan penuh penghayatan. "Aku sangat mencintaimu." Mata Sasuke semakin basah.

Naruto ingin menyentuh wajah Sasuke namun tak bisa. "Aku juga mencintaimu." Naruto ikut menangis. "Tapi bisakah kau lupakanku? Kau harus hidup tanpaku, kumohon...."

Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang