Pagi ini aku kembali mengayuh sepeda tua kesayanganku, menlusuri jalan raya yang tampak masih legang seperti hari-hari sebelumnya. Tapi tidak heran juga sih mengingat sekarang masih terlalu pagi untuk melakukan aktifitas, terkecuali jika aktifitas yang dimaksud adalah mengantar susu dan koran yang memang harus diantara pagi buta seperti yang tengah ia lakukan sekarang.
Ah iya, perkenalkan aku Naruto, Uzumaki Naruto. Tidak ada hal yang istimewa dariku, aku hanyalah seorang remaja biasa yang harus belajar mandiri untuk menghidupi diriku, juga nenek berusia senja yang telah merawatnya sendiri kecil sampai sekarang.
Aku terlahir di keluarga sederhana, dan ditinggal pergi kedua orang tuaku sewaktu berusia 5 tahun karena sebuah insiden kebakaran di tempat kerja mereka yang naasnya memakan banyak korban termasuk orang tuaku. Sehingga aku harus tinggal bersama nenek dan kakekku.
Sayang belum genap 2 tahun kematian kedua orang tuaku, nenek dan aku harus kembali berduka atas kematian kakek. Dan meninggalkan aku dan nenekku yang sudah berusia senja di umurnya yang sudah setengah abad di tengah guyuran air hujan yang membasahi kami, juga 3 pusaran yang saling berdampingan. Dengan salahsatunya yang masih berwarna merah.
Sekarang usiaku sudah menginjak 17 tahun, dan nenekku sudah semakin sering sakit-sakitan. Maka dari itu semejak 2 tahun yang lalu aku berinisiatif membantu nya meringankan beban.
Awalnya memang tidak mudah, tapi seiring berjalannya waktu. Aku mulai terbiasa, dan mengambil banyak pekerjaan lagi diwaktu luangku demi sedikit mengambil pundi-pundi uang demi memenuhi kebutuhan kami yang semakin besar.
Maka dari itu setelah lulus SMA aku berencana untuk memfokuskan diri bekerja, dan bekerja untuk mengumpulkan banyak uang. Membahagiakan nenekku dan mengapai semua cita-citaku.
Tidak terasa matahari sudah mulai muncul di upuk timur, dan keranjangku sudah mulai kosong. Terkecuali keranjang susu yang masih berisi dua buah botol susu segar yang masih ada di sana.
"Yos, tinggal satu rumah lagi," rapalku sembari terus mengayuh.
Di sini, tepat di depan pagar sebuah mansion yang cukup megah aku berhenti. Mengamatinya sekilas kemudian turun dan mengambil 2 botol susu yang tersisa sebelum akhirnya meletakkannya di dekat pagar. Namun saat hendak menekan bell, aku teringat sesuatu yang membuatku harus berbalik dan mengambil sebuah memo kecil dari dalam tasku. Dan kembali dengan sebuah kotak jus yang kuletakkan di dekat botol susu tadi dengan sebuah memo kecil terselip di bawahnya.
.
.
.
Seorang pemuda dengan surai raven tampak bergeming di tempatnya, mengamati sekotak jus yang tidaklah asing untuknya. Sekotak jus tomat dengan sebuah memo kecil terselip di bawahnya.
Semoga harimu menyenangkan. :)
Dan untuk yang kesekian kalinya sang raven segera menelusuri sekitarnya dengan cepat setelah membaca memo itu berharap dia bisa bertemu dengan sosok itu. Sosok yang selama ini membuat dirinya tidak seperti sosok Uchiha Sasuke di mata keluarganya.
.
.
Wah, apaan neh. :v xD
KAMU SEDANG MEMBACA
Jauh(?)
FanfictionApa yang kau pikirkan tentangku? Apakah kau berpikir seperti yang aku pikirkan tentangmu? Hahaha... rasanya sangat mengelikan saat aku memikirkan ini. Memangnya siapa aku sehingga berharap kau memikirkanku seperti kau yang tak pernah lepas dari piki...