Endless Song Sekuel

333 17 1
                                    

Byurrrr...
"Ada yang jatuh ke kolam" teriakan itu memekakan telinga setiap orang. Seorang Pemuda berambut pirang langsung bergegas lompat ke dalam kolam, berenang menghampiri orang yang terjatuh tadi. Bukannya orang itu tidak bisa berenang, tapi dia pingsan saat sebelum jatuh ke dasar kolam.

Raizel pov
'Tuhan, inikah waktuku?' tubuhku mati rasa semua kaku dan terasa sangat dingin. Semakin lama tubuhku semakin masuk kedasar kolam rongga dadaku telah dipenuhi air tapi aku tak dapat berbuat apa-apa. Entah berapa lama aku ada di dalam kolam sampai akhirnya samar-samar ku rasakan seseorang datang menarik tubuhku. Membawaku keatas dan menepikanku ke tepian kolam. Membawaku keatas bibir kolam.
"Siapapun tolong ambilkan handuk dia bisa mati kedinginan" lamat-lamat ku dengar suara itu. Siapa gerangan orang yang telah menolongku ini.

Author pov
Frank, pria berambut pirang itu nampaknya sangat lihay menangani hal seperti ini, dia memberikan RJP dan Nafas buatan kepada si pria berambut hitam yang baru dia tolong ya Raizel nama orang yang dia tolong itu. Tak lama kemudian Raizelpun terbatuk dan kemudian memuntahkan seluruh air dari mulut dan hidungnya. Dadanya terasa lumayan sakit sampai dia meringis kesakitan.
" Sakit..." teriak Raizel sesenggukan. Setelah mendapatkan Handuk dan membalutkan seluruh tubuh Raizel dan juga dengan tubuh yang masih basah Frank membawa Raizel kedalam Mobil dan melarikannya ke RS. Disanalah dia di tangani secara intensif sampai pulih dan di izinkan pulang.
" Terimakasih" ucap Raizel
" Jangan sungkan sudah kewajibanku menolong sesama manusia"
" aku berhutang nyawa padamu teman"
" Frank"
"Huh?" Raizel kebingungan
" namaku Frankenstein, panggil aku Frank saja"
" aku Raizel, senang berkenalan denganmu" Raizel mengulurkan tangannya disambut hangat oleh Frank. Dan persahabatan dua manusia ini pun terjalin sangat dekat.
Raizel pov

" Rai..." aku melihat Frank berlari kearahku sembari membawa selembar kertas berwarna biru sebiru matanya. Aku melihatnya terengah-engah.
" Hey pirang, kenapa kau lari-lari begitu?"
" Ini..." disodorkannya selebaran itu padaku dan kubaca dengan seksama.
"AUDISI MUSIC ASIA" aku menoleh ke Frank dengan tatapan tidak mengerti.
" aku ingin kita ikut audisi ini Rai.." ujar Frank Sumringah.
" waktu pendaftarannya tinggal 2 hari lagi Frank, bagaimana bisa kita dapat membuat lagu secepat itu"
" kau jago dalam membuat lagu Rai, aku yakin" ujar Frank lagi padaku semangatnya terlihat menyala terpancar dari matanya. Bagaimana aku bisa menolaknya. Aku tersenyum mengiyakan. Dia spontan memelukku dan kemudian kikuk melepaskannya.
Ada rahasia yang ku simpan rapat dari Frank, sisa umurku ya sisa umurku yang hanya beberapa hari lagi akibat Kanker hati stadium akhir yang ku derita dan rasa cintaku padanya. Ya aku tau ini salah tapi hati kecilku mengatakakan aku semakin hari semakin mencintainya dengan perasaan yang tak dapat ku bendung lagi. Pertama kali aku mencintainya saat ia menolongku, keduakali aku mencintainya dia memperdulikan ku, yang ketiga dan keseterusnya adalah rasa ingin terus bersama dengannya.
Keesokan hari.
" Rai... " panggilnya, aku memalingkan wajahku ke sumber suara lalu tersenyum.
" Frank? Ada apa?" ujarku lagi
" aku sudah mendaftarkan kita" Frank Sumringah.
" Kau sudah menyiapkan lagu kita Rai?" tanyanya
" masih dalam pengerjaan Frank" ujarku.
" Rai...." Frank memegang dagu ku, deg... Jantungku berdetak tak menentu. Frank memalingkan wajahku ke kanan dan kekiri.
" kau sakit? Wajahmu pucat sekali" deg... Keduakali jantungku bergejolak di waktu yang hampir berdekatan.
" A.. Ah bukan.. Aku hanya kurang istirahat tadi malam" ujarku menenangkan Frank. Frank mengangguk percaya.

Skip..

Raizel Pov.
"Argghhh....." tiba-tiba perut ku sakit, penyakitku ini kambuh lagi sangat sakit. Aku bergegas mencari obat pereda nyeri yang biasa aku minum, merogoh tas kesana kemari meminum beberapa pil. Tapi belum reda juga kemudian ku putuskan meneruskan membuat lagu sambil menahankan rasa sakit. Aku membuat rekaman lagu yang diminta Frank , ketika aku melanjutkan rekaman itu sakit bukan bertambah ringan, aku malah mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Namun aku bergegas mencetak dan ku copy kedalam bentuk kepingan DVD.
Ku tulis di kertas
" Tolong sampaikan pada Frank" dan akhirnya aku tak sadarkan diri lagi.
Author Pov.
Lascrea adik Rai tak sengaja melihat pintu kamar kakaknya terbuka, alangkah terkejutnya dia melihat kakaknya mengeluarkan banyak darah dan tak sadarkan diri.
"Ayahhh.... Ayaaaaaaaahhhhh" lascrea berteriak
" Ada apa?" sang ayah menghampiri bahkan tak kalah terkejutnya melihat anak laki-lakinya sudah terbujur pucat pasi. Sang Ayah mengangkat tubuh ringkih Raizel menuju ke Mobil. Lascrea yang masih syok terdiam setelah melihat kakak tersayangnya seperti itu. Tanpa sengaja melihat keping dvd yang di tujukan buat Frank. Diambilnya namun kemudian dia tersadar dengan teriakan sang ayah.
"Lascrea ayo cepat" dan ia pun bergegas ke mobil memangku kepala kakaknya.
" Kak, bangun kak ini lascrea kak" tapi Raizel sama sekali tak bergeming. Sesampainya di Rumah Sakit Rai di bawa ke UGD di tangani oleh dokter. Namun sayang Nyawanya tak tertolong lagi.
" maaf kami sudah berusaha, Takdir berkata lain anda harus mengikhlaskannya" ujar sang dokter. Sang Ayah dan Lascrea pun saling berpelukan. Mereka takkan mengira semua akan terjadi secepat ini. Lascrea yang tadi juga membawa serta ponsel Rai segera menghubungi Frank. Dan Frank bergegas datang ke RS.
Raizel Pov.
Ketika ragaku terpisah dari nyawaku, aku merasa sangat sedih harus meninggalkan dunia yang Fana ini, meninggalkan Ayah, meninggalkan Lascrea, terlebih meninggalkan Frank orang yang aku cintai. Tapi aku bisa melihat mereka semua. Melihat Ayah, lascrea dan Frank. Aku mencoba menyentuh mereka tapi tak bisa. Tanpa terasa air mataku menetes dengan sendirinya.
" Ayah... Lascrea... aku pergi, kuharap kalian semua baik-baik saja walau tanpa diriku,kenang aku seperti aku Menyayangi kalian semua. Frank... Maaf kita harus berpisah... Aku mencintaimu" kemudian perlahan bayanganku pun memudar dan sampai akhirnya menghilang tanpa bekas.

Endless Love SekuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang