Dream Catcher

97 15 8
                                    

Written By : Lia_Yosaneri and Anna_Anastasya

Kata orang mimpi itu hanyalah bunga tidur, tapi bagiku mimpi adalah segalanya. Dimana aku bisa merasakan semua mimpi-mimpi itu.

Mimpi yang terasa sangat nyata. Bukan lagi terasa, tapi memang benar-benar nyata.

Mengapa semua mimpi-mimpiku menjadi kanyataan? Mengapa mimpi yang ku alami selalu buruk? Mengapa harus aku? Dan mengapa-mengapa lainnya selalu menghinggapi pikiranku.

Aku udah lelah, cukup lelah dengam semua yang terjadi. Lelah dengan mimpi-mimpi yang selalu hinggap di pikiranku.

"Rik, apa mimpi kamu malam ini?"

"Aku cape Ren. Tadi malam aku mimpi aneh lagi. Aku takut terjadi sesuatu lagi."

Rendy, ia adalah sahabatku. Ia adalah satu-satunya orang yang mengerti tentangku. Setelah beberapa minggu yang lalu orangtuaku meninggal. Lagi-lagi mimpi buruk. Aku memimpikan kepergian orangtuaku, dan itu menjadi kenyataan.

Mimpi-mimpi buruk masih saja datang dalam tidurku. Sampai-sampai, Rendy datang membawakan sebuah dream catcher untukku, dengan harapan merubah mimpi burukku memjadi mimpi baik. Namun, yang terjadi tetaplah sama, hanya mimpi buruk yang dapat ku tangkap.

Hingga akhirnya aku menikah, aku menikah dengan orang yang aku sayangi, Rendy. Aku menikah dengan Rendy, dan ajaibnya mimpi-mimpi buruk itu pun pergi, menghilang bagaikan angin. Tanpa jejak meninggalkan pikiranku.
Inilah hal yanh sangat aku inginkam sejak lama. Terhindar dari mimpi-mimpi buruk yang menjadi nyata.

Terimakasih Rendy, terimakasih Tuhan. Berkat pernikahan itu, kini mimpi-mimpiku diselimuti kebaikan.
Terimakasih dream catcher.Semoga mimpi-mimpi indahku selalu menjadi kenyataan dan mimpi-mimpi buruk itu hilang selamanya.

Drabble SPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang