flashback (2)

28 0 2
                                    

"lo kenapa sih?!gue disini bukan di jendela!"menarik dagu cantika ke arahnya.dan terlihat cantika mengeluarkan air mata.

"apaan si lo! di bilang gue gapapa!"mengapus air matanya kasar.

"gapapa gimana lo nangis gitu.emang perkataan gue tadi ada yang bikin lo sedih?sorry deh gue gak tau"menepuk pundak cantika.

"ga ada kok.gue cuma inget adit aja"matanya menahan tangis.

"adit?siapa?"tanyanya penuh tanda tanya.

"udah ah gue jadi curhat hehehe"tertawa dengan penuh paksaan dan mengahapus sisa air mata d pipinya.

"yaudah kalo gitu.kita langsung ke kedai es cream ?"kembali menyetir yang sempat tertunda.

"nih makan,lo kan suka banget"vino menaruh berbagai macam jenis es cream diatas meja.

"widihh keren,banyak banget makasih bro hehehe"langsung mengambil ukuran es cream yang paling besar.

"iya2,mood lo gampang berubah ya kaya anak kecil.nanti kadang2 nangis sendir,truss tiba2 senyum lagi"menjilat es cream yang ada di tangannya.

"menurut gue senyum itu adalah hal yang paling gampang buat nutupin kesedihan"matanya tidak berpaling dari es cream yang di lahapnya.

"sok bijak lo,hhahaha.oh ya btw adit itu siapa sih cerita dong?"menaikan alisnya.

"ngapain gue cerita tentang masa lalu gue sama lo.pasti lo penasarankan sama cerita gue ?bukan karena lo peduli sama gue."menaikan alisnya.

"ya kali aja gitu gue bisa ngeringanin beban di hati lo"

"udah ah bahas yang laen aja.boleh nambah lagi ga?heheheh''senyum jelek

"yaudah ambil aja lagi,tenang gue yang traktir hahahah"

cantika langsung pergi ke kasir untuk memesan es cream lebih banyak lagi.

pukul lima sore cantika dan vino tepat ada di depan pintu rumahnya.

"masuk yuk?kaya supir taksi aja langsung pulang"langsung menarik vino ke dalam rumah tanpa menunggu jawaban dari vino.

"lo mao minum apaan?"meyuruh vino duduk di sofa ruang tamu.

"hmm terserah lo deh''menaikan kaki kanan ke atas dengkul kaki kiri.

"yaudah tunggu bentar,ok"melangkah ke dapur.

vino berdiri dan langsung fokus ke foto ukuran besar yang menghiasi ruang tamu.foto tersebut adalah foto cantika bersama ciko,kiki,adit,dan fahri.dia tersenyum samar melihat cantika tersenyum sambil menggenggam ice cream ditangannya dalam keadaan basah kuyup di foto itu.

"ih lo ngapain si!jangan liat2 malu tau"pipinya memerah,menjulurkan jus jeruk ke arahnya.

"dasar bocah banget lo hahaha"meneguk jus jeruk yang baru saja di terimanya.

"ya biarin sih,wle"menjulurkan lidahnya.

"ini kalo ga salah ciko kan?yang tiga orang ini siapa?"memandangi foto yang dari tadi di hadapannya.

"oh kalo ini namanya kiki,kalo ini namanya fahri,trus kalo ini namanya ad--"jarinya sambil menunjuk ke arah foto.seketika omongannya terputus saat menunjuk satu orang terakhir yang belum sempat di perkenalkan.

"kok ngomongnya berenti?yang terakhir ini siapa?"jarinya menunjuk ke arah adit.

di saat yang bersamaan pintu rumah terbuka menandakan seseorang datang.ternyata mama dan papanya yang baru pulang dari kantor.

"ini siapa ?"papanya menggampiri tika dan vino yang sedang berdiri di depan foto berukuran besar.

"oh kenalin om nama saya vino"menjulurkan tangannya untuk bersalim.

"cantika!papa gamau kamu temenan sama orang berandal kaya dia!"mengabaikan juluran tangan dari vino.dan membalas tatapan sinis dari ujung kaki hingga ujung rambut vino.

"apaan sih pah!aku berhak dong temenan sama siapa pun!"

"kamu ga liat penampilannya aja udah berantakan.kuping di tindik,baju berantakan,dan di kantong bajunya aja ada sebungkus rokok!"menunjuk saku baju vino dengan dagu.

"iya sayang,kata papa kamu itu bener.kamu harus pilih2 kalo soal berteman.kalo ga kamu ikut terjerumus."memegang pundak cantika yang hatinya sedang membara.

"mah,pah jangan karna penampilannya yang berantakan.mama sama papa langsung nilai kalo dia itu anak yang buruk.emang kalian ga mikir apa kalian yang penampilanya rapih malah tega biarin anaknya kesepian.sedangkan dia?walaupun penampilannya berantakan dia malah yang ada buat ngilangin kesepian aku"matanya memerah dan seketika meneteskan air mata.

"hmm boy?gue pulang aja deh.gapapa kok.om tante saya pulang dulu maaf udah bikin gaduh suasana"beranjak pergi ke luar rumah.

untuk pertama kalinya vino masih bersikap ramah terhadap orang yang tidak ramah dengannya.

"vin gue minta maaf yang sebesar besarnya atas sikap bokap nyokap gue barusan.pasti lo kesel banget deh"menarik lengan vino yang baru sampai di depan pintu mobil.

"iya gapapa,selow aja kali.yaudah gue pulang dulu deh,hpnya nnti aktifin disitu juga udah ada sim cardnya nanti malem gue telfon lo,bye"tersenyum lebar dan masuk ke dalam mobil lalu pergi.

"huh untung aja dia ga tersinggung"membuang napas lega.

******

cantika duduk di meja belajarnya
sambil memandangi ponsel barunya sejak dari tadi.menunggu ponselnya berdering.

lima menit kemudian ponselnya berdering,cantika dengan cepat menekan tombol hijau dan menempelkan benda itu ke kupingnya.

"lama banget si lo!gue udah nunggu dari setengah jam tau!"berteriak untuk meluapkan kekesalannya.

"ciee..jadi lo dari tadi nungguin gue?yaampun ternyata lo sweet banget ya ?''terdengar suara tertawa kecil.

"ee bu bukan kok.siapa coba yang nungguin lo"dengan nada terbata bata.

"udah deh ngaku aja,lo juga suka kan sama gue?"

"dasar lo itu kepedean banget deh."

"iya2 deh terserah kamu aja "

"ih apaan si.jijik deh dengernya"tertawa sambil memegangi perutnya.

"jijik2 gini tapi lo suka kan sama gue?"membalas dengan tawa.

"hadeh.susah ya ngomong sama palyboy kerjaannya ngerayu mulu"

"oh iya,suka sama model hp nya?"mengalihkan pembicaraan.

"gue ga terlalu merhatiin modelnya yang penting gue megang hp aja"jawabnya to the point.

"hmm dasar cewek unik"

"cantika makan malamnya udah siap nih.turun dong ke bawah kita kan udah lama banget ga makan bareng lagi"terdengar mamanya di balik pintu sambil mengetuk pintu.

"udah dulu vin.kapan2 kita lanjutin lagi,see you."langsung menutup percakapan tanpa menunggu jawaban dari vino.

cantika langsung beranjak dari kamarnya.dan duduk di kursi makan.

"mama sama papa minta maaf ya atas kejadian tadi sore"menyendokkan nasi dan lauk pauk untuk cantika.

cantika langsung menyuap makanan yang sudah lama tidak di rasakan olehnya.dia jadi ingat masa2 ketika cantika masih belajar masak dengan mamanya.

"jadi aku boleh temenan sama vino?"menaikan alisnya.

"papa boleh izinin kamu temenan sama dia asal dia bisa merubah sikap berandalnya itu!"

"iya coba aja si vino itu kaya ciko,fahri dan kiki yang mama liat dia ga kalem2 aja"

"vino ya vino jangan di samain dia sama orang lain dong mah pah.lagi pula kan setiap orangkan sikapnya beda2.udah deh aku mao ke kamar.jangan ganggu aku lagi ga mau di ganggu"jawabnya tanpa ekspresi dan melangkah pergi.

What It This Love ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang