Kamu kembali?
Kenapa sekarang?
Kenapa kembali disaat aku lupa?
Kenapa kembali disaat aku bisa merelakan?
Kenapa kembali ketika sebuah cincin sudah mengikatku bersamanya?
Cincin ini mengikatku.
Pertunanganku dengannya.Nadhiva menutup buku agendanya yang beralih fungsi menjadi buku diary. Ia merebahkan dirinya ditempat tidur.
"kenapa sekarang ka?," ucapnya dalam hati.Drttt..
Saat ingin memejamkan mata. Ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk.
From Iqbal.
Nadhiva? Kamu kemana? Sejak pertunangan kita 3 hari yang lalu kamu kenapa gak bisa dihubungin? Aku telfon gak diangkat,aku sms,bbm,wa,line gak dibales. aku dateng kerumah kamu,bunda kamu bilang kamu lagi keluar kota ada urusan kerjaan. Kamu kemana va? Kenapa gak bilang sama aku? Iyaa aku tau aku belum jadi suami kamu jadi aku belom punya hak buat ngatur2 kamu,tapi pliss bls aku va,aku bingung. Kamu marah sama aku? Tapi apa salah aku? Kita baru aja tunangan. 2 bulan lagi kita nikah,kamu kenapa? Ada masalah? Cerita sama aku jangan kayak gini. Aku khawatir.
Mata Nadhiva berkaca-kaca saat membaca pesan dari tunangannya. Berkali-kali ia mengucapkan kata maaf tanpa Iqbal ketahui. Nadhiva meletakkan ponselnya dimeja tanpa membalas pesan Iqbal. Ia butuh waktu untuk menjernihkan fikirannya. Ia bangun menuju balkon apartemen yang ia sewa 2 hari lalu. Menatap jalanan kota surabaya yang masih terbilang cukup ramai padahal sudah jam 23.17 . Ia menatap langit malam kota surabaya. Hanya ada beberapa bintang disana. Bahkan bisa dihitung dengan jari.
"Maafin aku bal,maaf,aku butuh waktu sendiri. Aku harus ngambil keputusan. Aku bingung," ucap Nadhiva mulai menangis sesegukan. Suara tangis yang terdengar pedih jika ada yang mendengarnya."Aku bingung keputusan apa yang harus aku ambil bal," lanjutnya masih menangis tapi kali ini lebih tenang.
Ia memejamkan mata menikmati terpaan angin malam yang menerpa dirinya. Berharap yang ia rasakan berlalu seperti angin. Sekilas ia mengingat kejadian itu. Kejadian yang terjadi 1 minggu yang lalu sebelum hari pertunangannya.Faslhback on
Nadhiva menikmati lagu melalui handset yang ia kenakan. Sesekali ia ikut bersenandung mengikuti nada. Berjalan menuju keparkiran kampusnya. Ia baru saja selesai memberikan tugas makalah pada dosennya.
Drtt... Drtt... Drtt...
Nadhiva melihat sebuah panggilan masuk dari sahabatnya.
Lita calling...
"Assalamuallaikum ta. Kenapa?" ucap nadhiva.
"Walaikumsalam. Va kamu lagi dimana? Lagi sibuk gak hari ini?"
"Baru aja selesai ngasih makalah aku kekampus. Gak sibuk ta ini baru mau pulang."
"Bisa ketemuan gak?"
"Tumben banget kamu ta. Kena angin apa nihh?"
"Ihh aku nanya malah balik nanya."
"Waelah baper amat sih mbak. Iyaa bisa,dimana?"
"Tempat biasa aja."
"Okee deh."
"GPL va."
"Waelahh iyee mpok. Udah dulu aku udah sampe parkiran. Assalammualaikum."
"Walaikumsalam."
Nadhiva mulai menyalakan motornya. Menjalankan motor menuju ketempat dimana ia dan Lita berjanjian.
****
Ditempat lain..
“lu yakin dia mau ketemu sama lu?gua terpaksa ngabulin permintaan lo.” Ucap seorang perempuan memutarkan bola matanya.
“gua juga gak tau.” Balasnya lesu.
*****
Nadhiva baru saja masuk ke ketempat bertemu dengan Lita. Ia menyapu kan matanya keseluruh penjuru untuk menemukan Lita. Ia melihat Lita melambaikan tangannya dari jauh. Nadhiva yang melihat Lita tersenyum lalu berlari menghampiri Lita.
apaan yaa lanjutannya? dudududuudududdududuud😂😂