Friendzone

56 10 4
                                    

Writter by LilisAsput dan realmaniac

Seorang gadis cantik memakai seragam SMA sedang terburu-buru ingin cepat membeli sesuatu yang diinginkannya, karena langit sudah mulai mendung pertanda hujan. Nama gadis itu Eliana. Karena terburu-buru gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang di depan supermarket. Nama pria itu adalah Edo.

"Sorry-sorry, gue nggak sengaja." kata Edo.

"Sorry juga, tadi gue nggak lihat jalan." balas Eliana dengan sedikit kaku.

"Emm oke, btw lo sekolah di Kartika juga?" tanya Edo. Eliana mengangguk sebagai jawaban.

****

Kini mereka tengah berada di taman. Perkenalan singkat mereka, menggerakkan hati Edo untuk mengajak Eliana pergi ke taman. Mereka pun duudk dikursi yang sudah disediakan di taman itu.

Hanya ada suara bungkusan rokok yang diketukan di telapak tangan Edo yang sudah dibelinya di supermarket tadi.

Eliana berdehem. "Lo ngerokok?" tanya Eliana pelan. Cowok itu tersenyum "iya, cuma rokok yang bisa meringankan pikiran berat yang ada di otak gue sekarang. Kenapa emang? Gasuka sama cowo perokok ya?" tanya Edo santai.

"Maksudnya pikiran berat?" tanya Eliana bingung mengabaikan pertanyaan Edo yang terakhir.

"Gue tadi habis dari rumah sakit, gue diagnosa dan kata dokter satu ginjal gue ada yang rusak." jawab Edo dengan tatapan kosong.

"Ko bisa? Karena apa ginjal lo rusak? Sorry gue kepo." kata Eliana sedikit terkejut.

"Kata dokter, salah satunya gue kurang banyak minum air. Gue emang dari dulu nggak suka banget yang namanya air. Eh kok gua jadi curhat?" kekeh Edo.

"Lo ini aneh banget ya jadi manusia!" ceplos Eliana. Edo hanya menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung. "Minum air kan bagus buat kesehatan! Kok malah lo nggak suka! Berarti lo nggak sayang sama ginjal lo! Sama ginjal aja nggak sayang! Apa lagi sama pacar sama keluarga! Mikir ga sih?! Mereka itu sayang sama lo! Masih banyak yang pengen hidup kaya lo! Lo masih termasuk orang beruntung!" nada bicara Eliana kian merendah, kaca bening mulai tampak di mata Eliana.

Edo tertegun sejenak. Sampai akhirnya dia mengulurkan tangannya, "be my friend?". Tapi, ada yang aneh dengan Eliana, dia ingin berarti dimata Edo?

Drabble SPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang