"Nama kamu siapa? Aku lupa, sorry" tanyaku padanya yang sedang sibuk memperhatikan cara Ahwan mengedit video yang akan di upload pada kanal youtube.
"Gila aja lu, namanya ga di hapalin. Udah, perhatiin sini aja, gue ajarin biar makin pinter pake aplikasi yang ini" Sahut Ahwan, sahabatku satu-satunya yang super duper ribut.
"Aria kak, nama aku Aria. Kata mama, Dalam bahasa Italia, Aria berarti "udara" atau "air". Udara sangat penting dan bermanfaat bagi semua orang." Jawab Aria padaku. Iya, namanya Aria. Semoga tidak akan pernah lupa lagi.
"Pantesan kamu suka sama alam semesta, nama kamu artinya juga bagian dari alam semesta. Udara atau air. Wow." Ucapku sambil mengaduk tiga gelas kopi yang baru saja ku seduh.
"Gombal ae lu sob" Sahut Ahwan.
Seperti arti namanya, makin hari aku makin tidak bisa lepas untuk memikirkannya. Ada-ada saja hal yang buat aku mencari tau kabarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerimis air mata semesta
Teen FictionAku tidak hanya sekedar mencintainya, aku menyukai semua yang ada dalam dirinya. Suaranya, tatapan matanya, senyumannya, wajahnya yang bulat, sikap anehnya, cerita-ceritanya, dan semua hal menyebalkan dari dirinya yang selalu membuatku jengkel!