Seperti biasa, aku, Cadis Etrama Di Raizel hanya menatap kosong ke arah luar jendela. Di ruangan ini, pandangan ku terbatas. Tapi itu bukan masalah. Asalkan dunia ini baik-baik saja, aku tak akan berubah.
Meski sekarang aku sudah punya satu teman, bukan berarti aku berubah. Muzaka, teman ku baru saja datang. Dan baru saja pergi. Dia bilang ada tamu di mansion ku.
Tok, tok, tok, ceklek.. Aku berbalik. Pintu yang tadinya tertutup, sekarang sudah terbuka.
"Cadis Etrama Di Raizel. Lord memanggil mu." Elga Canesis Di Lascrea, adalah putri Lord. Dia datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari ayahnya. Aku mengangguk tanda setuju.
"Sebentar. Kita harus menunggu sebentar di sini." Lascrea mendekati ku.
"Lord bilang kita harus berdiam sebentar di sini. Dan pindah tempat." Kami berhadapan. Aku mengangguk lagi.
Lascrea mengedarkan pandangannya ke luar jendela. Dia, meletakkan satu telapak tangannya di jendela. Menutup mata, dan, tersenyum. Dia tersenyum!
"Hm, angin di sini berhembus lebih lembut." Aku,*blush,ini pertama kalinya aku melihat Lascrea tersenyum.
"Raizel? Ada apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Lascrea sadar kalau aku memperhatikannya. Aku menggeleng. Tapi aku masih terus menatapnya.
"Kau tak percaya kalau angin di sini terasa lebih lembut?" Aku menggeleng.
"Lalu kenapa?" Aku menggeleng. Ku rasa, bibir ini terlalu lengket untuk terbuka.
Tok, tok, ceklek..
"Lascrea, Lord memerintahkan mu untuk segera pulang." Gechutel K. Landegre. Dia datang untuk memanggil Lascrea.
"Baiklah." Lascrea pergi dengan tak meninggalkan satu pun bukti kalau dia telah tersenyum.
Mereka sudah pergi. Tapi rasanya, Lascrea masih di sini. Aku menatap ke luar jendela lagi. Di sini ya. Lascrea tersenyum untuk pertama kalinya. Lascrea, aku suka saat kau tersenyum.
~~~